PACITAN- Sekitar 130 warga dusun di Kabupaten Pacitan,
Jawa Timur mengalami pasokan sumber air yang semakin menipis akibat curah hujan
tidak stabil. Bahkan, dikhawatirkan jika dua pekan cuaca masih tetap sama akan
berdampak kekeringan.
“Kalau sampai sebulan lagi nggak turun hujan, sumber ini
akan mengering,” terang salah satu warga Nglembu, Desa Pagerejo, Kecamatan Ngadirojo, Gunarto, Rabu (9/10).
Menurutnya, warga saat ini pun masih bergantung pada sumber
air di dua sumur yakni sumur buatan dan mata air alami. Kendati demikian, debit
kedua sumber air terus menyusut dan tak mampu lagi diambil dalam waktu singkat.
Kondisi ini semakin memperparah ketersediaan air bersih di
kabupaten Pacitan yang membuat warga terpaksa mengantri mendapatkan air bersih.
Apalagi, jarak alternatif letak sumber air lain cukup jauh melewati perbukitan
jauh dari pemukiman warga.
Dicemaskan dari sebagian besar warga yang sudah lanjut usia
pun, masih rela mengambil air dengan jarak tempuh yang berjam-jam dan melelahkan
itu, “Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Sumbernya ada di tebing. Jadi harus
dialirkan pakai bambu,” ucapnya.
Ia menambahkan, kemampuan warga dalam mengambil air bersih
pun terbatas lima liter menggunakan jerigen atau timba. Yang lebih parah,
tempat membawa air harus digendong bolak-balik menempuh jarak yang tidak dekat.
“Yen kulo paling pol (kalau saya maksimal) bawa air lima
liter,” kata Seni, warga lain yang turut mengambil air bersih dusun setempat.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Dan Logistik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Pujono
mengungkapkan ada delapan wilayah kecamatan di kota kelahiran Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) ini yang masuk kawasan krisis air.
“Ini yang saya khawatirkan mas, kedelapan desa ini bisa
krisi air bersih seperti Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan,
Kebonagung, Arjosari, Bandar, dan Ngadirojo. Dari delapan kecamatan, Punung
menjadi kawasan dengan jumlah desa krisis air bersih terbanyak. Yakni 10 desa,”
ungkapnya.
Desa-desa itu adalah Mendolo Kidul, Mendolo Lor, Piton,
Gondosari, Tinatar, Sooko, Ploso, Kendal, Mantren, dan Sobo. Diikuti kemudian
Kecamatan Donorojo dengan
empat desa, Sendang, Kalak, Klepu serta Gendaran. Kecamatan Pacitan yang
notabene kawasan kota juga tak luput dari kesulitan air bersih.
“Ada dua desa yang telah melaporkan kesulitan mendapatkan
air layak konsumsi itu. Masing-masing Desa Tambakrejo dan Sambong,” pungkasnya.
Sumber: Siaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar