Pacitan - Seakan tidak puas dengan aksi turun ke jalan
yang dilakukan sebelumnya, belasan aktivis HMI Pacitan, Jumat (17/1/2014) siang
mendatangi kantor Bupati Pacitan, di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Mereka
mandesak pemerintah pimpinan Bupati Indartato membenahi sejumlah persoalan yang
dinilai berpotensi merugikan keselamatan masyarakat.
Diantara persoalan tersebut, jalan kota yang rusak dan hingga saat ini belum
diperbaiki. Padahal, kondisitersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan pengguna
jalan melainkan sering menimbulkan kecelakaan lalu-lintas.
"Semalam ada 2 pengendara sepeda motor yang terjatuh gara-gara terperosok
lubang. Ke depan itu tidak boleh terjadi," tegas Wisnu Riyatmoko, juru
bicara aksi.
Selain itu, para mahasiswa juga kembali mengkritisi mahalnya biaya pendidikan
di kota kelahiran SBY. Ini tercermin dari masih banyaknya pungutan di sekolah,
seperti untuk pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) serta beragam biaya lain.
"Hari ini siswa SD masih diminta membayar LKS yang mahal. Kita minta nanti
bagaimana LKS itu bisa dibuat murah," imbuh pria berkacamata itu.
Meski terkesan mendadak, namun kedatangan para mahasiswa diterima langsung
Bupati Pacitan Indartato di ruang kerjanya. Dia pun lantas mendengarkan keluhan
yang disampaikan belasan anggota HMI yang sebagian tetap mengenakan
atribut organisasi.
Indartato mengaku menyambut baik kedatangan mereka. Kritik dan masukan
yang disampaikan, kata dia, merupakan pijakan untuk terus memperbaiki kinerja
pemerintahan yang dipimpinnya.
Dia justru berharap, diskusi semacam ini tidak bersifat musiman, melainkan
menjadi agenda rutin dengan melibatkan mahasiswa dari organisasi lain.
Harapannya, persoalan yang ada lebih cepat terpecahkan.
"Bahkan semua mahasiswa di luar kota pun akan kita aja berdiskusi
bagaimana terciptanya pemerintahan tang baik," ujar Indartato saat melepas
para mahasiswa.
Kritik yang sama sebelumnya juga disampaikan HMI Pacitan melalui aksi turun ke
jalan, Selasa (31/12/2013). Dalam unjuk rasa yang dilakukan bertepatan dengan
pengujung tahun, mereka juga mengusung materi yang sama.
Antara lain desakan agar pemerintah daerah secepatnya memperbaiki infrastruktur
jalan serta memangkas biaya pendidikan yang dinilai memberatkan. (Adi
Nugraha/JU02)
Sumber: Jatim Update
Tidak ada komentar:
Posting Komentar