JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu
Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2013
dan HUT PGRI ke-68. Dalam sambutannya, Presiden SBY bercerita mengenai latar
belakang keluarganya di Pacitan, Jawa Timur, yang sebagian besar berprofesi
sebagai guru.
SBY pun menyatakan keinginannya menjadi guru usai masa
baktinya sebagai kepala negara berakhir pada 2014 mendatang. “Insyaallah tahun
depan dengan izin Allah SWT, setelah saya mengemban tugas (sebagai presiden),
rasanya profesi yang baik bagi saya menjadi guru,” ujar SBY seperti dikutip
Antara, Ahad (1/12/2013).
Pria asal Pacitan ini pun mengisahkan keterkaitan dirinya
dengan guru dan dunia mengajar. Ia bertutur, dirinya lahir dan besar di
Pacitan, Jawa Timur, dengan keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai
guru.
“Hampir semua saudara saya adalah guru,” katanya SBY yang
tinggal di Pacitan hingga usia 20 tahun. Kemudian selama 30 tahun ia mengabdi
menjadi Tentara Nasional Indonesia, Presiden SBY pernah menjadi tenaga
pendidik.
“Dari 30 tahun itu enam tahun saya menjadi guru di jajaran
TNI,” ujarnya. Masa enam tahun menjadi guru tersebut, tuturnya, dibagi menjadi
dua, yaitu tiga tahun menjadi instruktur di pusat infanteri di Bandung, Jawa
Barat, dan tiga tahun menjadi dosen di Seskoad. Sehingga 20 persen masa
baktinya di TNI adalah sebagai guru.
Memasuki usia 50 tahun, lanjutnya, ia pun terjun ke
pemerintahan, dan lima tahun menjabat sebagai menteri. Kemudian di usianya yang
ke-55 tahun ia menjadi presiden hingga usia 65 tahun di 2014 mendatang.
Ia juga menuturkan bahwa selama sepuluh tahun menjadi
presiden membuatnya kembali berinteraksi dengan guru. Sambutan Presiden SBY
pada puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-68 PGRI bernuansa
perpisahan karena merupakan kesempatan terakhir dirinya menghadiri peringatan
Hari Guru Nasional dan HUT PGRI sebagai presiden.
Usai bercerita tentang keterkaitannya dengan guru, Presiden
SBY bertanya kepada Ketua Umum PB PGRI Sulistyo. “Minta izin ke Pak Sulistyo,
boleh tidak setelah nanti tidak jadi presiden pakai seragam ini?”, ujarnya
berkelakar sambil menunjuk seragam PGRI yang dikenakannya, yang disambut tawa
ribuan orang yang memenuhi Istora Gelora Bung Karno. (Rob/Ant/Pct)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar