Pacitan - Sebongkah batu bata milik warga Lingkungan
Barak, Sidoharjo, Pacitan mengeluarkan bau harum. Tak ayal kejadian aneh itu
menggegerkan warga setempat.
"Pas pondasi saya bongkar mendadak ada bau harum memenuhi seisi rumah bahkan sampai ke dapur," kata Pribadi Gatot Cahyono (42) pemilik rumah detikcom, Sabtu (30/11/2013) sore.
Sedianya, lanjut pria bernama samaran Oyeng, dirinya bermaksud merenovasi rumah peninggalan nenek moyangnya. Bagian lantai dan pondasi yang mulai rapuh akan diganti dengan bahan dari semen.
Awalnya, proses renovasi tidak menunjukkan keanehan apapun. Namun setelah Gatot membongkar lantai ubin dan tinggal menyisakan 5 buah batu bata, mendadak muncul bau harum semerbak dari salah satu batu bata.
Keanehan pada titik tempat batu bata harum berada dibenarkan Tri Hadi (56) kakak ipar Gatot. Sekitar tahun 1970-an, keluarga pernah melakukan renovasi lantai. Permukaan lantai yang sebelumnya tanah akan dilapisi dengan plester.
Namun, terang mantan PNS Deppen itu, tukang batu yang bekerja sempat kesulitan. Pasalnya, material yang sudah diaduk tidak mau menempel.
"Waktu itu tukang batunya angkat tangan. Akhirnya saya plester sendiri dengan mencampurkan gula merah," kenangnya.
Pengamatan detikcom, hingga pukul 16.00 WIB puluhan warga pun berdatangan menyaksikan benda penuh misteri tersebut. Aktivitas renovasi pun sempat terhenti karena banyaknya warga yang keluar masuk rumah.
"Pas pondasi saya bongkar mendadak ada bau harum memenuhi seisi rumah bahkan sampai ke dapur," kata Pribadi Gatot Cahyono (42) pemilik rumah detikcom, Sabtu (30/11/2013) sore.
Sedianya, lanjut pria bernama samaran Oyeng, dirinya bermaksud merenovasi rumah peninggalan nenek moyangnya. Bagian lantai dan pondasi yang mulai rapuh akan diganti dengan bahan dari semen.
Awalnya, proses renovasi tidak menunjukkan keanehan apapun. Namun setelah Gatot membongkar lantai ubin dan tinggal menyisakan 5 buah batu bata, mendadak muncul bau harum semerbak dari salah satu batu bata.
Keanehan pada titik tempat batu bata harum berada dibenarkan Tri Hadi (56) kakak ipar Gatot. Sekitar tahun 1970-an, keluarga pernah melakukan renovasi lantai. Permukaan lantai yang sebelumnya tanah akan dilapisi dengan plester.
Namun, terang mantan PNS Deppen itu, tukang batu yang bekerja sempat kesulitan. Pasalnya, material yang sudah diaduk tidak mau menempel.
"Waktu itu tukang batunya angkat tangan. Akhirnya saya plester sendiri dengan mencampurkan gula merah," kenangnya.
Pengamatan detikcom, hingga pukul 16.00 WIB puluhan warga pun berdatangan menyaksikan benda penuh misteri tersebut. Aktivitas renovasi pun sempat terhenti karena banyaknya warga yang keluar masuk rumah.
Sumber : DetikNews