Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Minggu, 21 Juli 2013

Dewan Beda Pendapat Soal Bandara di Pacitan




Wacana pembangunan bandara printis belum mendapat dukungan penuh dari kalangan legislatif. Pasalnya, para wakil rakyat tampaknya masih beda pendapat soal rencana tersebut. Wakil Ketua DPRD Pacitan Mardiyanto menanggapi dingin rencana Pemkab Pacitan membuka jalur transportasi udara bekerjasama dengan Susi Air tersebut. Menurut dia banyak persoalan lebih penting yang perlu mendapat perhatian. ‘’Soal bandara nanti dulu. Saya tidak ingin komentar banyak dulu. Nanti, kalau semua urusan terkait rakyat seperti penerimaan bantuan RTLH maksimal,’’ ungkap legislator asal PDIP itu, kemarin (20/7).

‘’Masih ada rakyat Pacitan yang belum menerima bantuan. Jadi, baiknya yang masalah rakyat diurusi lebih dulu,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Pacitan.
Sebaliknya Wakil Ketua Komisi D, Heru Setyanto memberikan respon positif. Menurut dia, Pacitan perlu berbenah dalam hal pembangunan salah satunya dengan membangun bandara. Tujuannya meningkatkan pembangunan daerah dan mendukung sektor pariwisata. ‘’Nanti dirundingkan bersama bagaimana baiknya,’’ tegasnya.‘’Kemarin masih melihat-lihat kondisi lahan atau lokasi yang nantinya akan dijadikan bandara. Tapi, keputusan lebih jelasnya nanti kami bicarakan beserta dengan teman-teman lainnya di DPRD dulu,’’ tambahnya.

Soal pembangunan pelabuhan barang dan niaga atau biasa disebut Gelon, Heru mendesak agar pemkab segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Jika masalah masalah ganti rugi sudah klir maka rencana pembangunan bandara dan pelabuhan bisa berjalan seiring. ‘’Intinya, pembangunan di Pacitan itu sangat penting. Jadi, apabila ada pelabuhan dan bandara di Pacitan tentunya bisa meningkatkan perekonomian daerah,’’ tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Buapti Pacitan Indartato sempat mengadakan pembicaraan dengan pihak Susi Air terkait lokasi yang dipilih sebagai tempat bandara perintis. Yakni, di kawasan pangkalan TNI AU Lanud Iswahjudi Detasemen Meteorologi Pacitan atau di sekitar lapangan pacuan kuda Pantai Teleng Ria. Selain itu, diperkirakan pembangunan bandara perintis tersebut membutuhkan luas lahan antara 800-1000 meter persegi.
Sedangkan model pembangunan bandara baru itu seperti halnya pembangunan jalan di dekat pantai yang dilakukan melalui konsorsium. Modelnya seperti public and private partnership atau sama halnya digunakan untuk pemerintah dan pihak swasta.


Sumber : (radarmadiun.info/blog/2013/07/dewan-beda-pendapat-soal-bandara/)photo : ilustrasi

Selasa, 02 Juli 2013

Pantai Soge Pacitan Di Lirik 2 Investor Jakarta Dan Bandung


MERISTANEWS.com-PACITAN, -setelah pembangunan JLS (Jalur Lintas Selatan ) jadi, pantai Taman dan Jembatan soge menjadi barometer wisata bagi Kabupaten Pacitan. karena letak jalan raya (JLS) ditepi pantai dengan nuansa laut lepas. Hal itu menjadi daya tarik para wisatawan dan para investor untuk menanamkan usahanya di pantai taman Kecamatan Ngadirojo.

Hal itu Joko Purnomo, sebagai Camat Ngadirojo, menjelaskan’’ sementara ini sudah ada 2 investor yang melirik pesona pantai taman dan jembatan dan pantai tawang serta sekitar jembatan Soge. Kami sudah melakukan koordinasi dengan Desa Sidomulyo yang notabennya sebagai hak tanah Desa, untuk mengembangkan aset wisata yang ada di sidomulyo ini.

Saat ini di kecamatan Ngadirojo yang bisa kita tingkatkan baru di wisata nya.,’’jelas Joko.
Sedangkan untuk persiapan kedatangan Presiden SBY pada 24 Agustus mendatang, kami sudah mempersiapkannya. Apalagi di sepanjang jalur JLS penataan serta kebersihan di sepanjang jalan sudah bersih. Saat ini di wilayah Ngadirojo sudah ada beberapa aset bangunan wisata yang terkelola dengan baik dengan Desa Sidomulyo setempat, seperti di sektor ’’ Toko, rumah makan dan lain-lainnya,’’imbuhnya.

Tak hanya itu saja, di wilayah Desa Sidomulyo khususnya tepi pantai, sudah ada investor yang akan membangun hotel  dan cotege untuk para wisatawan manca Negara dan domestic. Di tambahkan lagi, Joko Purnomo akan berusaha semaksimal mungkin untuk membrending dan mendesain lorok menjadi pusat wisata Pacitan kedepan. Semua itu juga harus bekerja sama dengan dinas Pariwisata dan lembaga Desa setempat. Satu hal lagi, semua itu bertujuan agar menumbuhkan perekonomian warga sekitar tanpa mengurangi adat dan budaya,’’ tandas Joko.MaMe Majalah Merista Online (Bc)  



Sumber : MaMe