Surabaya- Sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan potensi
pangan, Provinsi Jawa Timur terus berupaya mengembangkan potensi sektor
agribisnis, salah satunya adalah membuat kasawan budidaya coklat. Langkah ini
dilakukan dengan melihat peluang pasar coklat dunia yang terus mengalami
kenaikan.
Rencananya, kawasan coklat atau yang disebut dengan coco
belt ini akan dibangun disepanjang pantai selatan, mulai Pacitan hingga Banyuwangi.
“Saat ini, luas lahan coklat di Jawa Timur masih mencapai
65.000 hektar, di tahun 2019 ditargetkan lahan coklat di sepanjang pantai
selatan akan mencapai 100.000 hektar. Sementara produksi di tahun ini ditarget
bisa mencapai 35.000 ton biji kering per tahun, naik dibanding 2013 mencapai
32.000 ton biji kering per tahun,” kata Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur,
Samsul Arifin di Surabaya, seperti dikutip dari KabarBisnis.com, Rabu
(12/2/2014)
“Kami sebenarnya ingin mengembalikan kejayaan Jatim beberapa
tahun lalu, dimana produksi coklat sangat besar, mencapai 35.000 lebih. Tetapi
jalannya melalui optimalisasi budidaya coklat lewat perkebunan rakyat, bukan
melalui industri besar. Karena potensinya sangat besar, pohon coklat bisa
ditanam dimanapun asal sesuai dengan tatacaranya,” tegasnya.
Sebenarnya, untuk menanam pohon coklat cukup mudah. Hanya
saja, karena selama ini petani tidak terbiasa dan kurang bisa memahami teknik
budidaya komoditas coklat, akhirnya banyak yang menemukan kegagalan. “Coklat
bisa ditanam dilahan kering, dibawah cengkeh, dibawapohon kelapa, yang penting
pohon coklat tidak terkena sinar matahari langsung, harus ada pelindung. Dan
coklat ini termasuk tanaman paling disukai karena panennya bisa tiap minggu,”
terangnya.
Seperti diketahui, wilayah Kabupaten Pacitan memiliki garis
pantai yang cukup panjang, sehingga menjadi tempat yang cocok untuk membangun
kawasan coklat.
Sumber: PacitanKu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar