PACITAN - Para turis asing umumnya merasa sangat
terkesan dan enjoy bermain dengan ombak pantai Pacitan.
Namun mereka kerap mengeluhkan perjalanan. Mereka tidak
nyaman karena selain sempit, banyak jalan yang rusak.
Lutfi, marketing Joglo Wisata Yogyakarta yang biasa
mengantar turis kerap merasakan keluhan itu. Kualitas jalan yang dilaluinya antara Yogyakarta - Pacitan
memang sangat buruk.
Sebenarnya masih ada satu jalur lagi, yaitu lewat gerbang
Jatim. Jalur ini ditempuh melalui Ponorogo atau Trenggalek. Jalur yang melintasi tebing dan jurang ini juga tak kalah
sempit, tetapi jarang dimanfaatkan turis asing yang lebih suka lewat Yogyakarta
dan Solo.
Selain jalur yang kurang bagus, minimnya sarana penunjang
ikut menghalangi kunjungan wisatawan ke kabupaten kaya bukit dan pantai
tersebut .Lutfi lalu mencontohkan, tidak banyak pilihan rumah makan
yang representatif.
Kondisi ini menyulitkan pelaku usaha di bidang pariwisata
untuk menawarkan paketnya.
Namun begitu, dia masih bisa menoleransi kondisi itu karena
sudah banyak hotel dan penginapan di sana.
Gepi Reni, owner Nurani Tour and Travel menambahkan, selain
infrastruktur kurang mendukung, minimnya promosi juga menjadi sebab Pacitan
kalah laris dibanding Raja Ampat, Papua.Di ungkapkannya, selama ini yang aktif mempromosikan
wisata di Pacitan adalah agen perjalanan.
“Kami di Solo yang gencar mempromosikan. Klien kami sudah
ada yang dari luar negeri,” tegasnya.
Sejumlah warga yang ditemui Surya mengatakan, jalanan menuju
Pantai Watukarung itu sudah lama tidak tersentuh aspal, sehingga banyak
berlubang-lubang.Perbaikan dan pengaspalan jalan menuju Watukarung dilakukan
menjelang era reformasi 1998. Setelah itu belum ada lagi perbaikan.
Malahan salah satu jembatan kayu menuju Pantai
Watukarung juga sudah berlubang-lubang karena kayunya banyak keropos. Jembatan
ini dibangun pada era 1980-an.
Sumber: TribunNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar