Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Selasa, 08 Mei 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan : Ortogenetik dan Filogenetik


Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri. 

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat.

Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran fisik seseorang. Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme yang selalu berproses untuk menjadi sempurna. Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan dalam keseluruhan bentuk anggota badan dan juga menimbulkan fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme antara lain yaitu faktor yang terjadi sebelum lahir seperti faktor kekurangan nutrisi pada ibu dan janin. Selain itu faktor kelahiran atau pada saat lahir juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan organisme seperti pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dia dilahirkan.

 Faktor lainnya yaitu faktor yang dialami oleh bayi sesudah lahir seperti mengalami serangan sinar matahari. Faktor psikologis juaga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan organisme karena faktor psikologis sangat mempengaruhi pertumbuhan fisik organisme.

Jadi pengertian pertumbuhan secara umum adalah bertambahnya jumlah ukuran-ukuran fisik seseorang dan berakitan dengan perubahan kuantitatif.

Perkembangan secara dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai kekeadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan itegrasi meningkat secara bertahap”.

Sejak bayi dilahirkan, ia telah mempunyai gambaran total atau gambaran lengkap tentang dunia ini, hanya saja masih kabur dan samar-samar.Terbawa oleh perkembangannya, gambaran total yang samar-samar tersebut lama-lama menjadi berubah menjadi nyata,jelas dan bentuknya semakin lengkap.Dalam hubungannya dengan konsep perkembangan yang orthogenetic yang dikemukakan oleh Werner ini, maka perubahan-perubahan ke arah masa depan menunjukkan adanya kontinuitas.

Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan adanya kontinuitas.
Menurut Nagel (1957) perkembangan merupakan pengertian di mana terdapat strukur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.

Menurut Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi individu, dan organisasi ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan ini meliputi dua faktor yaitu faktor kematangan dan pengalaman.
Spiker (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yakni:
1.   Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2.   Filogenetik yaitu perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.

Bijou dan Baer(1961) mengemukakan perkembangan psikologis adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Rumusan lain tentang arti perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih, 1990:31), yaitu bahwa: 
“Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungfi kematangan dan interaksi dengan lingkungan”. 

Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984:2).

Jadi, proses perkembangan adalah suatu proses dalam diri individu dalam menuju proses kedewasaan dalam berpikir dan semakin meningkatnya proses kematangan dan pangalaman. Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu perubahan dalam ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar