Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Jumat, 30 September 2011

Info Pacitan

Jemaah Haji Asal Pacitan 90 Persen Manula

Pacitan -Dari 149 calon jemaah haji asal Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sekitar 90 persennya berusia 63 tahun. Jumlah ini belum termasuk 14 orang yang batal berangkat lantaran usia dan kesehatan. “Ada yang batal berangkat dan menunda tahun depan karena istri atau suaminya baru berangkat 2012 nanti,” ujar Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan Nurul Huda, Jumat, 30 September 2011.

Mereka yang tidak jadi berangkat merupakan jemaah yang masuk dalam daftar gelombang pertama dari kuota tambahan. Calon haji Pacitan masuk dalam kelompok terbang 74 Embarkasi Juanda Surabaya. Kondisi jemaah yang rata-rata sudah berumur itu sedikitnya 40 orang masuk kategori observasi. Mereka ada yang pernah stroke dan sejumlah penyakit yang memiliki risiko tinggi.

Mereka yang usia lanjut atau berisiko tinggi harus menjalani pemeriksaanelectrocardiography (ECG) dan rontgen. Jika dibutuhkan harus ada rujukan pemeriksaan dokter spesialis. “Perlakuan khusus terhadap calon jemaah ini sangat diperlukan untuk data buku hijau yang dibawa jemaah,” ujar Nurul.

Kuota calon jemaah haji asal Kabupaten Pacitan tahun ini sebanyak 152 orang di mana 13 orang di antaranya merupakan jemaah haji tambahan dari daerah lain. Tambahan sebanyak itu naik dua kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010 jumlah jemaah haji tambahan hanya lima-enam orang. Jemaah haji tambahan berangkat karena mengisi kuota yang kosong. “Dasar penetapannya sesuai dengan nomor urut database onlinedari Kementerian Agama Pusat,” ucap petugas Sistem Komputer Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, Muhamad Aziz Purnomo. 

ISHOMUDDIN

sumber : Tempo

Tutur Tinular versi 2011-Indosiar


Di tengah gempuran sinetron-sinetron yang makin menjamur, Indosiar memberikan angin segar bagi para pecinta televisi. Memberikan tontonan alternative yang melegenda. Serial drama kolosal ‘Tutur Tinular’ versi 2011.


Judul : Tutur Tinular (versi 2011)
Genre : Drama, Action, Romance
Episode: -
Tayang di: Indosiar, Indonesia
Waktu penayangan : 26 September 2011
Penayangan setiap : Hari, 20.30 wib
Cast :
- Rico Verald
- Choky Andriano
- - update menyusul
Sinopsis, bisa di lihat di sini
Adapun tokoh yang terlibat dalam Tutur Tinular adalah :
  • Arya Kamandanu : Pemuda asal Kurawan, anak kedua dari Mpu Hanggareksa. Dalam kehidupan keseharian terutama dalam memikat wanita, Arya Kamandanu selalu tidak beruntung. Ketidak beruntungan ini justru terjadi karena ulah dari sang kakak sendiri Arya Dwipangga. Murid dari Mpu Ranubhaya yang mewarisi ajian Sati Angin yang bias meringankan tubuh seringan kapas dan secepat angin. Kelak ia menjadi pewaris dari pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan.
  • Arya Dwipangga : Ahli membuat syair Putra sulung dari Mpu Hanggareksa di Kurawan, jago dalam memikat wanita terutama dengan menggunakan syair buatannya. Kerjanya sehari-hari hanya membuat syair, namun karena suatu kejadian dimana ia terjatuh kesumur tua akibat dihajar oleh Arya Kamandanu, ia bertemu dengan orang tua misterius yang mengajarinya ilmu kanuragan. Kelak ia akan keluar setelah matanya buta dan dikenal dengan nama pendekar syair berdarah.
  • Mei Shin : Mei Shin adalah istri dari pendekar Lo dari China. Merupakan pasangan pelarian dari Cina yang kemudian terdampar di tanah jawa dwipa. Mei Shin kemudian bertemu dengan Arya Kamandanu yang kelak memadu kasih namun terhalan goleh Arya Dwipangga.

Kamis, 29 September 2011

Kegiatan PSMB di STKIP PGRI Pacitan 2011

Kegiatan PSMB di Perguruan Tinggi rutin diadakan setahun sekali saat penerimaan mahasiswa baru. Begitu pula di STKIP PGRI Pacitan pun diadakan PSMB.


PSMB adalah Panitia Pengenalan Studi Mahasiswa . Di STKIP PGRI Pacitan ini PSMB di adakan mulai tanggal 30 September sampai 2 Oktober 2011. Acara ini wajib di ikuti para Mahasiswa baru .Apabila ada salah satu mahasiswa tidak mengikuti,maka diwajibkan mengulangi tahun depan.

Dan berikut Acara yang akan di laksanakan selama pelaksanaan Kegiatan PSMB :
Jum'at,30 September 2011
  • Upacara Pembukaan     ( Jam 1 siang )
  • Pretest
  • Nilai Juang '45 dan Nasionalisme
  • Pembagian Tugas
Sabtu,01 Oktober 2011
  • Demokrasi       ( Jam 7 Pagi)
  • sistem Akademik
  • ........Istirahat............
  • Pendidikan Pancasila
  • Sistem Keuangan
  • Belajar di Perguruan Tinggi
  • .......Istirahat..........
  • Keorganisasian
Minggu,02 Oktober 2011
  • Jalan Santai   ( Jam 6 Pagi)
  • Pentas Seni
  • ........Istirahat..........
  • Postest
  • Penutupan

Info Pacitan


(29/09/2011, 15:16 WIB )

Tilik Warga, Bupati Bantu Puluhan Tangki Air Bersih

Kelangkaan air bersih saat kemarau panjang  menjadi fenomena yang kerap dihadapi masyarakat Pacitan. Karakteristik pegunungan kapur bagi sebagian wilayah kabupaten diujung selatan Jawa Timur ini, menyebabkan sumber air dangkal sulit didapat. Upaya pipanisasi ke pemukiman penduduk oleh perusahaan air minum daerah yang selama ini dilakukan juga belum maksimal karena kondisi geografis dan penyebaran penduduk yang tidak merata
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak. Salah satunya dengan droping air bersih langsung ke sasaran. Seperti yang dilakukan Bupati Pacitan Indartato Kamis (29/9), bersamaan dengan acara Tilik Warga Mandiri di desa Mendolo Kidul kecamatan Punung serta Desa Pelem Kecamatan Pringkuku. Puluhan tangki air bersih disalurkan untuk masyarakat di dua wilayah tersebut serta desa-desa lain disekitarnya.


Bupati Pacitan Indartato disela kegiatan bersama warga mengatakan, dalam kondisi seperti saat ini sebagian besar masyarakat terutama yang berada di zona rawan kekeringan sangat membutuhkan air bersih. Untuk itu bupati berharap kegiatan serupa menjadi prioritas agar kebutuhan air bersih warga dapat tercukupi. Namun akan lebih baik tandas bupati, semuanya terkoordinasi dengan pihak terkait sehingga distribusi lebih merata.


Selain mengandalkan bantuan droping air bersih, bupati juga menekankan kepada masyarakat agar memberdayakan sumber-sumber air lokal yang potensial. Jika memang debit air yang keluar mencukupi untuk dikonsumsi bersama maka pemerintah akan berusaha membantu dengan memfasilitasi peralatan penyedot air agar bisa dikonsumsi masyarakat. Bahkan jika perlu diusulkan bantuan baik melalui provinsi maupun pusat.


Wilayah Kabupaten Pacitan dibagi dalam dua kategori rawan kekeringan. Yang pertama masuk klasifikasi kekeringan kritis serta klasifikasi langka. Kategori kedua itulah yang selama ini mendominasi pada hampir semua wilayah. Dari 12 kecamatan terdapat 69 desa yang terpetakan langka air bersih.(Pur/Riz) 

Sumber : Pacitan Online
www.Pacitankab.go.id




 28/09/2011, 16:33 WIB ] 
Ekonomi Dan Konservasi Kawasan Kars Persoalan Sama Yang Dihadapi Tiga Kabupaten, Pacitan Wonogiri Dan Gunung Kidul


Kawasan Kars Pegunungan Sewu yang membentang melalui tiga kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan merupakan warisan dunia yang tak ternilai. Sayang, keberadaan taman bumi itu mulai terancam, dampak dari eksploitasi manusia
Persoalan itu menjadi salah satu isu yang diangkat dalam diskusi segitiga yang melibatkan kabupaten bertetangga yakni Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul di Museum Kars Pracimantoro, Wonogiri, Rabu (28/9). Hadir dalam pembicaraan tersebut pimpinan daerah dari tiga wilayah. Kabupaten Pacitan bersama wakil bupati Pacitan Prayitno didampingi Sekretaris Daerah Mulyono sebagai ketua Badan Koordinasi Antar Daerah (BKAD). Kabupaten Wonogiri tentu saja bersama Bupati Danar Rahmanto serta Gunung Kidul Bersama bupati Badingah


Dari diskusi yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini, masing-masing daerah ternyata memiliki kesamaan terkait persoalan  kawasan Kars. Bahkan, bagi kabupaten Wonogiri sekalipun yang sudah memiliki museum Kars berkelas nasional. Persoalan tersebut adalah masalah kepentingan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Kars.


Sesuai peraturan, kawasan kars  tidak diperbolehkan ada aktifitas eksploitasi sembarangan. Karena dikhawatirkan menyebabkan  kerusakan dan menggangu konservasi. Permasalahanya tandas bupati Gunung Kidul Badingah, rakyat yang ada dikawasan Kars sangat menggantungkan hidub dari alam sekitarnya. Mau tidak mau, mereka mengeksploitasi alam demi ekonomi rumah tangga.


Hal senada juga disampaikan bupati Wonogiri Danar Rahmanto. Kalaupun harus memilih pihaknya lebih berat ke rakyat. Namun konservasi terhadap warisan dunia itu juga sangat penting. Harus ada solusi terkait permasalahan ini agar ekonomi masyarakat tidak terampas,sebaliknya taman bumi ini tetap lestari.


Wakil bupati Pacitan Prayitno pun bersikap. Ekonomi dan konsevasi kawasan kars merupakan dua sisi yang harus seiring sejalan. Masalah ekonomi akan tetap menjadi prioritas utama, namun, harus memikirkan kepentingan jangka panjang. Yakni tetap mempertimbangkan aspek konservasi.Jika hal ini terkelola, tidak menutup kemungkinan keberadaan taman bumi ini juga sumber penghasilan bagi masyarakat.Keindahan kawasan kars akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.


Selain diskusi kesempatan pertemuan tiga daerah perbatasan ini dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antar wilayah. Kerjasama tersebut antara lain kerjasama bidang pendidikan serta kesehatan. (Rif/Ris)