Wonogiri - Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY),
menginginkan jalan tembus di ruas tapal batas Wonogiri (Jateng) - Pacitan
(Jatim). Tepatnya di jalur Giribelah Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri,
menuju Mukus di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.
Di jalur tersebut, utamanya yang berada di wilayah Kabupaten Wonogiri, perlu
diperlebar dari semula lebar badan jalan beraspal 4,6 meter menjadi 7 meter,
ditambah berem bahu jalan di sisi kiri dan kanan masing-maisng 1,5 meter. Ini
untuk mengimbangi jalur dari wilayah Pacitan, yang telah lama diperlebar
sebagai bagian dari jalur lintas selatan (JLS).
Untuk merealisasikan pelebaran jalan di ujung tapal batas ini, Presiden SBY
telah mengutus petugas Satuan Kerja (Satker) Kepresidenan, Beni, dari Jakarta
untuk berkunjung ke Wonogiri, sekaligus mengikuti rapat koordinasi (Rakor) yang
dipimpin Bupati Danar Rahmanto.
Bupati Danar mengimbau kepada semua pihak yang terkait, dapat mendukung upaya
percepatan terwujudnya pembangunan jalan tembus tapal batas ini. Beni dari
Satker Kepresidenan, didampingi pejabat Bina Marga Provinsi Jateng, Akasio,
menjelaskan, pelebaran jalan di tapal batas itu direalisasikan tahun 2014 ini.
''Telah dilaksanakan kontrak kerja selama delapan bulan, dengan dana
pembangunan pelebaran jalan sebesar Rp 42 miliar,'' ujar Beni.
Dengan pelebaran jalan di tapal batas sepanjang 7,7 Kilometer (Km) ini,
diharapkan dapat segera nyambung dengan pembangunan ruas JLS antarprovinsi yang
kini terus dibangun. Untuk pembebasan tanah demi kepentingan pelebaran jalan
tersebut, ungkap Beni, diserahkan kepada Pemkab Wonogiri.
''Lelang pekerjaan pisiknya sudah dilakukan, dan akan segera dikerjakan mulai
Bulan Maret dan diharapkan selesai November 2014,'' tandas Beni didampingi
Akasio.
Camat Giritontro, Joko Waluyo, menyatakan, untuk merealisasikan pelebaran jalan
di tapal batas ini, akan segera dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di
empat desa yang dilewatinya. Utamanya untuk penjelasan mengenai pembebasan
tanahnya. ''Sebab pelebaran jalan tersebut menyangkut pemilikan tanah sekitar
250 penduduk,'' tutur Camat Joko.
Sumber: Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar