Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Kamis, 05 September 2013

Masih Cantumkan 33 Propinsi Indonesia Pada Buku Panduan LKS SD di Pacitan

Pacitan-Indonesia yang mempunyai banyak Propinsi terkadang banyak orang yang tidak mengetahui jumlahnya. Begitu pula pada Propinsi baru yang terbentuk. 

Kalimantan Utara adalah Propinsi termuda ke 34 di Indonesia yang merupakan pemekaran dari Propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan Utara ber Ibu Kota di Tanjung Selor. Propinsi tersebut berbatasan lansung dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur. Resmi di sahkan pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan UU No 20 tahun 2012.


Namun ironi yang ditemukan pada saat melihat pada Buku Panduan LKS BERMUTU tingkat SD pelajaran IPS khususnya Kelas 6 di Pacitan, Jawa Timur. Buku yang dibuat oleh Kumpulan Guru Kab. Pacitan yang digunakan untuk Semester 1 tahun ini, pada halaman 8-9 masih mencantumkan jumlah Propinsi di Indonesia yaitu 33 Propinsi. Jika menilik pada peresmian Propinsi Kalimantan Utara pada Oktober tahun lalu itu, seharunya sudah ada revisi pada data sebelumnya sebelum di cetak untuk LKS semester ini, melihat jarak waktu yang lama tidak ada alasan untuk belum direvisi.

Hal tersebut menurut salah satu guru di SDN Padi 2, Kecamatan Tulakan dapat membuat siswa berpedoman pada jumlah 33 tersebut jika guru tidak memberitahu siswa pada berlangsungnya pembelajaran bahwa jumlah terbaru Propinsi di Indonsia adalah 34 Propinsi.

Kekhawatiran yang patut kita ketahui adalah terkadang dalam suatu sekolah hanya mengandalkan 1 buku panduan saja, dan tak tertutup kemungkinan LKS itulah yang menjadi buku panduan. Maka harus ada tindakan lanjutan kedepannya agar hal tersebut tidak terulang kembali. Karena buku merupakan sumber ilmu pengetahuan dan harus benar konten di dalamnya agar tidak ada kesalahan yang ditangkap siswa kedepannya. Karena gurupun terkadang juga tidak mengetahui bahwa jumlah terbaru Propinsi di Indonesia ada 34. Mereka banyak yang berpedoman hanya 1 buku saja, dan karena kurangnya sumber lain (Buku ain, internet, dll), maka tak tertutup kemungkinan akan juga keliru dalam menyampaikannya.








Source : 
Wikipedia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar