Pacitan - Pemerintah Desa Kedungbendo, Kecamatan
Arjosari, Pacitan tetap minta Pemkab Pacitan membantu relokasi warga yang
terdampak tanah amblas. Hal itu didasarkan permintaan warga yang menginginkan
pindah ke tempat aman.
Pasalnya, lokasi yang saat ini menjadi tempat pemukiman masih menyimpan potensi
bahaya. Ini terbukti dengan munculnya rekahan demi rekahan di permukaan tanah
di Dusun Ngasem tersebut.
"Selanjutnya minta relokasi. Masalahnya rumah yang ditempati saat ini sudah
tidak layak lagi," ucap Bambang Sulistyo, Kepala Desa Kedungbendo
berbincang dengan detikcom di lokasi, Sabtu (11/1/2014).
Sebenarnya, lanjut Bambang, proses relokasi tidak terlalu sulit dilakukan.
Sebab, sebagian besar warga memiliki lahan di dusun lain. Yang mereka butuhkan
hanyalah biaya pindah serta membangun rumah di tempat baru.
"Hanya ada 2 orang yang tidak memiliki lahan di dusun lain," tutur
Bambang sambil melihat daftar warga terdampak yang sebagian besar mengungsi ke
rumah kerabat.
Untuk warga yang tidak memiliki tanah di tempat lain, pemerintah desa
menyediakan tanah kas di 2 lokasi. Masing-masing di Dusun Banyuanget dan
Krajan. Hanya saja, lantaran ke 2 titik itu sebagian berupa lereng, masih
dibutuhkan proses perataan.
Sejauh ini, Pemkab Pacitan belum menanggapi langsung wacana relokasi.
Pemerintahan Bupati Indartato masih berkonsentrasi pada langkah tanggap darurat
bencana. Yakni menyiapkan pengungsian serta menyalurkan bantuan makanan.
"Relokasi adalah tahap yang ke-2. Tahap yang pertama adalah tanggap
bencana dulu," ujar Sukowiyono, PLT Sekda Pacitan.
Seperti diberitakan, kawasan pemukiman padat penduduk di Dusun Ngasem, Desa
Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jumat (10/1/2013) amblas sedalam 5-7
meter. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai Rp 1,5 milyar lebih.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar