Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Kamis, 26 September 2013

Upacara Adat Ceprotan di Pacitan Sempat Ricuh

Pacitan - Prosesi upacara adat Ceprotan di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Senin (23/9/2013) petang berlangsung seru. Karena nyaris ricuh, prosesi sempat dihentikan.

Pemicunya diduga karena lemparan kelapa oleh peserta mengenai penonton. Mereka pun lantas berhamburan dan semburat meninggalkan lokasi. Ritual itu akhirnya berhenti sebelum selesai.

Ceprotan merupakan upacara adat bersih desa yang dilaksanakan setahun sekali tiap Bulan Longkang berdasar hitungan almanak Jawa. Teknisnya, 2 kelompok warga berebut melempar buah kelapa muda (cengkir) yang telah direndam air sebelumnya. Sasarannya adalah pembawa ingkung (ayam panggang) yang berada diantara kedua kelompok.

Informasi yang dihimpun, awalnya prosesi berlangsung lancar. Namun saat memasuki ritual saling lempar, mendadak terdengar suara jeritan panik dari beberapa perempuan dan anak-anak. Mereka diduga ketakutan karena terkena lemparan kelapa.

Celakanya, lemparan tak hanya mengarah ke penonton. Kelapa muda berbau busuk itu juga melayang ke arah panggung utama yang terdapat beberapa wartawan. Bahkan ada peralatan wartawan yang ikut rusak.

Saat keadaan makin tidak terkendali, mendadak terdengar imbauan dari panggung utama agar aksi dihentikan. Kedua kelompok yang sebelumnya tampak bersemangat saling melempar pun mendadak menghentikan ritual.
Sementara penonton yang risau akhirnya membubarkan diri. Sebagian meluapkan kekecewaan karena tidak bisa menyaksikan upacara adat hingga selesai.

Kapolsek Donorojo AKP Moch Syamsul membantah jika ritual Ceprotan sengaja dihentikan karena kejadian tersebut. Menurutnya, keseluruhan prosesi memang sudah berakhir bersamaan kumandang Adzan Maghrib.


Sementara Yayak Hidayat, warga Kelurahan Ploso yang saat kejadian berada di lokasi menilai kejadian itu hal biasa dalam Ceprotan. "Itu bagian dari ritual Ceprotan. Mereka punya kewajiban bersih desa. Kalau nggak mau keceprot ya jangan mendekat," katanya.


Sumber : DetikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar