Pacitan (Paradise of Java)- Di blantika politik lokal, nama
Slamet Margiono sudah tak asing lagi bagi kalayak ramai. Terlebih dengan
talentanya yang sudah begitu terasah dipanggung pewayangan, semakin membuat
nama Ketua PEPADI Pacitan tersebut layaknya roket yang tengah melesat menembus
angkasa raya.
“Saya berbuat, bukan semata-mata untuk mengejar karier atau
popularitas. Yang terpenting, bagaimana hidup ini lebih bermakna dan tidak
sia-sia,” ujar Caleg Partai Demokrat Dapil Kecamatan Kebonagung- Tulakan itu,
saat ditemui dikediamannya, lingkungan Pojok, Kelurahan Sidoharjo,
Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jumat (21/2).
Dalam merintis karier politiknya, suami dari Sri Wahyuni,
PNS dilingkup Disbudparpora Pacitan itu selalu berpegang teguh pada tuntunan
agama. Memang sulit, mengaviliasi kepentingan politik dengan urusan religi.
Akan tetapi paling tidak, dengan mengamalkan tuntunan agama yang dia anut,
setidaknya akan menjadikan dirinya sebagai pribadi yang matang, serta dewasa
dalam meniti perjalanan kariernya dipanggung politik praktis.
Berangkat dari latar bekakang filosofi itulah, Direktur PT.
Bintang Pelajar itu, mulai membangun karakter serta eksistensinya. Pun ketika
memutuskan untuk bergabung sebagai politisi Demokrat. Hanya satu yang menjadi
ekspektasi Slamet Mergiono. Bagaimana Partai Demokrat bisa lebih berkembang,
maju serta digandrungi masyarakat. Khususnya di Pacitan yang tak lain sebagai
miniaturnya Indonesia dengan symbol Negara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY).
“Partai Demokrat harus bisa menjadi pelopor demokrasi yang bersih,
jujur, transparan, akuntabel serta berdedikasi,” cetus mantan anggota DPRD
Kabupaten Pacitan, periode 1999-2004 itu.
Lantas bagaimana dengan target anda sendiri sebagai Caleg
dari Partai Demokrat? Yang paling utama, bagaimana masyarakat pemilih bisa
jatuh hati kepada Demokrat. Sebab dengan bekal itulah, bukan persoalan rumit
bagi mereka untuk “meminang” caleg-caleg Demokrat sebagai wakilnya di DPRD.
Kiat jitu yang akan dia lancarkan dalam mencari simpati publik, yaitu membangun
jaringan komunikasi. “Nganengno”, yang artinya Ngaruhi (tegur sapa), Nemoni
(mau dan mudah ditemui oleh masyarakat dari strata apapun), Ngopeni
(memelihara/mendidik), serta Nomboki (memberikan santunan bagi masyarakat lemah
yang memang membutuhkan bantuan). Sementara bagi semua kader Partai Demokrat,
khususnya para caleg, diharapkan bisa menanggalkan sifat egoisme, dan lebih
menjalin kebersamaan.
“Keterlibatan dengan semua elemen merupakan hal wajib,
agar hidup itu lebih dinamis dan berkarakter. Begitu pula dalam perebutan kursi
DPRD, lebih utamakan kebersamaan. Nisaya tujuan bahagia, dengan perolehan kursi
maksimal bakal tercapai,” pungkasnya. (jbc15).
Sumber: Jurnal Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar