Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Rabu, 09 Oktober 2013

Sepuluh Desa di Pacitan Krisis Air Bersih

PACITAN- Sekitar 130 warga dusun di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengalami pasokan sumber air yang semakin menipis akibat curah hujan tidak stabil. Bahkan, dikhawatirkan jika dua pekan cuaca masih tetap sama akan berdampak kekeringan.

“Kalau sampai sebulan lagi nggak turun hujan, sumber ini akan mengering,” terang salah satu warga Nglembu, Desa Pagerejo, Kecamatan Ngadirojo, Gunarto, Rabu (9/10).

Menurutnya, warga saat ini pun masih bergantung pada sumber air di dua sumur yakni sumur buatan dan mata air alami. Kendati demikian, debit kedua sumber air terus menyusut dan tak mampu lagi diambil dalam waktu singkat.

Kondisi ini semakin memperparah ketersediaan air bersih di kabupaten Pacitan yang membuat warga terpaksa mengantri mendapatkan air bersih. Apalagi, jarak alternatif letak sumber air lain cukup jauh melewati perbukitan jauh dari pemukiman warga.

Dicemaskan dari sebagian besar warga yang sudah lanjut usia pun, masih rela mengambil air dengan jarak tempuh yang berjam-jam dan melelahkan itu, “Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Sumbernya ada di tebing. Jadi harus dialirkan pakai bambu,” ucapnya.

Ia menambahkan, kemampuan warga dalam mengambil air bersih pun terbatas lima liter menggunakan jerigen atau timba. Yang lebih parah, tempat membawa air harus digendong bolak-balik menempuh jarak yang tidak dekat.

“Yen kulo paling pol (kalau saya maksimal) bawa air lima liter,” kata Seni, warga lain yang turut mengambil air bersih dusun setempat.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Pujono mengungkapkan ada delapan wilayah kecamatan di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini yang masuk kawasan krisis air.

“Ini yang saya khawatirkan mas, kedelapan desa ini bisa krisi air bersih seperti Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Bandar, dan Ngadirojo. Dari delapan kecamatan, Punung menjadi kawasan dengan jumlah desa krisis air bersih terbanyak. Yakni 10 desa,” ungkapnya.

Desa-desa itu adalah Mendolo Kidul, Mendolo Lor, Piton, Gondosari, Tinatar, Sooko, Ploso, Kendal, Mantren, dan Sobo. Diikuti kemudian Kecamatan Donorojo dengan

empat desa, Sendang, Kalak, Klepu serta Gendaran. Kecamatan Pacitan yang notabene kawasan kota juga tak luput dari kesulitan air bersih.


“Ada dua desa yang telah melaporkan kesulitan mendapatkan air layak konsumsi itu. Masing-masing Desa Tambakrejo dan Sambong,” pungkasnya. 


Sumber: Siaga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar