Pekalongan- Selama ini industri batik erat kaitannya dengan
kebudayaan asli bangsa Indonesia. Semangat mencintai batik itu juga membawa
batik pada akhirnya diakui didunia internasional sebagai warisan budaya
Indonesia. Dan belum lama ini, presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai masa
depan para pengrajin batik cerah, mengingat potensi peningkatan jumlah kelas
menengah di Indonesia dan gaya hidup yang lekat dengan busana batik.
“Masa depan batik atau ekonomi kreatif cerah. Saya
mengatakan bukan untuk menyenangkan namun karena kontribusi ekonomi kreatif
termasuk batik pada perekonomian nasional dalam beberapa tahun ini terus
meningkat,” katanya, seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, saat meninjau
International Batik Center (IBC) di Kabupaten Pekalongan, baru – baru ini.
Semakin membudayanya semangat nasional mencintai batik juga
memunculkan berbagai industri batik di kota – kota di tanah air, sebut saja
Pekalongan, Solo, Jogja dan juga batik Pacitan. Dikatakan Presiden asal Pacitan
ini, jumlah kelas menengah di Tanah Air pada 2013 berjumlah 50 juta dan pada
2030 diperkirakan akan menjadi 135 juta.
SBY berharap para pemimpin daerah mendorong dan membantu
para pengrajin apabila ada kesulitan, misal dapat melalui skema bantuan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) untuk mengatasi masalah pemodalan.
Seperti diketahui, selain Pekalongan yang memang terkenal
dengan batiknya, di Pacitan juga memiliki potensi batik yang bisa dikembangkan.
Batik khas Pacitan yang dinilai memiliki kharakteristik dan memiliki peluang
untuk berkembang secara pesat adalah batik Pace dan Cokrokembang yang berasal
dari Kecamatan Ngadirojo.
Sumber: Pacitan-Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar