Pacitan - Naas menimpa Edy Sulistiawan (17), siswa SMK
2 Nawangan, Pacitan. Remaja yang sedang mengikuti Prakerin (praktek kerja
industri) di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari tewas setelah tenggelam di
bendungan desa setempat.
"Dia sempat mengacungkan tangan tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan," tutur Vega, rekan korban kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/1/2013) petang.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, sebelum kejadian kedua sahabat tersebut sengaja menuju ke bendungan. Tanpa basa-basi korban lantas menceburkan diri ke air yang tampak dangkal. Ternyata dugaannya meleset. Kedalaman dam mencapai 4 meter.
Vega yang mengetahui rekannya tak kunjung mengapung sempat panik. Dia bermaksud menolong namun tak dapat berenang. Remaja yang saat kejadian sedang mencuci pakaian tak jauh dari lokasi lalu berlarian mencari bantuan. Sedangkan korban yang diduga tak dapat berenang, tubuhnya semakin jauh terbawa hingga ke dasar bendungan.
Teriakan Vega sempat didengar warga setempat bernama Larno dan Boyamin. Keduanya lantas berusaha mencari dengan menyelam ke dalam air. Setelah beberapa puluh menit menyisir kedalaman air, jasad korban pun berhasil ditemukan. Namun kondisinya sudah tak bernyawa.
"Kami mendapat laporan dari kepala dusun dan langsung menuju TKP bersama tim polres dan puskesmas," kata AKP Nurhadi, Kapolsek Arjosari kepada detiksurabaya.com.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, tim lantas melakukan visum. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban diduga meninggal karena kehabisan oksigen lantaran parau-parunya kemasukan air. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Dia sempat mengacungkan tangan tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan," tutur Vega, rekan korban kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/1/2013) petang.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, sebelum kejadian kedua sahabat tersebut sengaja menuju ke bendungan. Tanpa basa-basi korban lantas menceburkan diri ke air yang tampak dangkal. Ternyata dugaannya meleset. Kedalaman dam mencapai 4 meter.
Vega yang mengetahui rekannya tak kunjung mengapung sempat panik. Dia bermaksud menolong namun tak dapat berenang. Remaja yang saat kejadian sedang mencuci pakaian tak jauh dari lokasi lalu berlarian mencari bantuan. Sedangkan korban yang diduga tak dapat berenang, tubuhnya semakin jauh terbawa hingga ke dasar bendungan.
Teriakan Vega sempat didengar warga setempat bernama Larno dan Boyamin. Keduanya lantas berusaha mencari dengan menyelam ke dalam air. Setelah beberapa puluh menit menyisir kedalaman air, jasad korban pun berhasil ditemukan. Namun kondisinya sudah tak bernyawa.
"Kami mendapat laporan dari kepala dusun dan langsung menuju TKP bersama tim polres dan puskesmas," kata AKP Nurhadi, Kapolsek Arjosari kepada detiksurabaya.com.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, tim lantas melakukan visum. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban diduga meninggal karena kehabisan oksigen lantaran parau-parunya kemasukan air. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Sumber : http://surabaya.detik.com/read/2013/01/31/195347/2158055/475/siswa-smk-tewas-tenggelam-di-bendungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar