PACITAN - Keterlambatan beberapa
proyek fisik di Kabupaten Pacitan, diharapkan bisa menjadi koreksi sejumlah
pihak. Khususnya para penyedia jasa serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
terkait. Kepala Dinas Bina Marga Dan Pengairan setempat, Budiyanto, mengatakan,
kedepan diupayakan ada akselerasi pelaksanaan kegiatan. Baik dari sisi
perencanaan, proses tender, hingga pelaksanaan dilapangan.
“Sehingga tidak akan
ada lagi kata terlambat. Semua kegiatan proyek fisik diharapkan tepat waktu,”
ujarnya, Selasa (8/1).
Orang nomor satu dijajaran dinas teknis tersebut
mengungkapkan, meski terjadi keterlambatan atas pelaksanaan beberapa proyek
fisik, akan tetapi secara umum hasil pekerjaan tersebut sudah memenuhi
ketentuan. Utamanya pada sisi kualitas sesuai spek teknis yang
dipersyaratkan. “Ini pengalaman untuk dijadikan koreksi bagi semua
pihak,” ingatnya.
Sementara itu terkait kegiatan pada Tahun Anggaran 2014,
SKPD yang ia pimpin mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 35,368 miliar yang
diperuntukan pembenahan infrastruktur jalan, irigasi dan jembatan. “Paket
kegiatan tersebut, sebagai tindak lanjut kegiatan proyek fisik tahun anggaran
sebelumnya. Meskipun juga ada beberapa paket kegiatan baru,” jelas pejabat
Eselon IIb ini.
“Tahun ini, kita juga mengalokasikan
anggaran sebesar Rp. 2 miliar untuk pengadaan alat berat berupa satu unit well
loader. Peralatan tersebut sangat dibutuhkan didaerah-daerah rawan longsor,”
jelas Budiyanto.
Disamping jalan kabupaten serta jembatan, Dinas Bina Marga
Dan Pengairan juga mengalokasikan anggaran yang diperuntukan pembenahan
jaringan irigasi serta jalan-jalan pedesaan. Pejabat asal Kota Madiun ini
mengatakan, sedikitnya ada 14 lokasi jaringan irigasi seperti jaringan irigasi
Sidomulyo dan Ngadirojo dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3,6 miliar yang
siap direhabilitasi pada Tahun Anggaran 2014. Pun tanggul sungai dengan alokasi
anggaran senilai Rp. 500 juta. Sementara untuk jalan pedesaan, setidaknya
tersebar di 19 ruas jalan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3,2 miliar.
“Selain beberapa paket kegiatan tersebut, juga ada kegiatan-kegiatan yang
sifatnya sektoral. Baik dari APBD Kabupaten ataupun APBD Provinsi,” tandasnya.
Dilain pihak, Kaur Tata Usaha, Pelaksana Jalan Nasional di
Pacitan, Suyatni, menambahkan, pada Tahun Anggaran 2014 ini, pihaknya juga
mendapatkan 8 paket kegiatan rehabilitasi jalan nasional dan jembatan, senilai
kurang lebih Rp. 360 miliar. Yaitu meliputi Goa Gong-Kalak, Kalak-Sendang,
Sendang-Klayar, akses jalan Gelon, Jembatan Grindulu II, Jembatan Sirnoboyo,
dan jalan Pacitan- batas Trenggalek.
Untuk jalan lingkar Pacitan senilai Rp. 20
miliar, akses Gelon senilai Rp. 13,4 miliar, Jembatan Sirnoboyo senilai Rp.
15,9 miliar, Jembatan Grindulu II yang diperkirakan sepanjang 750 meter dengan
alokasi anggaran senilai Rp. 74,9 miliar, jalan batas Trenggalek senilai Rp.
17,7 miliar, jalan Goa Gong-Kalak, senilai Rp. 28,3 miliar, Kalak-Sendang, senilai
Rp. 7,8 miliar, dan Sendang-Klayar senilai Rp. 12,5 miliar. “Akses jalan Gelon,
dikerjakan dalam dua tahap. Akan tetapi, itu bukan proyek multi years,”
katanya.
Sumber: JurnalBerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar