Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Selasa, 31 Desember 2013

Tangkapan Lobster Nelayan Pacitan Menurun


Pacitan- Nelayan mempersiapkan jaring untuk menangkap lobster di pantai Watukarung, Pacitan, Jawa Timur, Senin (30/12). Menurut pengakuan nelayan, pada musim hujan kali ini tangkapan menurun karena angin besar dan para nelayan di kawasan tersebut memilih untuk tidak melaut.

Sumber: BeritaDaerah

Kriminalitas Menurun, Pelanggaran Lalin Meningkat di Pacitan Tahun 2013

PACITAN-Jelang tutup tahun 2013, Kepolisian Resort Kabupaten Pacitan merilis data gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) untuk periode tahun 2013. Dan berdasarkan data yang diperoleh Portal Pacitanku, Selasa (31/12/2013), prosentase angka kriminalitas di Pacitan mengalami penurunan sebanyak 14,1 persen.

Berdasarkan rilis tersebut, pada tahun 2013 ini, angka kriminalitas yang terjadi di Pacitan mencapai 122 kasus dan jumlah pelapor, sementara hingga akhir desember ini kasus yang berhasil diselesaian oleh Kepolisian sebanyak 93 kasus. Angka tersebut mengalami penurunan mengingat pada tahun 2012, angka kriminalitas di Pacitan mencapai 142 kasus.


Minggu, 29 Desember 2013

Malam Tahun Baru 2014 di Alun-alun Pacitan

Pacitan- Kemeriahan malam tahun baru di beberapa tempat di Kota Pacitan akan digelar, yang sebelumnya akan ada acara kemeriahan di Pantai Teleng Ria, maka Alun-alun atau pusat Kota Pacitan pun tak akan kalah.

Berikut agenda acara Malam tahun baru di Alun-alun Pacitan :

Hari : Selasa

Tanggal : 31 Desember 2013

Waktu : Pkl 17.00- selesai

Acara: Dimeriahkan oleh artis-artis top Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan diiringi musik dari O.M YANUAR

Dan tak ketinggalan PESTA KEMBANG API






WONDERFUL PACITAN
VISIT PACITAN

Jumat, 27 Desember 2013

Tiga Dusun Terancam Terancam Terisolir Lantaran Jembatan Gantung Tua Nyaris Putus

Foto ilustrasi


Pacitan- Hujan deras tiga hari terakhir di hampir seluruh Kabupaten Pacitan membuat masyarakat tiga dusun di Desa/Kecamatan Ngadirojo semakin resah. Pasalnya, jembatan gantung penghubung antara Desa Wiyoro dengan Desa Ngadirojo itu oleng dan nyaris putus. Ini karena tiang serta bahu jembatan ambrol setelah diterjang aliran sungai Lorok, kemarin (26/12). Akibat kejadian itu warga di Dusun Dembokidul, Dadapan, dan Nglegok di Desa Ngadirojo terancam terisolir.

saat ini warga kesulitan menyeberang sungai karena satu-satunya sarana transportasi (jembatan gantung) berada pada posisi miring dan nyaris putus. Kalaupun memilih melewati dusun Kaliatas, desa Wiyoro, warga harus rela memutar hingga lima kilometer. "Jika harus memutar lewat Desa Wiyoro jarak tempuhnya semakin jauh. Apalagi akses menuju jalan ke Desa Wiyoro sangat sulit karena masih belum dirabat," ujar Nurmaulana salah seorang warga Dusun Dembokidul kepada Jawa Pos Radar Pacitan.


Pantai Soge Pacitan Diserbu Pengunjung

Pacitan- Objek wisata di Kabupaten Pacitan masih banyak diminati wisatawan untuk menghabiskan masa libur panjang Natal dan tahun baru 2014. Buktinya, pantai soge yang terdapat di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan ini, tiap hari libur biasa hanya dikunjungi puluhan pengunjung, kemarin (26/12) jumlahnya naik dua kali lipat.

Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Pacitan, Efi Iftita membenarkan jika momentum libur Natal dan tahun baru yang bersamaan dengan libur sekolah itu membuat jumlah kunjungan wisatawan dari luar daerah meningkat dua kali lipat. Tak hanya di Pantai Soge, objek wisata lain seperti Pantai Klayar, Goa Gong dan Goa Tabuhan juga mengalami kenaikan jumah pengunjung. (her/eba)


Sumber: Jawa Pos (Radar Pacitan) edisi Jumat 27 Desember 2013

Sebulan Bebas, Pemuda di Pacitan Dibui Lagi

Pacitan- Bilik penjara ternyata tak membuat Tomi Ranmadhani jera. Tak berselang sebulan setelah bebas dari Lapas kelas IIB Pacitan akibat tersandung kasus pencurian laptop, pemuda lulusan SMP itu kembali masuk bui. Kali ini, pemuda asal Dusun Dolopo, Desa/Kecamatan Tulakan itu terbukti menggelapkan motor seorang temannya bernama Angga Dwi Purnomo, 19, asal Dsusun Pucung Kulon, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.

Kapolres Pacitan AKBP Aris Haryanto melalui Kasat Reskrim AKP Sukimin, mengatakan kejadian tersebut pada 24 Desember lalu. Bermula saat keduanya usai berkeliling Kota PAcitan dan mampir ke rumah salah satu seorang temannya di Dusun Tawang, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung. Sesampainya di salah seorang temannya itu, tersangka kemudian meminjam sepeda motor Suzuki Smash AE 5844 XB milik korban dengan dalih dipakai untuk membeli rokok. Sehingga korban bersedia meminjamkan motornya kepada pelaku. "Karena mungkin sudah kenal lama, makanya tidak ada kecurigaan jika motor tersebut akan dibawa kabur. Sehingga korban mengiyakannya,". Ujarnya kepada wartawan.


Belasan Rumah di Pacitan Rusak Parah Tertimpa Longsor

Pacitan- Belasan rumah di beberapa titik lokasi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dilaporkan rusak parah akibat diterjang tanah longsor yang melanda kawasan tersebut secara sporadis, sepekan terakhir.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Kamis, merilis data kerusakan rumah penduduk maupun areal persawahan dan infrastruktur akibat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan, banjir merendam puluhan rumah penduduk di Desa Hadiwarno dan Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo.

Sementara longsor terjadi seporadis di puluhan titik lokasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Pacitan, Nawangan, Tegalombo, Sudimoro, Tulakan, serta Pringkuku.


Kamis, 26 Desember 2013

Banjir Putus Jalan Lintas Selatan Pacitan-Trenggalek [VIDEO]


Pacitan- (tvOne).
Jalan lintas pulau jawa yang menghubungkan Pacitan menuju Trenggalek setinggi 50 centimeter dan sepanjang 500 meter mengakibatkan jalur tersebut terputus tepatnya di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan. Sejumlah kendaraan berbalik arah enggan melintasi jalan tersebut karena takut kendaraannya mogok. Apalagi air yang menggenangi jalan cukup deras.

Beberapa kendaraan yang nekat menerobos banjir harus berhati-hati. Banjir ini disebabkan  meluapnya aliran sungai karena adanya pendangkalan serta penyempitan sungai.

Rabu, 25 Desember 2013

Warga Pacitan Resah, Tanggul Sungai Nyaris Jebol

Pacitan - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di hampir semua wilayah di Pacitan. Di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, air menggenangi pemukiman warga. Puluhan hektare lahan persawahan juga terendam.

"Kerugian belum dapat ditaksir," kata Sugianto, Kepala Desa Hadiwarno kepada RRI di lokasi, Rabu (25/12/2013) sore.

Sebenarnya, kata Sugianto, banjir yang melanda wilayah di bagian timur Kabupaten Pacitan itu merupakan fenomena tahunan. Hanya saja, kali ini kondisinya lebih mengkhawatirkan. Ini karena tanggul yang menjadi pemisah Sungai Lorok dengan pemukiman mulai bocor.


Panen Udang Busmetik Pacitan Capai 5 Ton


Pacitan- Panen perdana udang Busmetik (Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik) yang digelar Selasa 24 Desember 2013 dipastikan berjalan sukses dengan capaian hasil yang maksimal. Walaupaun panen dipercepat, udang busmetik periode pertama tersebut sukses mencapai hasil panen 5 Ton.

"Dari 3 kolam yang ada, hasil panen mencapai sekitar 5 Ton, dengan nilai jual per kilogram antara Rp 70-80 ribu, sehingga mencapai nilai untung sekitar Rp 70 juta per kolam,"Kata Kepala Desa Sidomulyo, Anggono Suryo.

Lebih lanjut Anggono juga menyampaikan proses panen udang yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi ini. Dikatakannya, sejak mulai tabur benih sampai panen hari ini hanya membutuhkan waktu 72 hari dengan rata-rata ukuran mencapai 80.


Selasa, 24 Desember 2013

GEBYAR DANGDUT Tahun Baru 2014 di Pantai Pidakan Pacitan, Jawa Timur

Pacitan- Hadiri dan saksikan acara tahun baru 2014 di Pantai Pidakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.

Bersama : OM. PIDERA

Hari : Rabu
Tanggal : 01 januari 2014
Waktu : 10.00- selesai

Acara didukung oleh :

  • Raka Racing Godeg JLS
  • Setya Mahkota Travel
  • Yudha Taruna Godeg Kulon
  • Pidera Music Management

Januari 2014, Etalase Geopark di Pacitan Beroperasi

PACITAN - Fasilitas Etalase Geopark Gunung Sewu di kabupaten Pacitan ditargetkan sudah mulai bisa beroperasi pada Januari 2014 mendatang.

Saat ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan masih menunggu proses penyerahan kedua untuk obyek-obyek pengisi etalase, dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Belum lama ini dari Badan Geologi kami dapat informasi kalau barang-barangnya sudah siap dikirim. Kemungkinan tahun depan sudah bisa mulai ditata," ujar Eny Setyowati, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Senin (23/12/2013).

Etalase Geopark yang ada di kawasan Pantai Pancer Door, Pacitan ini pembangunannya sebenarnya telah tuntas pada 2012 silam. Fasilitas seluas 600 meter persegi itu dibangun dengan anggaran Rp 6 miliar.


Banjir Rendam Belasan Hektare Sawah di Ngadirojo, Pacitan

NGADIROJO – Tidak hanya longsor yang terjadi di Pacitan. Bencana banjir juga menerjang kampung halaman presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. Seperi yang menimpa dua desa sekaligus di Kecamatan Ngadirojo.

Belasan hektare lahan pertanian di Desa Hadiluwih dan Tanjungpuro terendam banjir setinggi lebih dari satu meter sejak empat hari lalu. Bahkan, sebagian lahan tersebut baru saja ditanami bibit padi oleh petani. 

Gambar Ilustrasi

‘’Airnya tidak bisa keluar dari sawah,’’ kata Kadimun, salah seorang petani asal Dusun Setrian, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo, kepada Jawa Pos Radar Pacitan, kemarin (23/12).

Dia menjelaskan, banjir tersebut akibat hujan deras yang terus turun sejak beberapa minggu terakhir. Kadimun mengaku sawahnya seluas 2,5 hektare miliknya juga ikut terendam banjir. Begitu juga dengan sawah milik tetangganya. ‘’Dekat sekolah juga ada yang terendam. Kalau ditotal ada belasan hektare,’’ papar Kadimun.


Senin, 23 Desember 2013

Hari Ibu Iku Opo? Mbah Tumijan, Asal Pacitan Puluhan Tahun Rayakan Hari Ibu Sendirian

TANJUNGPINANG - Tanggal 22 Desember adalah hari bahagia bagi kaum ibu di Indonesia. Setidaknya, para ibu mendapatkan ucapan selamat, pelukan, ciuman bahkan hadiah dari anak-anak tercinta. Tapi tidak bagi Mbah Tumijan (72).

Sejak 1951, wanita asal Pacitan, Jawa Timur ini harus merayakan Hari Ibu seorang diri di Kota Tanjungpinang. Ia bahkan tak paham apa itu Hari Ibu. "Hari ibu itu opo? Aku nggak ngerti," ujarnya polos ketika ditanya apakah dirinya tahu bahwa hari ini adalah Hari Ibu di Rumah Bahagia Embung Fatimah, Tanjungpinang, Minggu (22/12). 


Mbah Tumijan tak memiliki sanak keluarga di Tanjungpinang. Ia mengaku suaminya telah meninggal dunia dan dua anaknya entah di mana. Hingga saat ini, ia belum pernah bertemu dengan kedua buah hatinya sejak terpisah karena sesuatu hal.


Pantai Dangkal Pacitan, Dua Sisi Yang Indah (Perjalanan Wisata Ku)

Pacitan- Berbicara wisata di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur seperti tak ada habisnya. Berbagai wisata ada di Kota berjuluk 1001 Goa ini. Salah satunya adalah wisata pantainya. Selain Goa, Pacitan dikenal dengan keindahan pantainya. Kali ini adalah PANTAI DANGKAL sebagai perjalanan wisataku di kotaku tercinta.

Pantai Dangkal terletak di Desa Wora-wari, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Dapat ditempuh dengan melalui Jalur Lintas selatan dari arah Kota Pacitan yang mulus untuk dilewati seerta ditempuh sekitar 30-45 menit dari Kota.


Pantai Dangkal sisi barat


Jalur Pacitan-Ponorogo Rawan Longsor

Pacitan- Potensi tanah longsor yang memicu kemacetan lalu lintas di jalur Kabupaten Ponorogo - Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kian mengancam seiring tingginya curah hujan belakangan ini. Bahkan, salah satu titik di ruas jalan tersebut sempat tertutup material longsoran selama beberapa jam pada Jumat malam hingga Sabtu pagi kemarin, 20-21 Desember 2013.


"Jalan yang tertutup longsor itu di Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo. Penyebabnya, tebing yang baru dikepras untuk proyek pelebaran jalan ambles," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pacitan, Widy Sumardji, Ahad, 22 Desember 2013.


Beruntung tidak ada korban saat  longsor itu terjadi. Proses pengerukan tanah dan batu yang menutupi jalan juga tidak mengalami kendala. Sejumlah pekerja mengoperasikan kendaraan berat yang ada di lokasi proyek tersebut untuk membersihkan jalan. Sabtu pagi kemarin, jalan sudah bisa lagi dilalui kendaraan bermotor.


Makam Kanjeng Jimat (Makam Penguasa Pacitan)

Pacitan- Kompleks pemakaman Giri Sampurno berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan,  Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Lokasi pemakaman Giri Sampurno hanya berjarak sekitar 700 meter arah utara dari Kantor Pemerintah Kabupaten Pacitan. Dikompleks pemakaman ini terdapat makam Bupati Pacitan ke-6, Joyoniman atau yang dijuluki Kanjeng Jimat.

Kanjeng Jimat merupakan keturunan ke-12 dari Ki Buwonokeling, salah satu utusan Raja Brawijaya di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah pada abad XII masehi, penguasa Pacitan pertama.

Joyoniman atau Kanjeng Jimat termasuk tokoh yang menyebarkan agama islam di Pacitan setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Kanjeng Jimat atau Joyoniman kemudian bergelar Djogokariyan I setelah menjadi Bupati Pacitan 1812-1826 Masehi. Pada masa pemerintahan Kanjeng Jimat, Pacitan mencapai masa kejayaan dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan baik perekonomian ataupun keagamaan dan tata pemerintahan.

Minggu, 22 Desember 2013

Kades Pacitan Siap Gunakan Anggaran Desa Yang Naik Untuk Bangun Desa

Pacitan- Keputusan rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Desa menjadi Undang-undang (UU) beberapa waktu lalu disambut sukacita oleh masyarakat dan Kepala Desa. Tentu dengan disahkannya UU Desa ini berarti akan menaikkan anggaran desa yang mencapai 600 juta per desa.

Kepala Desa Kasihan, Sudirno juga menyampaikan terimakasih atas pemberlakuan dan pengesahan UU tersebut, karena dengan demikian banyak peluang bagi desa, terutama desa yang tertinggal untuk mempercepat pembangunan.


Jumat, 20 Desember 2013

Pringgo Digdo, Mantan personel Boyband SMASH Mencalonkan Menjadi Wabup Pacitan

Pacitan- Selebriti muda Indonesia siap terjun dalam dunia politik .Mantan personel boyband SMASH, Pringgo Digdo, kelahiran Jakarta ini, mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pacitan, Jawa Timur. 

Pringgo ikut memperebutkan kursi kosong itu karena wakil bupati sebelumnya meninggal dunia.

Meskipun bukan asli putra Pacitan, namun Pringgo mempunyai darah Pacitan. Pasalnya, kakeknya berasal dari Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur. Karena alasan itulah dirinya bertekad membangun Pacitan melalui seni yang dijalani seperti yang selama ini dijalaninya.

Pencalonan Pringgo sebagai Wakil Bupati di Kota tempat kelahiran presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diyakini dapat mendulang suara karena didukung koalisi partai Hanura dan Demokrat.
  
LIHAT VIDEONYA DI LINK di bawah ini :



 Sumber : Youtube-TV ONE

Pendapa Kabupaten Pacitan Alternatif Kunjungan Wisata di Pacitan


Pacitan- Pendapa Kabupaten Pacitan. Terletak di utara alun-alun Pacitan (Jl. Jaksa Agung Suprapto 08).


Dari bangunan yang dahulunya merupakan rumah asisten residen Belanda inilah sekarang menjadi pusat pemerintahan Kab. Pacitan dijalankan. Menjadi satu dengan pendapa ini adalah rumah dinas Bupati Pacitan. Di lingkup pendapa ini juga Kantor Bupati Pacitan berada. 

Sedangkan instansi di lingkup pendapa kab. pacitan adalah Sekretariat Daerah yg terdiri dari 12 bagian, Bappeda, BKD dan Satpol PP. Pendapa Kab. Pacitan juga membuka kunjungan wisata bagi siapa saja yg berkeinginan melihat secara lebih dekat pusat pemerintahan pacitan ini. Sudah sering kunjungan wisata yang berkunjung di pendapa ini, kebanyakan siswa-siswa sekolah, tetapi ada juga dari perangkat desa, organisasi pemuda bahkan organisasi lansia pun pernah kesini. 


Lesehan Bukit Indah (LBI) Sedeng, Pacitan

Pacitan- Salah satu alternatif kuliner di Pacitan. LBI (lesehan bukit indah), Desa Sedeng. Sekitar 5 km dari kota pacitan tepatnya sebelum tikungan Puskesmas Desa Sedeng jika dari arah Pacitan.

Warungnya hanya sederhana terbuat sebagian besar dari bambu,  tetapi dari warung makan LBI ini kita bisa bersantap sambil menikmati pemandangan Kota Pacitan dari atas. 

Menu spesialnya adalah :
  • Nasi thiwul+ikan laut

Selain itu ada 
  • Nasi Goreng, 
  • Mie Goreng, 
  • Mie Rebus, dll 


Serta aneka minuman. Harganya terhitung sangat terjangkau. Satu porsi thiwul+ikan laut+minum tidak sampai Rp 10.000,-.



WONDERFUL PACITAN```
VISIT PACITAN```

Siapakah Kolonel Ranuwidjojo itu? Namanya Sampai Dipakai Sebagai Jalan di Pacitan?


Pacitan- Jl. KOLONEL RANUWIDJOJO (baca: RANUWIJOYO)

Mungkin bagi sebagian besar masyarakat Pacitan, nama jalan ini kurang begitu familiar di telinga, walaupun jalannya sendiri sudah sering dilewati. Jl. KOLONEL RANUWIDJOJO merupakan ruas jalan mulai pertigaan bulu, Desa Ngadirejan sampai jembatan sundeng Desa Bangunsari atau biasa disebut jalur sedeng. Siapakah sebenarnya Kolonel Ranuwidjojo itu kok sampai namanya dipakai sebagai jalan di Pacitan?

Ranuwidjojo merupakan anak Ny. Rodiyah dari Desa Ngadirejan Kec. Pringkuku, sedangkan Rodiyah adalah anak dari Partodikromo. 

Partodikromo sendiri merupakan anak dari Demang Kuranthil, dahulu merupakan Demang Pringkuku yang makamnya saat ini di Dusun Blimbing, Desa Ngadirejan. 

Sampai Demang Kuranthil ini mungkin masyarakat Pacitan masih banyak yang belum paham dan belum dapat jawaban hal apa yang membuat Ranuwidjojo dipakai sebagai nama jalan.


Kamis, 19 Desember 2013

Diikuti Tim – tim Unggulan Pacitan, Turnamen Voli Teratai Mandiri Berlangsung Meriah,

PACITAN- Turnamen lokal Bola Voli Teratai mandiri Cup tahun 2013 yang diselenggarakan selama lima hari, terhitung sejak Ahad-Jumat (16-20 Desember) berlangsung meriah. Tim – tim unggulan pacitan pun menunjukkan kelasnya dengan menampilkan permainan terbaik masing – masing.

Seperti yang terlihat pada pertandingan babak penyisihan antara Pesona Nanggungan versus BRI Pacitan Rabu (18/12/2013) malam WIB, kedua tim menunjukkan kelasnya sebagai tim yang sama – sama ingin menang. Bahkan skor ketat pun sempat menghiasi jalannya laga, dan ratusan supporter yang memadati Gelanggang Olahraga (GOR) Gasibu Swadaya Pacitan terus antusias dengan berkali – kali meneriakkan yel – yel dukungannya.


Rabu, 18 Desember 2013

Garap Waduk Tukul Arjosari Pacitan, Pemerintah Anggarkan Dana 570 M

Ponorogo- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akhirnya meresmikan proyek pembangunan waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari, dengan cara persemian  groundbreaking atau tahap awal pembangunan waduk. Waduk Tukul ini dibangun bersamaan dengan dua waduk lainnya di Ponorogo dan Bojonegoro.

Secara simbolis, agenda peresmian tiga waduk tersebut dilakukan oleh menteri PU, Djoko Kirmanti di kawasan Waduk Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Selasa (17/12/2013).

“Untuk pembangunannya menggunakan APBN secara bertahap dan akan selesai tahun 2017,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Yudi Pratondo, seperti dilansir dari Lensa Indonesia.

Untuk proses pembangunan Waduk Tukul di Pacitan ini sendiri akan menganggarkan dana 570 miliar dan akan dilaksanakan oleh PT Brantas Abikarya. Tampungan air itu mampu mengairi lahan pertanian seluas 14.600 hektare. Adapun air baku yang dihasilkan mencapai 1.400 liter perdetik. Ia optimistis keberadaan tiga waduk tersebut bisa mencukupi kebutuhan air di Kabupaten Ponorogo, Pacitan, dan Bojonegoro. “Juga bisa berfungsi sebagai pencegah banjir dan pariwisata di tiga kabupaten,” tandasnya.

Seperti diketahui, sebenarnya, dana triliunan telah digelontorkan di Pacitan untuk membuat waduk yang serupa dengan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah pada tahun 2010 silam. Namun karena saat itu terjadi pertentangan antar warga sekaligus ditunggangi kepentingan politik tertentu akhirnya waduk yang hendak didirikan di Kedungbendo, Kecamatan Arjosari pun batal terealisasi.

Setelah dua tahun berlalu dan konflik mulai surut, pemerintah daerah setempat tetap ingin membuat bendungan kendati tidak sebesar mega proyek dua tahun silam dan memindahkan proyek ke Desa Karanggede, Arjosari.


Sumber: PacitanKu


Maksimal Februari Tahun Depan, Jabatan Wabup Pacitan Akan Terisi

PACITAN- Kursi Wakil Bupati Pacitan yang belum terisi semenjak meninggalnya Wakil Bupati Prayitno beberapa waktu lalu akan segera terisi. 

Rencananya, maksimal bulan Februari tahun depan, kursi orang nomor dua di pacitan akan segera diisi.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Pacitan, Indartato saat berbincang dengan Suara Pacitan belum lama ini. Indartato mengusulkan bahwa calon Wabup akan dibahas dalam rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan. Dirinya akan mengajukan dua nama, sesuai peraturan yang ada.

“Paling tidak Januari tahun 2014 proses pemilihannya mulai dilakukan, harapannya pada hari jadi kabupaten  Pacitan ke 269 yang jatuh pada tanggal 19 Februari  wakil bupati baru yang terpilih sudah di lantik,” terangnya seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Pacitan, Senin (16/12/2013) siang WIB.

Meskipun akan mengajukan dua nama sebagai calon wakil Bupati, pria yang pernah merasakan menjadi supir Bupati ini enggan menyebutkan calon pendampingnya itu. Dan seperti diketahui, selain dari internal partai demokrat sebagai pengusung, beberapa pihak lain juga telah menyodorkan nama.

Seperti diberitakan (*sebelumnya di PacitanKu), Wakil Bupati Pacitan, Prayitno, wafat dalam usia 63 tahun. Orang nomor 2 di lingkup Pemkab Pacitan itu meninggal saat dinas di Malang, 10 September lalu sekitar pukul 01.30 WIB.



Sumber: PacitanKu


Prakiraan Cuaca Kabupaten Pacitan, 18 Desember 2013

Berikut prakiraan cuaca Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang bersumber dari BMKG. 

Hari Rabu, 18 Desember 2013 mulai pukul 07.00 WIB sampai Kamis, 19 Desember 2013 pukul 07.00 WIB

Kabupaten Pacitan diperkirakan :
Cuaca : Hujan Ringan,
Suhu antara : 24-30 derajat  celcius
Tinggi Kelembaban : 72-95%, Kecepatan Angin : 30 Km/Jam, Arah Angin : Barat Daya 

Untuk update setiap hari prakiraan cuaca khususnya Kabupaten Pacitan dan Jawa Timur pada umumnya, dapat mengakses tautan di :

 BMKG.go.id

Selasa, 17 Desember 2013

Bakal Menjadi Tempat Favorit Menikmati Sunset di Pacitan? Ini Dia !

Pacitan- Pembangunan jalan menuju pelabuhan niaga Pacitan ini, yang mengiris bukit sebelah timur teluk Pacitan, nantinya bakal menjadi favorit baru untuk menikmati sunset di Pacitan.



Jalan yang dibangun tepat diatas pantai. Sementara ini untuk menuju lokasi hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, atau bisa juga dengan gowes sepeda gunung (terkadang harus didorong)



Bisa shoot langsung ke Pantai Pancer Door, Pacitan








WONDERFUL PACITAN```
VISIT PACITAN```

Bus ANEKA JAYA Jurusan Bandung-Pacitan Masuk Jurang, 1 Tewas


GUNUNGKIDUL - Seorang penumpang Bus Aneka Jaya yang terjun ke jurang sedalam 15 meter di kawasan Kali Pentung, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY, meninggal dunia setelah menderita luka parah.


Korban tewas bernama Sutarto warga Taman Kopo Indah, Margahayu Selatan, Bandung, Jawa Barat. Korban sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Harjolukito, kemudian dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta karena menderita luka berat di kepala.

Kapolsek Patuk, Kompol Tri Pudjo Santoso, mengatakan, korban meninggal sekira pukul 11.45 WIB. Korban mengalami pendarahan hebat di kepala belakang.

"Kami baru saja mendapat kabar dari pihak rumah sakit bahwa ada seorang penumpang atas nama Sutarto telah meninggal,” katanya kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).

Saat ini jenazah korban masih berada di RS Bethesda dan segera diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. "Saat ini pihak keluarga korban dan pemilik bus sudah ada di RS Bethesda Yogyakarta," imbuhnya.

Sementara korban luka ringan, Tri Utami, Hermawan, Totok, dan Humaidi masih mendapatkan perawatan medis di Puskemas Patuk.

Diberitakan sebelumnya, sebuah bus malam jurusan Bandung-Wonosari-Pacitan, PO Aneka Jaya bernopol AE 7310 UX mengalami kecelakaan di tikungan jembatan Kali Pentung, Desa Karangsari, Patuk, sekira pukul 04.45 WIB. Dari delapan orang penumpang empat terluka dan satu tewas.


Minggu, 15 Desember 2013

Pantai Pacitan, Jawa Timur : Ikon Baru Surfing Dunia
















Ilustrasi

PACITAN -Bruce Irons hanya sekali ke Pacitan. Itupun tak banyak yang melihat wajahnya. Tapi nama pria asal Amerika ini cukup populer. Utamanya bagi warga di sekitar pantai-pantai yang kini menjadi ikon baru di dunia surfing (selancar).

Mereka umumnya mengenal Bruce Irons lewat cerita dari mulut ke mulut. Maklum wajah pria asal Negeri Paman Sam ini tidak pernah muncul di televisi Indonesia. Juga sedikit sekali mengisi media-media cetak.

Apalagi untuk kota kecil dan terpencil ini juga jarang tersentuh media. Tapi pria inilah yang membuat pantai-pantai di Pacitan berubah. Pantai yang dulu jarang di jamah orang luar Pacitan, kini menjadi jujuga wisatawan, terutama penggila selancar. Ya, berkat Bruce, pantai tersembunyi di ujung selatan Jatim kini menjadi ikon baru wisata surfing dunia.

Mata dunia itu terpana setelah peselancar top dunia tersebut dolan ke kampung kelahiran Presiden SBY, akhir 2009. Aksi Bruce bermain-main dengan gelombang besar berbentuk gorong-gorong (barrel) itu mendapat liputan di sejumlah media luar negeri.

Dalam sejumlah wawancara di tabloid dan majalah. Bruce menyatakan kekagumannya dan menyebut ombak di Pacitan sebagai surga para peselancar. Kontan, sejak saat itu Pantai Watukarung telah menguncang dunia. Pesona ombaknya disetarakan dengan pantai Hawaii yang selama ini menjadi kiblat para peselancar kelas dunia.

Majalah Waves malahan menjadikan aksi Bruce Irons di Pantai Watukarung sebagai cover depan majalah yang banyak menjadi rujukan para peselancar dunia. Aksi itu dilakukan dengan latar belakang Pulau Sirondo.

Bruce mampu melayang di atas gulungan ombak setinggi empat meter. Aksinya banyak mengundang decak kagum para peselancar yang kemudian ramai-ramai mencoba tantangan baru di Watukarung.

Bruce Irons mencoba tantangan baru di Watukarung setelah diajak peselancar top Indonesia Rizal Tanjung. Bruce Irons, sendiri pernah menyabet juara dunia, Rip Curl Pro Search 2008.
Sementara Rizal Tanjung sendiri merupakan peselancar papan atas nasional. Ia sekaligus menantu Mr Gerberroman, salah satu investor yang membangun rumah limasan di kawasan Pantai Watukarung. Malahan Mr Roman juga membangun penginapan di atas puncak bukit yang telah dibelinya seluas 3 hektar.

Masih banyak pilihan pantai lain. Bagi surfer pemula, mereka bisa memilih Pantai Telengria. Ombak di pantai ini memang sangat cocok bagi para pemula yang ingin belajar surfing.  Di sini juga sudah tersedia fasilistas surfing course dan training dengan instruktur berpengalaman.

Selain itu ombak pantainya tidak terlalu besar dan kondisi gelombangnya bergerak landai. Hanya pada jam-jam tertentu ombak juga mencapai 2 - 3 meter. Sejumlah tempat kursus surfing juga menyewakan papan surfing dengan harga yang relatif murah. Dapat dipastikan setiap hari ada saja wisatawan asing dan lokal yang berkunjung ke Pantai Telengria untuk melakukan surfing.

Pengunjung terbanyak dari Australia, Prancis, Jerman dan Belanda. “Ada saja yang datang kemari, rata-rata 40-50 wisata-wan sehari. Mereka rata-rata para penggemar surfing,” ungkap Heru Joko Kristianto, salah satu pengelola hotel di kawasan Pantai Telengria kepada Surya (Tribunjatim.com Network), Selasa (3/12/2013).

Bagi yang surfing di Pantai Telengria rata-rata memang pemula. Namun bagi surfing yang telah mahir dan berpengalaman biasanya memilih di Pantai Srau atau Watukarung yang ombaknya lebih besar.

Pantai Telengria sendiri memang didesain sebagai lokasi tujuan wisatawan. Di kawasan pantai banyak terdapat penginapan dan restoran dengan berbagai menu spesial. Pantai Telengria juga relatif bersih dengan pasir kecoklatan. Pemandangan alamnya juga tak kalah eksotis karena pantainya berbentuk gentong teluk yang menjorok ke laut.


Sumber:TribunNews

Setelah Pantai, Warga Asing Beralih Incar Lahan Perbukitan


PACITAN - Perburuan warga asing atas lahan terus berlangsung, meski tanah-tanah di sekitar pantai Watukarung, Pacitan sudah hampir habis. Buruan utama, tentu masih tertuju pada beberapa petak tanah di pinggir pantai yang masih tersisa.

Namun mereka masih sulit menaklukkan hati pemiliknya, meski telah memberi iming-iming harga di atas Rp 1 juta/ meter persegi. Angka ini berkali-kali lipat dibanding harga sebelum kedatangan investor yang cuma berkisar Rp 20.000 - Rp 30.000 per meter persegi. Kini perburuan bergeser pada lahan di luar kawasan bibir pantai.

Istilah warga, lahan di kawasan ring dua dan ring tiga, yang jaraknya di luar radius satu kilometer dari pantai. Termasuk dalam kawasan ini, lahan perbukitan kapur, yang selama ini mati dan terbengkalai.

“Lahan di gunung-gunung itu sekarang ikut mahal harganya,” tutur Winarto, warga 
Watukarung sembari menatap perbukitan dari pantai.

Winarto kemudian menunjuk puncak bukit yang terlihat jelas dari Pantai Watukarung.
Di puncak bukit yang dulu ditumbuhi semak kini ganti dihiasi sebuah vila kokoh.
Vila dengan atap limasan itu milik Mr Gerber Roman.

Pria asal Swiss ini pula yang dikenal warga sebagai pelopor investor dan wisatawan mancanegara masuk pantai-pantai Pacitan.Sebelum mendirikan vila di puncak bukit, Roman membangun dua cottage di tepi pantai. Dua bangunan itu sudah menerima tamu.

Kades Watukarung, Wiwid Peni Dwiantari, membenarkan adanya tren perburuan lahan perbukitan tersebut dan kini makin ramai karena para spekulan tanah ikut bergerilya.
Perempuan ini lalu menyebut nama Sholehan. Pria asal Pasuruan ini cukup rajin bertemu dan merayu warga. Ia juga punya beberapa petak di tepi pantai Watukarung. Namun hingga kini petak itu masih dibiarkan kosong.

Wiwid sebenarnya telah memberikan pengertian kepada warga untuk tidak gampang melepaskan tanahnya. Namun ada kalanya keluarga pemilik tanah telah berniat menjual dengan berbagai alasan. Wiwid tidak bisa melarang warga menjual tanah yang pernah menjadi milik negara itu.

“Transaksi jual beli itu sendiri dilakukan di notaris dan PPAT (pejabat pembuat akta tanah). Jadi tidak melibatkan kelurahan, kecuali pada pengurusan dokumen, seperti riwayat tanah,” katanya.



Sumber: TribunNews

Turis Keluhkan Jalan Rusak Menuju Pacitan

PACITAN - Para turis asing umumnya merasa sangat terkesan dan enjoy bermain dengan ombak pantai Pacitan.
Namun mereka kerap mengeluhkan perjalanan. Mereka tidak nyaman karena selain sempit, banyak jalan yang rusak.

Lutfi, marketing Joglo Wisata Yogyakarta yang biasa mengantar turis kerap merasakan keluhan itu.  Kualitas jalan yang dilaluinya antara Yogyakarta - Pacitan memang sangat buruk.  

Sebenarnya masih ada satu jalur lagi, yaitu lewat gerbang Jatim. Jalur ini ditempuh melalui Ponorogo atau Trenggalek. Jalur yang melintasi tebing dan jurang ini juga tak kalah sempit, tetapi jarang dimanfaatkan turis asing yang lebih suka lewat Yogyakarta dan Solo.

Selain jalur yang kurang bagus, minimnya sarana penunjang ikut menghalangi kunjungan wisatawan ke kabupaten kaya bukit dan pantai tersebut .Lutfi lalu mencontohkan, tidak banyak pilihan rumah makan yang representatif.

Kondisi ini menyulitkan pelaku usaha di bidang pariwisata untuk menawarkan paketnya.
Namun begitu, dia masih bisa menoleransi kondisi itu karena sudah banyak hotel dan penginapan di sana.

Gepi Reni, owner Nurani Tour and Travel menambahkan, selain infrastruktur kurang mendukung, minimnya promosi juga menjadi sebab Pacitan kalah laris dibanding Raja Ampat, Papua.Di ungkapkannya, selama ini  yang aktif mempromosikan wisata di Pacitan adalah agen perjalanan.

“Kami di Solo yang gencar mempromosikan. Klien kami sudah ada yang dari luar negeri,” tegasnya.

Sejumlah warga yang ditemui Surya mengatakan, jalanan menuju Pantai Watukarung itu sudah lama tidak tersentuh aspal, sehingga banyak berlubang-lubang.Perbaikan dan pengaspalan jalan menuju Watukarung dilakukan menjelang era reformasi 1998. Setelah itu belum ada lagi perbaikan.

Malahan salah satu  jembatan  kayu menuju Pantai Watukarung juga sudah berlubang-lubang karena kayunya banyak keropos. Jembatan ini dibangun pada era 1980-an.


Sumber: TribunNews