PONOROGO-Kecelakaan tunggal terjadi di jalur maut Ponorogo -
Pacitan, Desa Nailan, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (1/1) petang.
Diduga, kecelakaan tunggal mobil Toyota Kijang bernopol AE 1342 YM yang
dikemudikan Sugiharto (45) bersama istri dan kedua anaknya itu, oleng masuk ke
sungai di sebelah timur Jl raya Ponorogo - Pacitan yang memiliki kedalaman
sekitar 3 meter usai menghindari jalan utama yang berlubang (rusak).
Kecelakaan tunggal yang membawa penumpang satu keluarga
tersebut mengakibatkan jalur Ponorogo - Pacitan mendadak macet total. Pasalnya,
semakin banyak pengguna jalan yang berhenti ingin menyaksikan kecelakaan
tunggal itu.
Pengemudi mobil, Sugiharto (45) warga Desa Tanjung Lor,
Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan menceritakan dalam perjalanan dari
Pacitan menuju Ponorogo bersama istri dan kedua anaknya.
Saat itu, mobilnya melaju dengan kecepatan sekitar 60
kilometer per jam. Setibanya di depan SPBU Nailan, roda depan mobil kijang
tersebut, masuk ke jalan berlubang. Seketika itu mobil langsung oleng ke kanan
dan masuk ke sungai sebelah timur jalan itu.
"Saat kejadian jalan sepi karena kondisinya hujan deras. Saat mobil melaju dari selatan, perasaan saya ada becak motor yang searah dengan mobil saya. Saat itu saya hendak menghindarinya mala roda mobil saya masuk jalan yang rusak hingga oleng. Seketika itu, saya sudah tidak mampu mengendalikan kemudi mobil hingga terperosok sungai," terangnya kepada Surya, Rabu (1/1/2014) petang.
Sugiharto mengaku meski kondisi mobilnya rusak berat,
dirinya tak mempermasalahkannya. Asalkan kondisi istri dan kedua anaknya tidak
mengalami luka berat.
"Mobil saya memang rusak berat, yang penting anak dan
istri saya selamat," imbuhnya.
Usai mobil masuk sungai, Sugiharto dibantu warga sekitar dan
sejumlah pengguna jalan berusaha mengeluarkan ketiga penumpang yang ada di
dalam mobilnya itu untuk segera dilarikan ke RSUD dr Harjono, Kabupaten
Ponorogo. Ketiga penumpang mobil itu adalah istri dan dua anaknya, yakni
Jumiatin (40), Helmi Eka Gustiara (17) dan Wildan (4).
"Meski tak mengalami luka berat istri dan anak saya
kami larikan ke rumah sakit karena mereka syok berat," ungkapnya.
Salah seorang warga setempat, Makruf yang mengaku melihat
kecelakaan itu menjelaskan jika lokasi kejadian tersebut sering kali memakan
korban. Hal ini disebabkan jalan lurus, akan tetapi kondisi jalannya banyak
lubang.
"Karena jalan lurus pengguna jalan pasti melaju dengan
kecepatan tinggi. Tetapi, pengguna jalan ini tak tahu ada lubang di jalan itu.
Kami menduga kecelakaan ini disebabkan kerusakan jalan yang tidak segera
diperbaiki (ditambal). Karena awalnya ban mobil masuk lubang aspal kemudian
oleng masuk sungai," paparnya.
Sementara Kapolsek Slahung AKP Gunawan menegaskan kecelakaan
tunggal itu disebabkan karena faktor jalan rusak dan faktor manusia
(pengemudi)-nya.
"Dugaan kami selain karena masuk ke lubang jalan yang
rusak, kecelakaan juga disebabkan sopir mengantuk. Beruntung tidak ada korban
jiwa hanya mobil mengalami kerusakan parah itu," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar