Pacitan (Paradise of Java)- Pelaksanaan Pemilu 2014 tinggal 1,5 bulan
lagi. Tugas KPU sebagai penyelenggara pemilu pun dipastikan menumpuk.
Dihadapkan keterbatasan personel, KPU Pacitan melakukan sejumlah terobosan.
Antara lain mengangkat tenaga alih daya (outsourching). Mereka dijaring dari
unsur masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu sesuai syarat yang
ditetapkan.
"SDM dari pada kelembagaan KPU ini memang terbatas. Kemudian di satu sisi
karena itu dianggarkan pada DIPA 2014 sehingga anggaran untuk outsourching
sudah kelihatan," ungkap S Budisantoso, Sekretaris KPU Pacitan saat
berbincang dengan jetimupdate.com, Kamis (27/2/2014).
Diantara bidang tugas yang membutuhkan bantuan tenaga pembantu, kata Budi,
meliputi bidang rekapitulasi pemungutan dan penghitungan suara serta bidang
penyusunan anggaran tahapan pemilu. Selain itu juga di bidang laporan
pertanggungjawaban penggunaan angaran tahapan pemilu, dan bidang pengelolaan
sistem informasi logistik pemilu.
Sejak pengumuman resmi dibuka sejak Februari lalu, terang Budi, tercatat ada 13
orang peserta yang mendaftarkan diri. Selanjutnya, seleksi dilakukan oleh
panitia kecil bentukan Sekretariat KPU di bawah pantauan Ketua KPU.
Hasilnya, ditetapkan 4 orang yang dinyatakan lulus. Mereka selanjutnya
melaksanakan tugas sesuai kompetensi masing-masing. "Ini hanya berlaku
selama 10 bulan mulai Maret sampai Desember 2014," ujar Budi tanpa merinci
nama-nama calon tenaga outsourcing tersebut.
Budi menjelaskan, berdasarkan ketentuan KPU Pusat, KPU daerah memang diberikan
kewenangan mengangkat tenaga tambahan selama pelaksanaan Pemilu 2014. Tentu
saja, hal tersebut harus didasari alasan demi kelancaran pelaksanaan
keseluruhan tahapan pemilu. Soal penganggaran, terutama gaji para tenaga alih
daya, sepenuhnya ditanggung KPU Pusat. (Adi Nugraha/JU03)
Sumber: Jatim Update
siap - siap kerja keras kayaknya
BalasHapusMungkin saja iya bos```
Hapus