Pacitan (Paradise of Java)- Bencana alam banjir yang menerjang sungai di Pacitan
beberapa waktu lalu diketahui telah merusak total delapan jembatan.
Delapan jembatan tersebut rusak akibat banjir bandang yang menerjang sungai di
daerah tersebut selama sebulan terakhir.
Dari hasil evaluasi Dinas Bina Marga Pacitan, mayoritas
kerusakan disebabkan fondasi jembatan tergerus air sehingga menggantung.
“Ini tersebar di berbagai kecamatan, termasuk dua jembatan
di jalur antarkabupaten,” kata Suparlan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina
Marga dan Pengairan Pacitan, seperti dikutip dari AntaraJatim, Rabu
(12/2/2014).
Dari data bina marga, sarana penyeberangan yang mengalami kerusakan itu
tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Ngadirojo,
Tulakan, Kebonagung,Tegalombo, Arjosari dan
Punung. Kerusakan akibat terjangan banjir bervariasi, baik pada jembatan gantung
maupun komposit.
“Namun rata-rata kerusakan terjadi pada bagian pondasi
akibat derasnya gerusan air, seperti longsor maupun ambrol,” ungkapnya.
Rencananya, dari kedelapan jembatan itu, beberapa di
antaranya diprioritaskan untuk segera diperbaiki. Jembatan Gawang Di Kecamatan
Kebonagung dan jembatan Noneng di Kecamatan Tulakan, misalnya, saat ini telah
diproyeksikan untuk direhabilitasi karena menjadi akses penopang utama
mobilitas serta perekonomian warga. Kedua jembatan ini juga menjadi akses
penting di jalur penghubung Kabupaten Pacitan-Ponorogo serta
Pacitan-Trenggalek.
Untuk perbaikan seluruh jembatan, kata Suparlan, Dinas Bina
Marga dan Pengairan mengajukan anggaran sebesar Rp245 juta. “Dana perbaikan
rencananya akan diambilkan dari pos anggaran tak terduga,” pungkasnya.
Sumber: Pacitan-Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar