Pacitan-Pasca peristiwa perampokan yang menimpa toko emas
Chandra Barokah di pasar Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Minggu (3/11/2013)
warga disekitarnya masih trauma. Bahkan rasa curiga muncul ketika melihat orang
asing datang mengendarai motor. “Masih was-was. Takut kalau ada lagi
(perampok,red),” kata salah satu pedagang, Sari, Rabu (6/11/2013).
Rasa takut yang masih tertinggal di benak warga bukan tanpa alasan. Sebab, kejadian semacam itu baru pertama kali terjadi dan menyebabkan korban. Meski hanya luka-luka, tetapi aksi pelaku yang melepaskan beberapa kali tembakan masih membekas dalam ingatan warga. Saat ini korban pemilik toko, Sugiono masih mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Yogyakarta setelah punggungnya ditembus timah panas pistol perampok.
Sari mengungkapkan, rasa trauma paling tidak tergambar dari menyusutnya aktivitas warga. Khususnya pada malam hari. Warga juga cepat merasa curiga dengan kehadiran orang asing bermotor. Apalagi jika pengendara itu memacu motornya dengan kencang. “Kalau ada orang datang dengan ugal-ugalan, jadi takut,” ucapnya.
Demikian pula dengan jumlah pembeli yang datang ke pasar. Ikut berkurang meski tidak menyusut secara drastis. Sari mengaku, dia memang hanya berjualan gaplek dan rokok, tetapi dia tetap was-was. “Takut suatu saat nanti mereka (perampok,red) kembali ke sini lagi,” tuturnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, perampokan toko emas terjadi di pasar desa jetak kecamatan tulakan. Perampok membawa kabur 2 kilogram emas dan uang tunai serta melukai pemilik toko menggunakan senjata api.
Sumber : Merista
Tidak ada komentar:
Posting Komentar