Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Jumat, 07 Maret 2014

EBY Sempatkan Bertatap Muka dengan Ibu-ibu Pemecah Batu di Sudimoro

Pacitan (Paradise of Java)- Nama Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, dalam sekejap memang sempat melejit dikancah Nasional. Pun dunia Internasional. Betapa tidak, daerah yang berlokasi sekitar 60 km arah Timur Kota Pacitan tersebut, kini menjadi jujugan wisata untuk sekedar menyaksikan mega proyek prestisius, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdaya 2×315 Mw.  Namun dibalik kemegahan proyek pembangkit listrik bernilai 6,5 triliun tersebut, budaya masyarakat sekitar masih tetap lestari. 

Sebagai contoh, kegiatan ekonomi masyarakat yang bergelut dari hasil sungai. Uniknya lagi, kegiatan mengumpulkan batu kali, lantas dipecah menjadi batu berukuran khusus, jamak dilakukan kaum hawa. Fenomena seperti itulah yang sempat menyedot perhatian Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) untuk melihat aktifitas tak lazim tersebut.

Sangking kepingin tahunya, Sekjend DPP Partai Demokrat tersebut meluangkan waktunya berkunjung ke Desa Sumberejo. Di desa yang terletak sekitar 15 km dari PLTU Jatim I itu, Ibas-begitu Politisi Demokrat tersebut karib disapa-menyempatkan diri bertatap muka dengan ibu-ibu yang kesehariannya bekerja sebagai pemecah batu. Unik memang, tapi itulah realita kehidupan yang dilakoni sebagian besar kaum hawa di desa baru hasil pemekaran belum lama ini. Tak canggung-canggung,

Ibas dengan berjongkok menyempatkan diri mewawancarai seorang ibu yang bekerja sebagai pemecah batu. Tidak itu saja, suami dari Aliya Baskoro Yudhoyono itu juga mencoba memecah batu kali dengan sebuah palu. Meski kotor, tidak membuatnya jijik. Ibas justru merasa senang, dan sangat mengilhami arti sebuah perjuangan masyarakat demi bertahan hidup. 

“Saya sangat heran, begitu pintarnya ibu-ibu disini mengerjakan pekerjaan seperti itu. Kalau nggak terbiasa, bisa-bisa tangan kita yang akan terkena palu,” kata EBY, disambut tepuk tangan riuh rendah dari ratusan warga yang sempat mendatangi lokasi kunjungan.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pacitan, H. Indartato ikut hadir mendampingi kegiatan EBY. Usai meninjau aktifitas ibu-ibu pemecah batu, sangking penasarannya, Ibas juga menyempatkan diri melongok ke bibir sungai tempat batu-batu bernilai ekonomis tersebut diambil. “Jauh juga ya letaknya. Berat sekali, kalau ibu-ibu disini harus mengangkut bebatuan dari dasar sungai,” celetuknya, seraya geleng-geleng kepala keheranan.
Perasaan haru berbaur empati yang begitu kuatnya, membuat EBY semakin bangga atas perjuangan penduduk Desa Sumberejo yang harus bermandikan keringat demi mengais rezeki. Ia pun berharap, agar semangat seperti itu, terus dijaga. Bukan hanya pada persoalan ekonomi, namun juga semangat persatuan demi kelangsungan kehidupan bernegara yang lebih baik. EBY juga memohon doa, agar ayahandanya, Presiden SBY, lebih sukses lagi dalam memimpin Negara.

“Semoga beliau diberikan kekuatan, kesabaran dan panjang umur,” pintanya, yang disahut dengan ucapan amin oleh ratusan warga.

Sebelum bertolak menuju Desa Nogosari,  secara simbolis, EBY sempat memberikan bantuan peralatan pemecah batu kepada salah seorang ibu, disaksikan Bupati Indartato, Sekretaris DPC Partai Demokrat Pacitan, Rony Wahyono, Didik Darmadi, Caleg DPRD Provinsi, Dapil VII Jatim, dan Sugiri Sancoko, anggota Fraksi Demokrat, DPRD Jatim. “Semoga bantuan ini bisa lebih bermanfaat lagi,” tandasnya. (jbc15).

Sumber: Jurnal Berita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar