Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Jumat, 28 Desember 2012

Santri Ponpes Hilang Tergulung Ombak Pantai Pancer

Pacitan - Seorang remaja hilang ditelan ombak Pantai Pancer, Pacitan, Kamis (27/12/2012) pagi. Miswari (15) warga Karangasem, Paciran, Lamongan tenggelam saat berenang bersama 7 rekannya. Santri Ponpes Iskarima, Karangpandan, Karanganyar, Jateng itu hingga saat ini masih dalam pencarian.



Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, korban merupakan anggota rombongan yang mengadakan kemah di ujung timur Teluk Pacitan. Rombongan sejumlah 79 orang tiba Rabu (26/12/2012) sekitar pukul 13.00 WIB. Jumlah itu terdiri dari 74 orang santri dan 5 ustadz.

"Karena sudah bebas (tidak ada jadwal) pagi ini kami berenang di pantai," kata Muadz (15) seorang korban selamat kepada detiksurabaya.com di lokasi.

Awalnya jumlah santri yang berenang sebanyak 7 orang. Baru beberapa menit berada di air, tiba-tiba datang ombak besar yang membuat mereka tercerai berai. Tidak itu saja gelombang juga menenggelamkan beberapa dari mereka.

Mengetahui rekannya tergulung ombak, rekan mereka yang lain yang berada daratan berusaha menolong. Namun lantaran kuatnya hempasan air, mereka pun tak kuasa menyelamatkan tubuh para korban.

Akibat kejadian tersebut, korban Miswari dinyatakan hilang. Sedangkan seorang korban selamat atas nama Fatih (12) warga Ciamis, Jawa Barat dilarikan ke RSUD setempat dalam kondisi kritis.


SUMBER :http://surabaya.detik.com/read/2012/12/27/091401/2127549/475/santri-ponpes-hilang-tergulung-ombak-pantai-pancer?y990101mainnews

Selasa, 25 Desember 2012

Seorang Nelayan Tewas Tersambar Petir

 Indramayu: Sebuah perahu tradisional tersambar petir saat mencari ikan di perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/12). Satu dari lima nelayan yang berlayar pada saat itu tewas.

"Korban tewas bernama Nuryana. Ia berangkat melaut Senin malam bersama nelayan lain, yaitu Dulwahab, Wartin, Rudi, Sugianto dan Dedi," ucap Dedy Aryanto, Manajer Pelelangan Ikan Glayem.

Di tengah pencarian ikan, para nelayan terjebak hujan deras disertai petir di perairan Juntinyuat. 

Dedi, salah satu korban selamat, menceritakan pengalaman mencekamnya. Petir tiba-tiba menyambar perahu saat ia dan empat rekannya menebar jaring. 

"Korban Nuryana tewas akibat luka yang cukup parah," tambah Dedy.(Ant/wtr6)


sumber : http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/12/25/118822/Seorang-Nelayan-Tewas-Tersambar-Petir/6


Kata-Kata Mutiara ( Campuran )


  1. Kesadaranmu benar-benar kutunggu sampai kau benar-benar tahu```
    Semua terlakukan sesuai dengan arah jalan yang telah berjalan```
  2. Kesetiaan dan Kepercayaan bagaikan puncak himalaya yang suxar digapai namun sangat berharga tuk dicapai.hadang rintang dijalan menjadi penyedap dalam setiap pengorbanan .penggapaian yang melelahkan menghasilkan kebahagian yang sesungguhnya```
  3. setiap langkah yang kita arungi mencoba menjadi kompas harus kemanakah kita berjalan```banyak arah dalam kehidupan namun kejelian dan kekuatan diri penunjuk jalan yang benar```
  4. terkadang kau bercerita sekaligus tak secara langsung sebuah permintaan```
    namun terkadang pula kamu tak menyadari jika setalahnya apa yang kamu minta itu diberikan dari orang yang kamu ajak cerita tersebut```

By : Frendi Setiawan Pradikdo

Rabu, 19 Desember 2012

Pacitan Kampung Halaman SBY Diguncang Gempa


Pacitan Kampung Halaman SBY Diguncang GempaTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
 Pacitan, kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diguncang gempa sore ini, Selasa (18/12/2012).
Kabupaten di Jawa Timur ini berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diguncang gempa  berkekuatan 5,2 skala richter (SR).
Gempa terjadi sekitar pukul 17.49 WIB dimana titik gempa berada di 114 kilometer Pacitan. Gempa berada pada titik 9.15 lintang selatan dan 111.29 bujur timur dengan kedalaman 16 kilometer arah tenggara.
Gempa diinformasikan tidak berpotensi tsunami.  Dan sampai berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa atas gempa itu.
Pacitan memang dikenal kampung halaman SBY yang juga lahir di Pacitan 9 September 1949 lalu.
Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul.

sumber : http://www.tribunnews.com/2012/12/18/pacitan-kampung-halaman-sby-diguncang-gempa

Rabu, 12 Desember 2012

Frendi Setiawan Pradikdo (Foto Baru November 2012)


maaf Admin Blog ijin narsis di Blog sendiri````:) Harap maklum``````hhe

Foto ini diambil di PLTU Sudimoro Pacitan dan Pelang Serta Alun-alun Trenggalek, Jawa Timur


PLTU Sudimoro, Pacitan

Perbatasan Pacitan-Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek


Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Pantai Pelang, Trenggalek

Alun-alun Kab.Trenggalek Jawa Timur

Alun-alun Kab.Trenggalek Jawa Timur

Alun-alun Kab.Trenggalek Jawa Timur

Alun-alun Kab.Trenggalek Jawa Timur

Senin, 03 Desember 2012

(Goa Gong Pacitan) Di Gua Ini, Traveler Bisa Mendengar Dentuman Gong Alam


rembesan air yang mengering pada stalaktit dan stalakmit berkilau seperti berlian

detikTravel Community - 
Keringat yang bercucuran tak ada bandingannya dengan panorama Goa Gong di Pacitan yang memesona. Di sinilah, wisatawan bisa mendengar dentuman dari gong alam yang sudah tersohor.
Tak heran bila Pacitan berjuluk Kota 1001 Goa. "Di Pacitan sebenarnya banyak sekali goa yang indah. Hanya beberapa goa yang berhasil dibuka sebagai objek wisata. Goa yang lain masih 'tersembunyi' karena medannya cukup sulit dijangkau," kata Tante Sri menerangkan. 
Pacitan merupakan dataran yang dikelilingi oleh rangkaian pegunungan kapur. Perjalanan menuju Pacitan pun diwarnai dengan pemandangan bebatuan alam di kanan dan kiri jalan. Akses menuju Pacitan melalui Ponorogo terasa menarik. Jalanan yang berkelok dengan tanjakan dan turunan yang seakan tidak ada habisnya mengiringi roda kendaraan menyusuri sungai bebatuan granit besar berserakan di antara gunung-gunung. 
Pagi itu perjalanan dimulai dengan starting point dari rumah Tante Sri di sekitar Alun-Alun Pacitan. Setelah berdiskusi dengan Om Joko, suami Tante Sri, akhirnya kami mengambil rute perjalanan menuju Goa Gong melalui Desa Dadapan yang akses jalannya lebih landai. Meskipun jarak dan waktu tempuhnya lebih jauh bila dibandingkan melalui jalan Desa Sedeng, yang memiliki sudut kemiringan jalan dan tikungan yang cukup ekstrim.
Sebagai saran, Anda bisa berangkat lewat Dadapan dan pulang lewat Sedeng. Tapi kalau belum terbiasa dengan turunan dan tikungan tajam sebaiknya hindari Sedeng. 
Goa Gong sendiri terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Pacitan, perjalanan dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam perjalanan.
Setelah melewati tanjakan, mobil memasuki pelataran yang tak begitu luas. Inilah tempat parkir kendaraan wisatawan Goa Gong. Di salah satu sudutnya dibangun pos kecil sebagai loket pembelian tiket masuk Goa Gong. Harga tiket masuk ke gua ini seharga Rp 5.000 per orang. Tepat di sebelah kiri pos tersebut terdapat anak tangga menuju ke lokasi gua. Guanya sendiri memang berada di lereng bukit kapur.
Mencapai anak tangga ke sekian, terdapat papan penunjuk arah bertuliskan Pasar Batu Akik yang menuju ke kanan. Rupanya, daerah ini memang terkenal dengan batu akiknya.
Hanya saja untuk ibu-ibu atau anak perempuan yang hendak membeli pernak-pernik dan perhiasan bebatuan eksotis ini perlu berhati-hati dan jeli. Di samping itu kemampuan untuk menawar juga harus diterapkan.
Selepas menjajaki 84 anak tangga, kita akan memasuki kawasan layaknya pasar. Di kanan dan kirinya dipenuhi kios-kios pedagang makanan, minuman, juga cenderamata khas Pacitan. Sampai jalan setapak itu akhirnya berujung pada dua patung Retjo Pentung atau arca penjaga yang menandakan kalau kita sudah sampai di mulut gua.
Dari titik inilah Anda akan dikerubungi para penjaja booklet Goa Gong seharga Rp 5.000, juga jasa penyewaan senter Rp 3.000, serta beberapa orang yang menawarkan diri sebagai pemandu wisata. Sebenarnya di dalam gua sendiri sudah dipasang instalasi penerangan. Hanya saja ruang gua yang begitu besar seperti tak pernah cukup untuk mendapat penerangan dari lampu-lampu yang dipasang.
Awalnya kami menolak semua penawaran jasa itu. Sampai akhirnya setelah memasuki pintu gua dan semakin ke dalam, keadaan makin terasa minim penerangan. Akhirnya kami menyewa tiga senter yang ditawarkan oleh seorang perempuan yang tak patah arang mengejar kami sampai masuk ke dalam gua.
Berikutnya, karena mata yang masih menyesuaikan perubahan intensitas cahaya, kami berjalan seakan meraba dalam kegelapan. Daripada hilang arah dan terus meraba, akhirnya seorang pria muda yang berdiri di antara stalaktit dan stalakmit tak jauh dari mulut gua bersedia menjadi pemandu kami.
 Keadaan gua gelap dan lembab. Kami menyusuri gua dengan posisi berderet memanjang ke belakang dengan menapaki jalanan yang memang sudah dibangun untuk mempermudah akses saat menikmati keindahan gua. Berhati-hatilah dalam melangkah karena lantainya cukup licin. Terlebih panorama indah dalam gua bisa jadi membuyarkan konsentrasi Anda dalam melangkah. Untuk itu berpeganglah pada besi yang ada di sepanjang jalan setapak itu.
 Dengan telaten pemuda itu menerangkan berbagai hal terkait gua ini. Saya kurang begitu memperhatikan karena sudah sangat takjub dengan maha karya yang sedang terlihat mengisi ruang gelap ini. Stalaktit dan stalakmit yang tumbuh dalam beragam motif dan bentuk akan membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum.
Beberapa di antaranya terlihat mengkilat dan basah karena rembesan air yang terus mengalir. Lembab, tapi kami berkeringat karena medan yang dilalui cukup menguras tenaga. 
Masuk terus kedalam gua yang semakin menurun, tentunya membuat kami harus menuruni anak tangga yang di titik tertentu sangat licin dan curam. Tetap berpeganglah pada besi. Beruntung sudah dipasang blower di sudut-sudut ruang, sehingga kami bisa merasakan sejuknya udara yang dihembuskan.
 Goa Gong memiliki tujuh ruang. Antara ruang yang satu dan yang lainnya, saya pun kurang tahu bagaimana membedakannya. Tapi menurut saya pribadi ketika kita melewati celah yang sempit dan kembali menemukan ruang gua yang cukup besar maka itu tanda berganti ruang.
Sampai di ruang empat pemandu kami mengusulkan untuk berfoto bersama. Dari situlah saya menyadari kalau sebenarnya dia ini profesinya sebagai tukang foto. Beruntung dia menguasai medan dan mau memandu kami menyusuri gua. Jadi kami tahu, tidak kesasar, dan bonusnya dengan senang hati dia memfoto kami, baik dengan kamera kami ataupun kamera dia yang janji akan segara dicetakkan hasil jepretannya sesaat setelah kami keluar gua.
Di salah satu ruang, pemandu menunjukkan kepada kami sendang atau telaga kecil di dalam gua. Konon kabarnya, kalau mandi di situ segala penyakit akan hilang!
Di lain waktu dia juga memberitahu kami tentang bebatuan di dalam gua yang berkilauan seperti berlian karena rembesan air yang dulunya membasahi batu tersebut sudah mengering. Menakjubkan!
Nama Goa Gong sendiri rupanya mengacu pada stalaktit yang menggantung panjang dan pipih. Stalaktit ini berada di ruangang ketujuh gua ini. Ruang paling dalam berada di bawah, yang mana ketika kita memukulnya maka akan menimbulkan suara seperti  suara seperti gong. "Subhanallah."
Puas melihat Goa Gong, kembali kami harus menapaki anak tangga untuk kembali naik menuju mulut gua. Keringat yang bercucuran tak ada bandingannya dengan panorama goa yang memesona. Ini hanya kekaguman yang luar biasa.
Begitu keluar gua, pemuda tadi kembali menghampiri kami beberapa saat sesudahnya dengan membawa foto-foto hasil jepretan di dalam gua tadi. Satu buah jepret foto yang dicetak dipatok seharga Rp 20.000. Untuk biaya pemandu sebetulnya harga dapat dinegosiasikan terlebih dahulu.
Nah, bagi yang mau pergi ke Goa Gong bisa naik angkutan yang menuju Pacitan-Punung Rp 10.000. Selanjutnya, turun di pertigaan arah Goa Gong dan lanjut naik angkot lagi dari pertigaan ke lokasi goa Rp 5.000.

Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/11/12/210634/2089829/1025/4/di-gua-ini-traveler-bisa-mendengar-dentuman-gong-alam

Minggu, 02 Desember 2012

Miss Universe 2012, Maria Selena Berkostum Burung Garuda


detail berita
DALAM ajang Miss Universe 2012, Maria Selena akan mengenakan kostum nasional burung garuda karya Solo Batik Carnival. Filosofi burung garuda dinilai menggambarkan falsafah bangsa Indonesia.

Sekira 89 wanita cantik akan memperebutkan mahkota Miss Universe 2012 yang akan digelar di Las Vegas, Amerika Serikat. Dalam ajang ini, para kontestan juga akan mengadu bakat dan kecantikannya demi menjadi ratu sejagad.

Maria Selena sebagai wakil dari Indonesia yang maju ke ajang bergengsi tersebut juga sudah mempersiapkan sejumlah busana untuk memukau para juri dan pemirsa di seluruh dunia. Untuk sesi busana national costume, Selena akan menggunakan kostum burung garuda.

“Pelajaran yang bisa diambil dari tahun ke tahun, ternyata national costume itu tak harus benar-benar busana nasional. Banyak peserta yang busananya dimodifikasi sehingga terlihat menonjol. Akhirnya kami memutuskan Selena untuk memakai kostum Solo Batik Carnival,” tutur CEO PT Mustika Ratu Tbk Putri Kuswisnu Wardhani pada konferensi pers Maria Selena Menuju Miss Universe 2012 yang berlangsung di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta, Kamis, 29 November 2012.

Dijelaskan Putri, kostum burung garuda menggambarkan karakter kebajikan, pengetahuan, kekuata, dan keberanian. Selain itu, burung garuda juga telah dijadikan simbol negara dan Pancasila.

Kostum yang didominasi warna merah dan putih tersebut memang begitu megah. Dengan puluhan bulu yang ada di bagian sayapnya, Selena terlihat kuat namun sekaligus cantik. Meski terlihat kesulitan untuk melewati ruangan sempit, namun diakui gadis 22 tahun ini dirinya bisa mengontrol tubuhnya.

“Berat sih, tapi masih nyaman kok,” tuturnya singkat.

Maria Selena akan berangkat menuju Las Vegas pada 3 Desember mendatang. Gadis kelahiran Palembang ini mengaku siap mengharumkan nama bangsa.
(tty)


sumber :http://lifestyle.okezone.com/read/2012/11/30/195/725455/miss-universe-maria-selena-berkostum-burung-garuda

Manusia dan Tanggung Jawab



Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
            Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara  manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

Macam-macam Tanggungjawab :
1.     Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2.     Tanggungjawab terhadap Keluarga
3.     Tanggungjawab terhadap  masyarakat
4.     Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5.     Tanggungjawab terhadap Tuhan

Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga.  Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.


sumber :http://dofadroid.blogspot.com/2012/06/ibd-manusia-dan-tanggung-jawab.html