Pacitan - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir
menyebabkan banjir di hampir semua wilayah di Pacitan. Di Desa Hadiwarno,
Kecamatan Ngadirojo, air menggenangi pemukiman warga. Puluhan hektare lahan
persawahan juga terendam.
"Kerugian belum dapat ditaksir," kata Sugianto, Kepala Desa Hadiwarno
kepada RRI di lokasi, Rabu (25/12/2013) sore.
Sebenarnya, kata Sugianto, banjir yang melanda wilayah di bagian timur
Kabupaten Pacitan itu merupakan fenomena tahunan. Hanya saja, kali ini
kondisinya lebih mengkhawatirkan. Ini karena tanggul yang menjadi pemisah
Sungai Lorok dengan pemukiman mulai bocor.
Pantauan RRI, kebocoran tanggul terlihat pada beberapa titik berbeda. Retakan dari tembok berbahan semen itu mengeluarkan aliran air berwarna kuning kecoklatan. Sebagian aliran air baru sebesar jari kelingking, namun pada beberapa tempat, diameter lubang yang muncul sebesar betis orang dewasa.
Tentu saja, warga yang tinggal di sepanjang sisi tanggul merasa was-was.
Terlebih jika hujan kembali turun dan debit air sungai meningkat. Risikonya,
tanggul setinggi 2 meter bisa jebol dan luapan air sungai menenggelamkan
pemukiman padat penduduk.
"Kami hanya bisa berharap tidak terjadi banjir susulan. Toh jika terjadi
kondisi terburuk, warga sudah siaga," tambahnya.
Genangan air saat ini berangsur surut karena berkurangnya kiriman air dari hulu
seiring hujan yang mereda. Meski demikian, warga diminta tetap waspada
menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Memang kondisinya sempat mengkhawatirkan karena banjir datang bersamaan
musim air laut pasang. Jadi genangan semakin besar. Tapi sejauh ini masih
aman," ujar Iptu Kusnan, Kapolsek Ngadirojo ditemui RRI saat memantau
lalu-lintas di salah satu sudut pertigaan jalan nasional yang tergenang.
(Purwo/ITY/DS)
Sumber: RRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar