Dalam kehidupan anak ada dua proses yang
beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang
menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua
proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri
sendiri-sendiri.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya
ukuran fisik seseorang. Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme yang selalu
berproses untuk menjadi sempurna. Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing
bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan dalam keseluruhan bentuk anggota
badan dan juga menimbulkan fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan yang kurang normal pada organisme antara lain yaitu faktor yang
terjadi sebelum lahir seperti faktor kekurangan nutrisi pada ibu dan janin.
Selain itu faktor kelahiran atau pada saat lahir juga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan organisme seperti pendarahan pada bagian kepala bayi yang
disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dia dilahirkan.
Faktor
lainnya yaitu faktor yang dialami oleh bayi sesudah lahir seperti mengalami
serangan sinar matahari. Faktor psikologis juaga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan organisme karena faktor psikologis sangat mempengaruhi pertumbuhan
fisik organisme.
Jadi pengertian pertumbuhan secara umum adalah
bertambahnya jumlah ukuran-ukuran fisik seseorang dan berakitan dengan
perubahan kuantitatif.
Perkembangan secara dikemukakan oleh
Werner (1957) sebagai berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip
orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang
berdiferensiasi sampai kekeadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan itegrasi
meningkat secara bertahap”.
Sejak bayi dilahirkan, ia telah mempunyai
gambaran total atau gambaran lengkap tentang dunia ini, hanya saja masih kabur
dan samar-samar.Terbawa oleh perkembangannya, gambaran total yang samar-samar
tersebut lama-lama menjadi berubah menjadi nyata,jelas dan bentuknya semakin
lengkap.Dalam hubungannya dengan konsep perkembangan yang orthogenetic yang
dikemukakan oleh Werner ini, maka perubahan-perubahan ke arah masa depan
menunjukkan adanya kontinuitas.
Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak
tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi
sampai dengan mahasiswa menunjukkan adanya kontinuitas.
Menurut Nagel (1957) perkembangan
merupakan pengertian di mana terdapat strukur yang terorganisasikan dan
mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan
struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan
fungsi.
Menurut Schneirla (1957), perkembangan
adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi individu, dan organisasi
ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya.
Perubahan-perubahan ini meliputi dua faktor yaitu faktor kematangan dan
pengalaman.
Spiker (1966) mengemukakan dua macam
pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yakni:
1. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik yaitu perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.
Bijou dan Baer(1961) mengemukakan
perkembangan psikologis adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara
organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Rumusan lain
tentang arti perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss
(Singgih, 1990:31), yaitu bahwa:
“Perkembangan adalah proses perubahan dalam
pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungfi kematangan dan interaksi dengan
lingkungan”.
Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai proses yang kekal dan
tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks,
1984:2).
Jadi, proses perkembangan adalah suatu
proses dalam diri individu dalam menuju proses kedewasaan dalam berpikir dan
semakin meningkatnya proses kematangan dan pangalaman. Perubahan-perubahan
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat
dibagi menjadi 4 kategori yaitu perubahan dalam ukuran, perubahan dalam
perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk
memperoleh hal-hal yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar