Pacitan (Paradise of Java)- Simpatisan serta kader
Partai Hanura Pacitan, seakan bersorak-sorai paska dijebloskannya Sutikno ke dalam
bui. Nara pidana atas kasus dugaan korupsi dana APBD TA 2007 pada kegiatan
rehabilitasi Puskesmas, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, senilai Rp. 1,8
juta itu, ternyata punya resistensi sangat tinggi ketika menahkodai partai
besutan Jenderal (Pur) Wiranto, selama ini. Kepemimpinan Sutikno, dinilai
sangat otoriter dan lebih mementingkan diri sendiri, ketimbang organsisasi yang
dipimpinnya. Pernyataan tersebut sempat dilontarkan Thomas Wihongko, salah
seorang pengurus teras DPP Partai Hanura, saat berkunjung ke Pacitan, Jumat
(28/2) malam.
Tanpa tedeng aling-aling, politisi yang sekarang ini macong
sebagai Caleg DPR-RI Dapil VII Jatim tersebut menegaskan, seandainya dada para
pengurus Hanura di Pacitan bisa dibelah, hanya ada satu kata yang tersurat dihati
mereka. Yaitu syukur.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menegaskan,
Hanura tidak akan melakukan upaya advokasi terhadap kasus pidana khusus yang
menimpa kadernya itu. Bahkan, gerbong partai dengan icon warna orange tersebut
berancang-ancang akan memecat Sutikno dari kepengurusan partai. “Kasus tersebut
sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dia (Sutikno, Red) hanya punya satu
kesempatan, menempuh upaya hukum luar biasa (peninjauan kembali). Itu pun
selama ditemukan bukti baru (novum),” beber ayah kandung dari mantan personil
Smash, Pringgo Digdo, yang pernah mengadu untung dalam bursa pencalonan Wabup
Pacitan, belum lama ini.
Sementara itu Anang Setyaji, Wakil Ketua DPC Partai Hanura
Kabupaten Pacitan mengatakan, secara organisatoris, pihaknya mengaku sangat
prihatin atas kasus pidana yang menjerat mantan bosnya tersebut. Namun Anang
tidak menampik, seandainya banyak kader partai yang merasa kegirangan dengan
tindakan eksekusi yang dilakukan pihak Kejari Pacitan.
“Satu sisi, kita memang
prihatin atas musibah yang dialami Pak Tikno (Sutikno, Red). Namun dilain
pihak, juga tak sedikit kader-kader partai yang justru bersuka-cita atas kasus
tersebut,” sebutnya, secara terpisah.
Apakah persoalan ini tidak akan berdampak terhadap
elektabilitas partai? Menurut Anang, justru sebaliknya. Tingkat keterpilihan
partai akan semakin melejit. Secara tidak langsung, Hanura telah membuktikan
kepada publik, kalau partai pemilik dua kursi di DPRD Pacitan tersebut
benar-benar bersih, transparan dan akuntabel. “Kita optimistis, bisa mencuri
lebih dari 6 kursi,”tukasnya.(jbc15).
Sumber: Jurnal Berita
Sumber: Jurnal Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar