Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Jumat, 16 Maret 2012

Hubungan Sejarah,Kritik,Teori Sastra


 Hubungan Sejarah Sastra dan Kritik Sastra

Dalam kerjanya pengkajian sejarah sastra tidak dapat dilepaskan dari pengkajian kritik sastra. Dalam kenyataannya sejarah sastra tidak terhitung berapa jumlah karya sastra yang pernah dipublikasikan. Pengkajian sejarah sastra tidak mingkin memuat semua cipta sastra yang pernah terbit, tetapi dibatasi pada karya-karya tertentu saja. Untuk memilih dan menentukan cipta sastra yang akan dijadikan objek kajian, diperlukan pengkajian kritik sastra. Di sini tugas kritik sastra adalah menilai bobot kesastraan suatu cipta sastra, dan selanjutnya karya tersebut ditempatkan dalam kerangka sejarah sastra.
Sebaliknya kritik sastra pun memerlukan hasil pengkajian sejarah sastra. Dengan bantuan sejarah sastra, maka kritik atau suatu cipta sastra tidak mungkin dari konteks sejarah terciptanya suatu karya tertentu.

Hubungan Kritik dan Teori Sastra

Hubungan kedua cabang ilmu sastra ini sangat jelas. Usaha kritik sastra tidak akan berhasil tanpa dilandasi oleh dasar-dasar pengetahuan tentang teori sastra. Jika seseorang akan mengadakan suatu telaah (kritik) terhadap novel, terlabih dahulu ia harus memiliki dasar pegetahuan tentang apa yang disebut novel dan unsur-unsur yang terkandung didalamnya, seperti tema, latar, perwatakan, dll. Dapat dikatakan bahwa teori sastra merupakan modal bagi pelaksanaan kritik sastra.
Sebaliknya teori sastra pun memerlukan bantuan kritik sastra. Bahkan sebenarnya kritik sastra merupakan pangkal teori sastra. Teori harus disusun berdasarkan karya sastra konkret. Teori tanpa data merupakan teori yang kosong (in vacua).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar