Pacitan (Paradise of Java) - Banyak kemajuan terjadi di
Pacitan sejak sang putra daerah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi
Presiden RI.
Berbagai infrastruktur telah dibangun. Namun,
bagi para dokterspesialis,
Pacitan tetap tidak menarik untuk ditinggali.Hanya dokter-dokter spesialis
berjiwa pengabdi yang mau bertugas di Pacitan.Jumlah mereka pun tidak banyak. Hanya belasan.
“Terus terang, kami kekurangan dokter untuk semua
bidang spesialis,” ujar Eko Budiono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan,
Rabu (19/3/2014).
Semangat pengabdianlah yang membuat mereka rela dan betah
bertahan di Pacitan, kota kecil yang banyak disebut sebagai daerah
'terisolasi'.Sebutan terisolasi itu merujuk pada sulitnya akses
transportasi di Pacitan.
Keluar-masuk harus melewati jalur sempit, berkelok, dan
naik-turun punggung perbukitan. Alat tranportasi umum pun terbatas.
“Tahun ini kami bersyukur. Ada dua dokter spesialis
baru masuk,” ungkap Eko sembari tersenyum.
Mereka berdua merupakan dokter spesialis
penyakit dalam pertama yang berstatus sebagai putra daerah Pacitan. Yang paling dibutuhkan di Pacitan saat ini, kata Eko, adalah dokter spesialis
anak, anastesi, radiologi, dan syaraf. Jumlah mereka saat ini baru satu orang di masing-masing
keahlian.Dokter anestesi hanya satu orang, padahal semua tindakan
bedah sangat membutuhkan keahliannya. Begitu juga untuk penanganan di UGD. (idl
Sumber: TribunNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar