Pacitan - Pelebaran jalan pada jalur Pacitan-Ponorogo
memang tinggal menyisakan beberapa meter. Namun medan yang sulit membuat
pengeprasan tebing berjalan lambat. Ini karena lapisan tanah berupa bongkahan batu.
Akibatnya, pengaturan lalu lintas masih diberlakukan sistem buka tutup.
Pantauan jatimupdate.com, Kamis (6/2/2014) di ruas Dusun Gamping, Desa Ngreco,
Kecamatan Tegalombo yang merupakan titik pelebaran, tiap hari ratusan kendaraan
tampak mengular. Selama alat berat bekerja, lalu-lintas kedua jalur ditutup.
Portal baru dibuka tiap jam.
"Sudah setengah jam saya mengantri. Ya harus sabar, namanya juga lagi
dilebarkan," ucap Bambang Setyono, warga Ponorogo saat berada diantara
ratusan pengendara motor lain yang terjebak macet.
Sugiati, seorang pengendara motor lain mengakui, selama jalur dilebarkan
dirinya harus ketat mengatur waktu. Perempuan yang kuliah di salah satu
perguruan tinggi di Ponorogo ini harus pulang lebih awal menuju tempatnya
tinggal di Kecamatan Pacitan.
"Kalau salah prediksi bisa-bisa tertahan lama di tempat macet," paparnya.
Seperti diketahui, jalur provinsi Pacitan-Ponorogo menyisakan penyempitan
sepanjang 2,5 kilometer di ruas Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Pacitan.
Jalan sempit yang diapit tebing tinggi dan jurang tersebut terus dikebut
pengerjaannya. Selesainya pelebaran jalur itu diharapkan memperlancar
transportasi dari dan ke dua arah. (Adi Nugraha/JU02)
Sumber: Jatim Update
Tidak ada komentar:
Posting Komentar