Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Kamis, 30 Januari 2014

Jalan Retak(25-30m) dan Amblas(5-10cm) di Jalur Ponorogo - Pacitan

PONOROGO - Dampak bencana alam tanah retak dan ambles yang terjadi di Desa Wates dan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, tidak hanya menghancurkan puluhan rumah warga di kedua desa itu. Akan tetapi, kini sudah meluas hingga menyebabkan tanah retak dan ambles di jalur utama Ponorogo - Pacitan di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.

Padahal, jalan menuju kampung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, baru selesai diperbaiki sekitar 2 tahun lalu. Akan tetapi, kini sudah retak-retak sepanjang 25 meter dan 30 meter serta kedalaman ambles mencapai sekitar 5 sampai 10 sentimeter yang terletak di Dusun Krajan dan Dusun Dawung, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.

Dampaknya, jalan terkesan hendak putus di bagian tengah jalan ambles itu. Sebelumnya, 2 tahun lalu jalan itu diperbaiki karena bencana alam tanah retak dan ambles. Namun kini, terulang kembali dan mengancam para pengguna jalan yang melintasi jalur cepat itu.

Selain badan jalan retak dan ambles, bencana lama itu juga menyebabkan plengseng di tepi jalan yang baru dua tahun dibangun mengalami retak dan hendak roboh karena terdesak tanah dari bawah badan jalan itu.
Salah seorang warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Daimin (56) mengatakan hampir setiap hari dirinya melihat ada pengendara motor yang jatuh karena terjebak di jalan retak dan ambles di dekat rumahnya itu. Menurutnya, kondisi jalan antar kabupaten itu, sudah lebar dan lurus serta dalam kondisi baik usai diperbaiki 2 tahun lalu.

Oleh karenanya, memicu para pengguna jalan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi (ngebut). Namun, karena jalan retak dan ambles semakin banyak korban berjatuhan terpeleset jalan rusak itu.
"Jalan ini dua tahun lalu ambles dan sekarang ambles lagi. Ada dua titik yang ambles yakni di Dusun Dawung dan Dusun Krajan. Akibatnya, setiap hari banyak pengguna jalan dari arah Pacitan yang terjebak jalan retak dan ambles. Jalan dan plengsengan ini baru diperbaiki 2 tahun lalu, tetapi sejak ada kejadian rumah warga di Desa Wates retak dan ambles jalan ikut retak dan ambles," terangnya kepada Surya, Kamis (30/1/2014).


Sedangkan Kepala Desa Tugurejo, Siswanto mengungkapkan untuk jalan retak dan ambles di Dusun Krajan, Kamis (30/1/2014) mulai diperbaiki dengan cara ditumpuki aspal baru. Menurutnya, jika perbaikannya hanya tambal aspal dan bukan dilaksanakan pembongkaran pada kondisi jalan yang retak dan ambles itu, maka perbaikan itu akan berjalan sia-sia dan tak akan bertahan lama. Pasalnya, jalan yang retak dan ambles itu mulai dari bawah tanah di bawah dasar batu dibawa aspal jalan itu.

"Kalau perbaikannya hanya ditambah aspal, sementara plengsengnya sudah retak dan hendak jebol karena terdesak tanah dari dalam bawah badan jalan dibiarkan. Maka perbaikan hanya bersifat sementara. Seharusnya, dikeruk baru aspal lagi," katanya.

Sementara Kasi Jalan Propinsi, Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, Jawa Timur UPT Madiun, Marijatul Kittijah dikonfirmasi menegaskan jika mulai hari ini (Kamis) jalan retak dan ambles sudah mulai diperbaiki sejumlah petugas di lapangan. Perbaikan itu, dimulai dari lokasi jalan di KM 222-223 sepanjang sekitar 20 meter.

"Amblesnya jalan yang baru dibangun 2 tahun lalu itu karena struktur tanah memang tidak kuat menahan air. Karena itu, gundukan tanah yang dibahu jalan akan dibuang agar air cepat mengalir saat hujan sekaligus agar tidak membebani badan dan bahu jalan," katanya.

Sedangkan dalam pantuan Surya di lapangan, perbaikan jalan tersebut gundukan jalan tidak dikeruk. Akan tetapi, langsung dipasang batu material jenis koral dan ditumpuki aspal. Kondisi perbaikan seperti ini hasil kekuatannya meragukan. Dipastikan jika turun hujan akan retak dan ambles lagi.

"Memang tidak jadi dikeruk karena saat dipadatkan tidak ada getaran di lokasi jalan retak dan ambles. Bagi kami perbaikan itu merupakan penanganan pertama sambil mengevaluasi penyebabnya  sekalian akan diperbaiki plengsengannya," pungkas perempuan yang akrab dipanggil Ketty ini.

Sumber: TribunNews


Tidak ada komentar:

Posting Komentar