Sleman– Enam pemuda yang masih berstatus pelajar diamankan
polisi lantaran melemparkan molotov di kawasan proyek pembangunan mal depan
Mapolda DIY Jalan Ring Road Utara, Kaliwaru, Condongcatur, Depok.
Aksi pelemparan molotov itu terjadi pada Minggu (16/2) pukul 00.50 WIB. Keenam
pelajar yang diamankan langsung dibawa ke Polres Sleman untuk pengembangan
penyelidikan. Mereka, AR, 16, yang merupakan pelajar dari Karangmojo,
Gunungkidul bersama lima pelajar SMK asal Pacitan, Jawa Timur yakni AE, 17,
warga Arjo Winangun, Pacitan; YA, 16, warga Gedangan, Pacitan; LE, 16, warga Cetak,
Pacitan; WR, 16, warga Sematen, Pacitan; dan DI, 16, warga Taman Asri, Pacitan.
Lima pelajar itu dari informasi yang berada di Yogyakarta karena tengah
melakukan Praktik Kegiatan Lapangan (PKL). Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin
mengatakan, begitu kasus itu dilaporkan ke Polsek, petugas langsung melakukan
pemeriksaan di lokasi. Keterangan saksi penjaga lokasi kejadian menjadi
petunjuk awal untuk melakukan pelacakan hingga akhirnya berhasil mengamankan
enam orang pelaku.
“ Sebelumnya mereka sempat diamankan di Polsek Depok Timur saat ini
penyelidikan dilimpahkan kePolres Sleman,” katanya. Para pelaku diamankan di
salah satu kontrakan Jalan Kaliurang KM 5, Barek, Mlati Sleman. Diketahui, saat
beraksi mereka datang dengan berboncengan dua sepeda motor. Sesampainya didepan
proyek pembangunan mal, mereka berhenti dan melemparkan tiga molotov ke bagian
pintu hingga meledak dan membakar sebagian pakaian milik pekerja proyek.
Setelah aksinya itu, mereka pun kabur hingga berhasil diamankan oleh polisi
gabungan dari Polsek Depok Timur dan Reskrim Polres Sleman. Kasatreskrim Polres
Sleman AKP Alaal Prasetyo mengungkapkan, penyidik masih mempelajari motif dari
pelemparan molotov itu.
Keterangan para pelaku sendiri, aksi pelemparan itu dilakukan karena sebelumnya,
AR, saat melintas di lokasi sempat mendapatkan lemparan batu yang diduga dari
dalam lokasi proyek. “Selain enam orang itu, diamankan pula barang bukti berupa
satu botol berisi bensin dan ada sumbunya, satu jerigen, dua plastik pecahan
botol,” tandas Alaal. ● muji barnugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar