Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Sabtu, 29 Maret 2014

Debu Merapi Ganggu Persediaan Pakan Ternak Pacitan


Pacitan (Paradise of Java) - Sejumlah peternak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengeluhkan sulitnya mendapat rumput segar untuk pakan ternak mereka akibat debu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi menempel di permukaan daun dan sulit hilang.

"Abunya menempel di mana-mana dan sulit hilang. Ternak tidak mau makan," kata salah seorang peternak di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Sukarjan, Jumat.

Kamis, 27 Maret 2014

Film "TANIA" Tentang Gadis Tuna Netra Syuting di Pantai Srau Pacitan

Pacitan (Paradise of Java)-Film layar lebar berjudul Tania bakal segera hadir menyapa penonton di Tanah Air. 'Tania' dibintangi oleh deretan bintang muda seperti :
  1. Dianeersky (Tania), 
  2. Ferly Putra (Tara), 
  3. Afdhal Yusman (Genta), 
  4. Wulan Guritno,
  5. Ike Muti
  6. Toto Rasiti.

Syuting film ini telah dilaksanakan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan Kota Solo, Jawa Tengah. Untuk di Pacitan, lokasi syuting di Pantai Srau. Film 'Tania' yang khusus mengambil lokasi di Pacitan dan Solo juga tidak luput dari balutan kisah cinta yang menyentuh serta konflik-konflik yang menyayat hati.

Film ini akan tayang di Bioskop pada tanggal 24 April 2014.

FacebookTania Film

Twitter : @tania_film

Rabu, 26 Maret 2014

Jupe 'Nyaleg' Setelah Mengundurkan Diri dari Bursa Bupati Pacitan


Jakarta- Setelah gagal mencalonkan diri sebagai Bupati Pacitan, Jawa Timur, Julia Rachmawati (Jupe) kini Nyaleg. Namun itu hanyalah cerita dari film terbarunya, Nyaleg By Accident.

Diceritakan, dalam film besutan Joko Nugroho itu Jupe dijodohkan oleh ibundanya dengan seorang anggota DPR. Jupe pun memanfaatkan keadaan itu untuk maju Nyaleg di Dapil Cirebon.

Jupe melakoni peran sebagai Sundari, seorang guru honorer yang tak jelas nasibnya.

Selasa, 25 Maret 2014

Kakek Asal Pacitan Juga Bikin Perahu Ala Nabi Nuh Sebelum Kiai Bajigur

Jakarta - Kiai Abdurrahman atau Kiai Bajigur asal Sumenep, Madura, bukan satu-satunya orang yang membuat perahu ala Nabi Nuh. Jauh sebelumnya, ada kakek asal Pacitan, Jatim, yang melakukan hal serupa. Seperti ini kisahnya.

Bakri namanya. Kakek berusia 86 tahun asal Dusun Purwodadi, Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari, ini membuat perahu pada tahun 2012 lalu. Proses pembuatan ia kerjakan sendiri. Hanya untuk menggergaji kayu, ia minta bantuan orang lain. 

Panjang kapal buatan Bakri hanya 2 meter, lebarnya 1 meter. Meski mungil, Bakri mengaku menghabiskan satu pohon jati putih, 3 kaleng cat, 1 kg thinner, dan 4 bungkus lem kayu demi perahu 'penyelamat' itu.

Apa yang membuat Bakri sedemikian antusias membuat perahu ala Nabi Nuh? Suami Supiyah ini meyakini akan datang banjir besar atau tsunami pada tahun 2020 mendatang. Menurut dia, pertandanya sudah cukup jelas. Misalnya, banyak bencana terjadi di belahan dunia akhir-akhir ini. 

Jumat, 21 Maret 2014

Pacitan Minim Dokter Spesialis

Pacitan (Paradise of Java) - Banyak kemajuan terjadi di Pacitan sejak sang putra daerah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI. 

Berbagai infrastruktur telah dibangun.  Namun, bagi  para dokterspesialis, Pacitan tetap tidak menarik untuk ditinggali.Hanya dokter-dokter spesialis berjiwa pengabdi yang mau bertugas di Pacitan.Jumlah mereka pun tidak banyak. Hanya belasan.

“Terus terang, kami  kekurangan dokter untuk semua bidang spesialis,” ujar Eko Budiono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Rabu (19/3/2014).

Eko mengungkapkan butuh waktu panjang untuk berburu dokter-dokter yang disebutnya sebagai pengabdi.
Semangat pengabdianlah yang membuat mereka rela dan betah bertahan di Pacitan, kota kecil yang banyak disebut sebagai daerah 'terisolasi'.Sebutan terisolasi itu merujuk pada sulitnya akses transportasi di Pacitan. 
Keluar-masuk harus melewati jalur sempit, berkelok, dan naik-turun punggung perbukitan. Alat tranportasi umum pun terbatas.

Kamis, 20 Maret 2014

Tertipu Uang Dapat Berlipat Ganda, 22 Juta Melayang


Pacitan (Paradise of Java)- Sepak terjang Sri Mulyani (38) warga Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jateng berakhir di kantor polisi. Ibu satu anak ini menjadi pesakitan setelah menipu korbannya dengan cara mengaku bisa menggandakan uang. Kasusnya terungkap setelah Retno Lastiowati, seorang korban melapor ke Polres Pacitan.

Dosen Malaysia ini Studi di Pondok Tremas Pacitan

Pacitan (Paradise of Java)- Salah satu dosen yang mengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia, Abs  Abdurrohim, cukup tertarik dengan kebesaran Syaikh Mahfud Attarmasi, sehingga pengajar tersebut akhirnya melakukan penelitian di pondok Tremas, Arjosari, Pacitan.

Dosen yang tengah menempuh Pendidikan Doktor (S.3) itu mengajak isteri dan keempat putranya melakukan kunjungan ke Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Selasa Sore(18/03/2014)

Seperti dilansir di laman resmi pondok Tremas, sebelum melakukan penelitian di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Abdurrohim telah melakukan penelitian ke Makkah dan Madinah untuk mencari sumber atau manuskrip kuno yang berkaitan dengan Uama’ ahli hadist yang terkenal itu.

Rabu, 19 Maret 2014

Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Pemuda Bunuh Diri

Pacitan (Paradise of Java)- Diduga akibat depresi penyakit tak kunjung sembuh, seorang pemuda asal kabupaten Pacitan ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak wajar. Ia ditemukan meregang nyawa dengan cara yang tak wajar, di area perkebunan warga setempat.

Kematian Arip Marum, warga desa Semanten, kecamatan Pacitan, membuat geger warga sekitar. Mereka berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi jasad Arip. Pria berusia 33 tahun itu ditemukan tewas pada Selasa (18/3/2014) setelah gantung diri menggunakan seutas tali yang dikaitkan pada batang kayu di perkebunan.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Supriyono, seorang warga setempat yang sengaja melakukan pencarian bersama-sama warga lainnya. Awalnya, ia mendengar dering handphone tak jauh dari lokasi penemuan. Setelah berusaha mendekat ke sumber suara, ia melihat korban sudah tergeletak tak bernyawa.

Tiga Caleg Parpol Besar Belum Kembalikan Tunjangan Purna Tugas

Pacitan (Paradise of Java)- Tiga calon anggota legislatif yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Pacitan periode 1999-2004 disinyalir masih memiliki tanggungan hutang kepada daerah. Ketiga caleg tersebut berinisial MM, SPT, dan SM. Ketiga politisi yang masih punya tanggungan kepada daerah atas tunjangan purna tugas yang dinilai melebihi ketentuan berdasar hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI) itu, diberangkatkan dari tiga partai politik besar. Diantaranya Golkar PKB dan Demokrat. Ironisnya lagi, sejak purna tugas pada Tahun 2004, mereka sama sekali belum menunjukan itikad baiknya. Uang haram yang sudah mereka nikmati, belum serupiah pun dikembalikan ke Negara.

Kasubag Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat DPRD Pacitan, Tien Zulaekha mengatakan, memang masih ada beberapa mantan dewan yang sama sekali belum mengangsur. “Sebagian sudah ada yang lunas. Namun juga tak sedikit yang sama sekali belum mengembalikan,” ujarnya, Selasa (18/3).

Bakal Dilimpahkan Ke Kejari Mengenai Tunjangan Purna Tugas Mantan Dewan

Pacitan (Paradise of Java)- Piutang daerah atas pembayaran tunjangan purna tugas mantan anggota DPRD Kabupaten Pacitan, masa bhakti 1999-2004 yang dinilai melebihi ketentuan, sudah masuk pada kategori kualitas macet. Penentuan kualitas piutang tersebut lantaran pihak-pihak yang memiliki tanggungan belum melakukan pelunasan dalam jangka waktu diatas tiga tahun setelah tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Atau piutang tersebut telah dilimpahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.  Kasubag Perundang-Undangan, Bagian Hukum, Setkab Pacitan, Deny Cahyantoro mengatakan, merujuk Peraturan Bupati (Perbub) Pacitan No. 29 Tahun 2012 tentang Kualitas Piutang, ditegaskan bahwa penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Diantaranya jatuh tempo piutang dan upaya penagihan. 

“Upaya penagihan sudah berulang kali dilakukan SKPD terkait. Akan tetapi sampai detik ini memang belum ada pelunasan,” katanya, Selasa (18/3).

Cawabup Pacitan Masih Dirahasiakan

Pacitan (Paradise of Java)- Bupati Pacitan, H. Indartato, sepertinya mulai main “kucing-kucingan” soal penentuan bakal calon Wakil Bupati Pacitan. Orang nomor satu di Pemkab Pacitan itu ditengarai masih menyembunyikan dua nama bacawabup hasil rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.  Meski, menurut informasi yang berhasil dirangkum wartawan, dari ke lima nama bacawabup yang pernah diusulkan ke pusat, dua diantaranya sudah mendapatkan rekomendasi. Kedua bacawabup itu adalah, H. Soedjono, mantan Ketua DPRD Pacitan periode 2004-2009 dan H. Munir, teman sejawat Presiden SBY yang juga pengurus inti DPC Partai Demokrat Pacitan.

Lantas kapan kedua nama tersebut akan disorongkan ke DPRD? Deni Cahyantoro, Kasubag Perundang-Undangan, Bagian Hukum, Setkab Pacitan mengatakan, pernah diperintahkan Bupati Indartato untuk membuat konsep surat usulan cawabup ke DPRD.  “Kurang lebih sekitar sebulan lalu, konsep surat usulan itu sudah kami sampaikan ke Pak Bupati,” ujarnya, Senin (17/3).

Sabtu, 15 Maret 2014

Masa Reses Dewan Memiliki Potensi Penyimpangan

Pacitan (Paradise of Java)- Beberapa pekan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pacitan  memantau penggunaan masa reses anggota DPRD setempat yang waktunya bersamaan dengan jadwal kampanye pemilu legislatif, 20-21 Maret.

Pengawasan tersebut, menurut ketua Panwaslu Pacitan, Berty Stefanus Ridnengan akan diperketat dengan memaksimalkan peran panitia pengawas tingkat kecamatan hingga desa-desa.”Masa reses yang bersamaan dengan kampanye berpotensi terjadi penyimpangan fasilitas negara,” katanya, seperti dikutip dari antaranews, Jumat (14/3/2014).

Jumat, 14 Maret 2014

Tunjangan Purna Tugas Belum Dikembalikan Oleh Belasan Mantan Dewan

Pacitan (Paradise of Java)-  Kelebihan pembayaran tunjangan purna tugas mantan anggota DPRD Kabupaten Pacitan, masa bhakti 1999-2004, tak kunjung ada penyelesaian. Merujuk surat Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bernomor 76/S/XVIII.JATIM/02/2014 menyebutkan bahwa pembayaran tunjangan purna tugas anggota DPRD periode 1999-2004 melebihi ketentuan. Kesalahan pengelolaan keuangan tersebut, mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp. 738.941.250.

Dari hasil temuan lembaga auditor pada semester II Tahun 2013 lalu, Bupati Pacitan selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah diminta agar menarik kembali kelebihan pembayaran tunjangan purna tugas dari pimpinan dan anggota DPRD. Kasubag Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat DPRD Pacitan, Tien Zulaekha mengatakan, hingga saat ini masih ada kurang setor sebesar Rp. 585.360.000. Kondisi tersebut sesuai data per tanggal 11 Januari 2013. “Dari 45 anggota DPRD, sebagian sudah ada yang mengangsur. Namun juga ada yang sama sekali belum mengembalikan,” ujarnya, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat (14/3).

Kamis, 13 Maret 2014

Tari Legenda Kota 1001 Gua Kethek Ogleng

Pacitan (Paradise of Java) - Tubuh renta itu masih tangkas. Langkah kaki dipadu gerak lincah seakan menepis kenyataan usianya menjelang senja. Di bawah iringan gamelan Jawa yang rancak, Sutiman (70) terus meliuk, berjingkrak, memutar, dan sesekali jungkir balik.

Dibalut pakaian serba putih ala sosok wayang Hanoman, Sutiman benar-benar menjelma seekor kera. Itu adalah secuil adegan Tari Kethek Ogleng. Tarian asli Pacitan yang melegenda.

"Sekitar tahun 1962, saya masih petani. Waktu saya sering melihat perilaku kera di hutan. Lalu saya ciptakan tari ini. Lha saya dianggap gila oleh para tetangga," tutur Sutiman memulai ceritanya kepada detikcom di kediamannya, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kamis (13/3/2014).

500 Lembar Surat Suara Pacitan Nyasar ke Madiun

Madiun - Sebanyak 500 lembar surat suara DPRD untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Pacitan III diketahui nyasar ke kantor Komisi Pemilihan umum (KPU) Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Komisioner KPU Kabupaten Madiun, Divisi Logistik, Suharjono, Rabu, mengatakan, kekeliruan tersebut diketahui saat KPU bersama tenaga pelipat lainnya melakukan penyortiran surat suara DPRD kabupaten tahap pertama untuk Dapil Madiun II, III, V, dan Dapil Madiun VI.

"Ratusan surat suara DPRD Pacitan tersebut ditemukan berada dalam satu kotak kardus dengan surat suara DPRD Kabupaten Madiun Dapil II," ujar Suharjono kepada wartawan.

Selasa, 11 Maret 2014

Izin Jadi Jurkam, Bupati Pacitan Dapat Izin dari Gubernur

Expose Pacitan (Pacitan Paradise of Java)- Supriyanto, Kepala Biro Pemerintahan Umum Pemerintah Jawa Timur, Selasa (11/3/2013) mengatakan hingga saat ini sudah ada 16 kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang telah mengajukan cuti untuk menjadi juru kampanye (jurkam) dalam pemilihan legislatif (pileg) pada pemilu April mendatang.

"Dari jumlah itu, sudah ada enam yang sudah mendapat izin dari Gubernur. Sedangkan sisanya masih dalam proses," kata Supriyanto.

Enam kepala daerah yang sudah mendapatkan izin untuk menjadi jurkam adalah Bupati Lumajang, Bupati Pacitan, Bupati Magetan, Walikota Blitar, Wakil Walikota Blitar serta Wakil Bupati Situbondo.

Mahfud MD Kagumi Pondok Tremas Pacitan

Pacitan (Paradise of Java)- Tokoh nasional yang sedang mengampanyekan diri menjadi salah satu calon Presiden Republik Indonesia, Mahfud MD menyebut bahwa Pondok Tremas sebagai salah satu simbol kebesaran Islam di Pacitan yang mencetak tokoh penting nasional. Hal itu diungkapkan Mahfud saat berkunjung ke Pondok Tremas, Senin (10/3/2014) kemarin WB.

Pria yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyatakan kekagumannya kepada pondok Tremas. “ Nama Besar  Pondok Tremas Pacitan telah menelurkan banyak alumni yang banyak berkiprah dan berjuang di kancah nasional, salah satu tokoh alumni yang ia kagumi diantarnya adalah Prof. DR. Mukti Ali yang saat itu menjadi menteri Agama,” jelasnya, seperti dikutip dari laman resmi Pondoktremas.com.

Sabtu, 08 Maret 2014

Ibas Cicipi Sayur Kalakan dan Nasi Tiwul

Pacitan (Paradise of Java)- Mewarisi tradisi ayahandanya, Presiden SBY, yang demen sayur ikan kalakan, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), juga meluangkan waktu bersantap siang di sebuah warung makan sederhana dipinggiran Pantai Teleng Ria. Warung makan bercat serba biru tersebut sengaja didatangi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, lantaran nyamlengnya aneka hidangan yang disajikan. Mulai urap, ikan bakar, sambel bawang lalapan, serta sayur kalakan kesukaan orang nomor satu dinegeri ini, selalu tersaji diwarung milik Bu Tarmi itu.

EBY datang beserta rombongan setelah menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjid Agung Nurul Islam Pacitan.  Sebelumnya, Ibas-begitu Edhie Baskoro Yudhoyono-karib disapa- juga melakukan talk show distudio salah satu TV lokal di Pacitan. Pada kesempatan tersebut, bungsu Presiden SBY itu berkenan memberikan bantuan berupa peralatan studio senilai kurang lebih Rp. 500 juta yang diterima Pemimpin Redaksi stasiun tv lokal itu. Selanjutnya, Ibas, bertolak menuju Tamperan untuk santap siang. “Selamat datang Mas,” sapa Bu Tarmi, pemilik warung, serta beberapa pramusaji  lainnya.

Ibas Minta Ddoakan Saat Berkunjung ke Pondok Kikil

Pacitan (Paradise of Java)- Dalam serangkaian agenda kunjungannya ke Pacitan, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), juga menyempatkan diri bertandang ke Pondok Pesantren Al-Fatah, Dusun Kikil, Desa Arjosari, Kecamatan Arjosari, Jumat (7/3). Kedatangan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat di sebuah pondok pesantren modern tersebut disambut pimpinan pondok, KH. Burhanudin dan sejumlah pengasuh lainnya. “Sugeng rawuh Mas Ibas (sapaan akrab dari EBY),” kata Kyai Burhan, saat menyambut kedatangan putra presiden itu.

Sejurus kemudian, EBY yang saat itu nampak bersama Bupati Pacitan, H. Indartato, Sri Subiati, anggota DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi Partai Demokrat, dan H. Didik Darmadi, Caleg DPRD Provinsi, Dapil VII Jatim, langsung menuju ke kediaman Kyai Burhan yang terletak tak jauh dari pondok pesantren. Pada kesempatan tersebut, Ibas menyempatkan diri bercengkerama dengan sesepuh dan anggota keluarga pengasuh pondok. Disela-sela kehangatan bersilaturahmi dengan para kyai, Ibas menyempatkan diri menyampaikan maksud kedatangannya. 

Jumat, 07 Maret 2014

Ibas pun Ikut Membatik di Ngadirojo

Pacitan (Paradise of Java)- Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), ternyata bukan hanya piawai dalam memainkan peran dipanggung politik nasional. Akan tetapi, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu juga memiliki talenta seni lukis. Itu terbukti, saat hari kedua kunjungannya ke Pacitan, Kamis (6/3), 

Ibas-begitu EBY-akrab disapa menyempatkan diri meninjau secara langsung proses pembuatan batik tulis di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.  Disitu, bungsu Presiden SBY tersebut tanpa disangka langsung memegang canting dan mulai membatik bersama ibu-ibu kelompok UKM di desa tersebut.  Ratusan warga yang ikut menyaksikan kedatangan putra presiden tersebut sempat terhenyak dan keheranan. Ternyata Ibas juga punya bakat terpendam soal seni membatik. 

EBY Sempatkan Bertatap Muka dengan Ibu-ibu Pemecah Batu di Sudimoro

Pacitan (Paradise of Java)- Nama Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, dalam sekejap memang sempat melejit dikancah Nasional. Pun dunia Internasional. Betapa tidak, daerah yang berlokasi sekitar 60 km arah Timur Kota Pacitan tersebut, kini menjadi jujugan wisata untuk sekedar menyaksikan mega proyek prestisius, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdaya 2×315 Mw.  Namun dibalik kemegahan proyek pembangkit listrik bernilai 6,5 triliun tersebut, budaya masyarakat sekitar masih tetap lestari. 

Sebagai contoh, kegiatan ekonomi masyarakat yang bergelut dari hasil sungai. Uniknya lagi, kegiatan mengumpulkan batu kali, lantas dipecah menjadi batu berukuran khusus, jamak dilakukan kaum hawa. Fenomena seperti itulah yang sempat menyedot perhatian Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) untuk melihat aktifitas tak lazim tersebut.

Ibas Nyanyika Lagu Atas Sambutan Meriah Warga Nogosari, Pacitan

Pacitan (Paradise of Java)- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas mengapresiasi sambutan antusias warga Desa Nogosari, Kecamatan Ngadirojo Pacitan. Wujud kebahagian Ibas atas sambutan meriah warga itu, Ia mengekspresikan lewat nyanyian satu bait lagu.

“Dari sabang sampai marauke, dari miangas sampai pulau rote, SBY presidenku, Pacitan tanah dulurku,” demikian dinyanyikan Ibas di hadapan ratusan warga desa, Kamis, 6/3/2014.

Saat tiba dilokasi, putra kedua Presiden SBY ini langsung meninjau produk-produk UKM hasil olahan warga setempat sambil diiringi kelompok seni “Rontek”.

“Tolong saya disisakan sedikit, saya ingin borong dan bawah untuk Pak SBY dan Bu Ani sebagai oleh-oleh dari warga Desa Nogosari,” ungkap Ibas disambut meriah warga yang hadir.

Kamis, 06 Maret 2014

Di Desa Wonoanti Pacitan Inilah Ibas Buat Gula Jawa


Pacitan (Paradise of Java)- Kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie BaskoroYudhoyono atau yang akrab disapa Ibas di Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan Pacitan disambut antusias warga setempat. Ibas yang datang untuk mengunjungi sentra industri rumahan Gula Jawa langsung didaulat untuk membuat cetakan Gula oleh ibu-ibu yang sudah menanti.

Ibas Telusuri Wilayah Pacitan

Pacitan (Paradise of Java) -Banyak cerita menarik dihari pertama kunjungan Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), Sekjend DPP Partai Demokrat dan Aliya Baskoro Yudhoyono ke Pacitan, Rabu (5/3). Kedatangan tamu istana ke kampung halaman ayahandanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak memberi kesan bagi masyarakat setempat. Seperti saat EBY tiba  desa Belah Kecamatan Donorojo. Politikus muda penuh kharismatik itu langsung mendapatkan sambutan hangat dari penduduk desa yang berlokasi sekitar 60 km dari pusat kota Pacitan tersebut. Setelah bercengkerama sejenak dengan tokoh masyarakat dan sejumlah undangan yang sejak pagi menunggu kedatangannya, EBY langsung menuju sebuah embung persawahan untuk menabur benih ikan Nila. Usai melakukan kegiatan yang sempat menyedot perhatian banyak warga itu, Ibas- begitu- politisi muda ini akrap disapa- langsung disambut dengan suguhan istimewa.

Lokasi Museum SBY di Pacitan Masih Dikoordinasikan

Pacitan (Paradise of Java)- Sekalipun belum ada kejelasan lokasi, namun rencana pembangunan Museum SBY di Kabupaten Pacitan, diharapkan bisa terealisasi. Pernyataan tersebut sempat dilontarkan Suko Wiyono, Sekretaris Kabupaten Pacitan, Rabu (5/3).  Mantan Inspektur Kabupaten itu mengungkapkan, saat ini tim teknis dari dinas terkait memang tengah melaksanakan survey dan studi kelayakan atas rencana pembangunan gedung monumental tersebut. 

“Saat ini, masih dilaksanakan pemaparan di Pusat. Hasilnya bagaimana, kita masih menunggu,” ujar Sekkab yang dikenal dengan sebutan Suko Wi tersebut.

Diakuinya, sementara waktu memang ada beberapa alternative lokasi yang dipandang sangat representatif seandainya didirikan bangunan musem. Lokasi tersebut seperti kawasan Pancer Door, Gedung Olah Raga (GOR), serta landasan udara yang sedianya akan dipergunakan oleh maskapai penerbangan Susi Air. Ketiga alternative lokasi itu, memang berdekatan dengan kawasan wisata pantai. Sehingga pas, sebagai lokasi tujuan wisata. Selain menikmati keindahan panorama pantai, para wisatawan bisa singgah sejenak untuk melihat-lihat museum. 

Disdukcapil Lamban Berimbas Perda Retribusi Adminduk Belum Dicabut

Pacitan (Paradise of Java)- Pemkab Pacitan melalui Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, memang sudah menghapus semua pungutan terkait proses pengurusan dokumen administrasi kependudukan (adminduk). Akan tetapi, payung hukum sebagai dasar pelaksanaan pemungutan retribusi administrasi kependudukan tersebut, sejauh ini belum dicabut. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) setempat, Suko Wiyono, membenarkan belum dicabutnya Peraturan Daeran (Perda) Pemkab Pacitan terkait Retribusi Adminduk. 

“Perdanya memang belum dicabut. Tapi, Peraturan Bupati sebagai dasar penghapusan retribusi adminduk sudah ada,” kata Suko Wiyono, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (5/3).

Pejabat yang pernah memimpin Badan Perencana Pembangunan Daerah itu mengungkapkan, pembebasan semua retribusi yang berkaitan dengan adminduk memang agak terlambat. Seharusnya, pembebasan biaya itu sudah dilaksanakan sejak awal Januari lalu. 

Nasabah Menjerit Akibat Suku Bunga KPR Melejit

Pacitan (Paradise of Java)- Para customer Bank Jatim Cabang Pacitan yang tercatat sebagai debitur program kredit kepemilikan rumah (KPR) sangat terhenyak dengan kenaikan suku bunga kredit, baru-baru ini. Para pemilik hutang yang mayoritas dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu banyak mengeluh, lantaran gaji mereka banyak terpotong untuk membayar angsuran kredit saban bulannya.  Awalnya, mereka sempat kegirangan dan tergiur dengan fasilitas kredit yang ditawarkan bank milik Pemprov Jatim tersebut. Selain jangka waktu kredit yang relative panjang, juga angsuran sangat kompetitif. Disisi lain, para debitur yang semula sebagai penghuni rumah kost, sekarang bisa memiliki rumah idaman berkat fasilitas KPR. 

“Awalnya kami bersuka cita, dapat pinjaman dengan angsuran murah dan jangka waktunya sampai 15 tahun. Bisa buat beli rumah, dari pada ngontrak atau hidup dirumah kost,” ujar salah seorang debitur KPR Bank Jatim, saat dicegat dipelataran parkir, Rabu (5/3).

Rabu, 05 Maret 2014

Kota Kelahiran SBY dan Ani Dijadikan Nama Dua Kapal Baru Basarnas


Merak- Dua kapal nasional (KN) jenis Katamaran akan dirilis di Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten pada Rabu 5 Maret 2014, bertepatan dengan peringatan HUT ke-42 Basarnas di Pelabuhan Indah Kiat, Merak.

Selasa, 04 Maret 2014

EBY dan Keluarga Menginap Di Hotel Sederhana

Pacitan (Paradise of Java) -Sekretaris Jenderal, DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), kembali bertandang ke Pacitan, Selasa (4/3). Kedatangan orang kedua di jajaran elite parpol level pusat tersebut, sehari lebih cepat dari yang dijadwalkan. Dirangkum kabar, semula EBY baru sampai di kampung halaman ayahandanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (5/3) besok.

Dengan pengawalan very-very important person (VVIP), rombongan EBY bersama istrinya Aliya Baskoro Yudhoyono dan putra semata wayangnya, Airlangga Satriadi Yudhoyono, langsung menuju Quest House Alloro, Jalan K. Umar, Kelurahan Baleharjo, Pacitan. Sebelumnya, rombongan keluarga presiden itu bertolak dari Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta. 

EBY Rencanakan Menanam Bibit Pohon Pepaya California

Pacitan (Paradise of Java)- Setelah melakukan temu kangen dengan konstituen di beberapa kabupaten di wiilayah Dapil VII Jatim, Sekretaris  Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), kembali sambangi Pacitan. Orang kedua dijajaran puncak partai dengan lambang Bintang Mercy tersebut berencana blusukan ke sejumlah titik dikampung halaman ayahandanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).  EBY akan tinggal di Pacitan selama lima hari. Yaitu mulai tanggal 5 hingga 9 Maret mendatang. 

Pada kesempatan tersebut, bungsu dari Presiden SBY itu juga akan didampingi istri tercintanya Aliya Baskoro Yudhoyono dan putra semata wayangnya, Airlangga Satriadi Yudhoyono.

Koordinator Griya Aspirasi EBY di Pacitan, Hery Purnomo, menjelaskan beberapa titik yang akan didatangi diantaranya sentra nelayan di Desa Watu Karung Kecamatan Pringkuku. Menurut Hery, EBY akan melihat tempat penjualan ikan (TPI), serta meninjau stand UKM produk olahan ikan oleh kelompok ibu-ibu. “Secara simbolis, beliau juga akan melaksanakan pengecatan perahu nelayan,” ujarnya, Selasa (4/3).

Fasilitasi Pendirian Museum Pribadi SBY

Pacitan (Paradise of Java)- Rencana pembangunan Museum SBY di Pacitan, terus dikebut. Pemkab setempat, sangat membuka diri seandainya gedung monumental yang akan berkisah tentang perjalanan hidup tokoh nasional tersebut  benar-benar didirikan di kabupaten berjuluk Paradise of Java. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) setempat, Heru Sukresno mengatakan, sementara waktu ini memang belum ada ketetapan lokasi untuk pendirian Museum Presiden SBY.

Sekalipun begitu, Heru menegaskan, seandainya memang ada asset daerah yang akan dimohon sebagai lokasi pembangunan musem, pihaknya akan memfasilitasi. 

“Kami siap memproses sesuai mekanisme dan aturan yang ada,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (4/3).

SBY Rencana Dirikan Museum Pribadi di Pacitan Sebelum Lengser


Pacitan (Paradise of Java)- Menjelang masa purna tugas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berencana memberikan satu kejutan kepada masyarakat Pacitan. Orang pertama di NKRI itu merencanakan mendirikan sebuah museum pribadi di tanah kelahirannya. Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, Heru Tunggul mengatakan, sebelum lengser dari kursi Presiden, Ketua DPP Partai Demokrat itu memang berencana mendirikan sebuah museum pribadi di Pacitan. Namun demikian, mengenai lokasi dan fisik konstruksinya masih dalam taraf perencanaan. “Rencananya memang seperti itu (mendirikan museum, Red). Akan tetapi soal lokasi masih pilang-piling. Saat ini tengah dikoordinasikan dengan pusat,” terang Heru, Senin (3/3).

Sabtu, 01 Maret 2014

Sutikno Masuk Penjara, Kader Partai Bancakan

Pacitan (Paradise of Java)- Simpatisan serta kader Partai Hanura Pacitan, seakan bersorak-sorai paska dijebloskannya Sutikno ke dalam bui. Nara pidana atas kasus dugaan korupsi dana APBD TA 2007 pada kegiatan rehabilitasi Puskesmas, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, senilai Rp. 1,8 juta itu, ternyata punya resistensi sangat tinggi ketika menahkodai partai besutan Jenderal (Pur) Wiranto, selama ini. Kepemimpinan Sutikno, dinilai sangat otoriter dan lebih mementingkan diri sendiri, ketimbang organsisasi yang dipimpinnya. Pernyataan tersebut sempat dilontarkan Thomas Wihongko, salah seorang pengurus teras DPP Partai Hanura, saat berkunjung ke Pacitan, Jumat (28/2) malam.

Tanpa tedeng aling-aling, politisi yang sekarang ini macong sebagai Caleg DPR-RI Dapil VII Jatim tersebut menegaskan, seandainya dada para pengurus Hanura di Pacitan bisa dibelah, hanya ada satu kata yang tersurat dihati mereka. Yaitu syukur. 

Seputar Bursa Bacabup Pacitan. Akan Ada Kuda Hitam?


Pacitan (Paradise of Java)- Wacana pengisian kursi Wakil Bupati Pacitan, semakin redup. Bursa pencalonan wakil kepala daerah yang semula ramai dipergunjingkan itu, kian menghilang dari ingatan publik. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat setempat, H. Indartato, enggan memberikan pernyataan ketika ditanya wartawan, soal calon pendampingnya tersebut. “Saya belum mendapatkan informasi apapun soal itu (ketetapan calon Wabup Pacitan, Red),” ujar ketua partai yang juga menjabat sebagai Bupati Pacitan itu, Jumat (28/2).