Selamat Datang di EXPOSE PACITAN dan Perbaharui Informasi Terbaru Untuk Anda di Sini, Terima Kasih Telah Berkunjung Semoga Bermanfaat

Jumat, 27 April 2012

6 Alasan Tinggalkan BlackBerry


Sejak memutuskan tidak lagi menggunakan perangkat BlackBerry, saya banyak ditanya teman dekat mengenai keputusan itu. Mereka seolah-olah terpukau.
"Emang lo bisa nggak pakai BB? Yakin?"
Pertanyaan di atas bukan tanpa sebab. Penduduk kelas menengah ke atas Indonesia, khususnya Jakarta memang mayoritas menggunakan BlackBerry sebagai telepon seluler utama mereka dalam berkomunikasi satu sama lain.
Tidak lagi menggunakan BlackBerry seakan meninggalkan sebuah saluran tempat kita terhubung dengan hampir seluruh orang di lingkungan terdekat.
Namun toh setelah dua bulan tidak lagi menggunakan BlackBerry, saya masih hidup normal. Semuanya baik-baik saja.
Mengapa saya mengucapkan selamat tinggal BlackBerry? Berikut alasannya.
1) Jaringan sering bermasalah Dua tahun lebih saya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat utama, dua tahun pula saya harus berurusan dengan jaringan BlackBerry yang sering kali bermasalah. Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat.
Akibatnya, pesan yang saya kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk.
Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.
2) Ketergantungan pada BBM Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon.
Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.
Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.
3) Semua benci Broadcast Message Pernahkah Anda menerima BM berisikan "Test Contact, pls ignore.", atau "Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup", atau "Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!"?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan.
Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu?
Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.
4) Spesifikasi perangkat terbatas Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.
5) Minim inovasi Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya.
Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.
Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).
6) Fungsinya bisa didapat di ponsel lain BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain.
Telepon, SMS, email, jejaring sosial, kamera, merekam video, hingga mengedit foto bahkan bisa diproses dengan lebih baik di ponsel pintar lainnya. Sebut saja iPhone yang dapat mengambil foto dengan kualitas lebih tinggi. Dan Samsung Galaxy yang memiliki prosesor dengan kapasitas proses jauh di atas BlackBerry.
Salah satu fitur populer BlackBerry, BBM pun bukan tanpa kompetitor. Di saat RIM masih bergelut dengan lambatnya koneksi lokal, beberapa layanan di luar BBM semakin berkembang. Sebut saja Line, WhatsApp, Skype, KakaoTalk, hingga Yahoo! Messenger.
Itulah beberapa alasan saya meninggalkan BlackBerry. Kamu punya pendapat lain? Atau kamu justru berpendapat bahwa menggunakan BlackBerry adalah solusi yang tepat? Saya tunggu pendapat kamu di kolom komentar :D
Source : yahoo.co.id

Justin Bieber Sebut Indonesia Sebagai Negeri Antah Berantah

"Saat itu aku berada di negeri antah-berantah," ujar Justin, kemudian dilanjutkan oleh sang manajer, "Indonesia".

Seperti diberitakan Daily Mirror, ada beberapa karya Bieber yang direkam di salah satu studio musik di Indonesia. Rekaman itu dilakukan saat dirinya tengah konser di sini pada April 2011.

Ucapan Justin Bieber tentang Indonesia itu dilakukannya saat penyanyi asal Kanada ini sedang mempromosikan album barunya 'Believe' di Inggris. Dia menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara pencarian bakat "The Voice" Reggie Yates seputar proses pembuatan karya barunya.

"Di sana (Indonesia) aku rekaman di sebuah studio," pelantun lagu "Baby" itu melanjutkan, "Tempatnya kecil. Mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka lakukan."

Saat pembawa acara "The Voice" ingin menutup sesi dengan Justin Bieber, tingkah pacar Selena Gomez ini semakin menjadi. Dia secara frontal menyinggung aksen berbicara orang Inggris.

"Kata 'think' itu menggunakan 'th', bukan 'f'," ujar Justin ke pembawa acara "The Voice" Reggie Yates.



Source : yahoo.co.id

Selasa, 17 April 2012

Menza Cafe Pacitan

Menza Cafe Pacitan merupakan sebuah Waroeng Internet yang memberikan fasilitas internet dengan kecepatan browsing cepat. Terletak di kelurahan Ploso sebelah barat perempatan Alidjah. Menza Cafe selain Warong Internet juga dapat djadikan sebagai lesehan bersama keluarga maupun teman-teman karena tempatnya yang sangat luas. 
Menza Cafe juga menawarkan berbagai menu Makanan dan Minuman hyang sangat menarik diantaranya :


Makanan : 
-Tahu Cocol
-Jamur Kriuk
-Mie Rebus
-Mie Goreng
-Friedfriesh
-Pisang Bakar
-Roti Bakar
-Mie Dug-Dug
-Pizza Mie, dan masih banyak lagi.


Minuman :
-Original Chocolate (cool/hot)
-Original Moccalate
-Milkshake Chocolate
-Jus Melon
-Bubble Gum
-Coffe, dan masih banyak lagi


Dengan harga yang terjangkau anda sudah dapat menikmati berbagai sajian menu di atas. Dengan memilih salah satu menu diatas anda sudah dapat menikmati layanan internet yang di berikan oleh Menza Cafe Pacitan. Buka setiap hari mulai pagi sampai malam . Tempat yang nyaman memberika anda betah dan ketagihan untuk berkunjung ke Menza Cafe Internet.
(Frendi)

Jumat, 13 April 2012

Kata Unik : KAMSEUPAY vs MEYGALSEI

banyak yang menggunakan kata-kata unik dalam berbincang-bincang melalui SMS,Chatt,dll . Dan baru baru ini ada 2 kata baru yang berupa singkatan kata yang unik yaitu :


KAMSEUPAY : Kampungan Sekali,Udik Payah
dan,
MEYGALSEI : Menyebalkan Galau Sekali


Dan kata-kata itu semakin ngetren dengan banyaknya yang menggunakannya.

Materi Psikologi Sastra


PSIKOLOGI SASTRA

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dengan belajar psikologi, seseorang mampu membaca atau mengkaji sisi-sisi kehidupan manusia dari segi yang bisa diamati.
Dalam psikologi ini dikenal juga tentang psikologi sastra, dimana sastra sendiri merupakan sebuah bidang kebudayaan manusia yang paling tua yang mendahului cabang-cabang kebudayaan lainnya (Mangunwijaya, 1986:3-7).
Sistem kerja psikologi sastra tidak sama seperti psikologi yang lainnya. Psikologi sastra lebih mengarah pada penelitian yang luas yang ditandai dengan penelitian terhadap reponden yang jumlahnya terbatas.

Konsep Psikilogi Sastra
Ada beberapa tokoh psikologi mengungkapkan konsep psikologi sastra sebagai berikut : 

1. Sigmund Freud
Dia menyatakan bahwa dalam diri manusia ada 3 bagian :
ide,
ego dan
super-ego.
                Jika ketiganya bekerja secara wajar dan seimbang maka manusia akan memperlihatkanwatak yang wajar pula, namun jika ketiga unsur tersebut tidak bekerja secara seimbang, dan salah satunya lebih mendominasi, maka akan terjadilah peperangan dalam batin atau jiwa manusia, dengan gejala-gejala resah, gelisah, tertekan dan neurosis yang menghendaki adanya penyaluran.          

2. Mortimer Adler
Adler terkenal dengan sebutan ”inferiority complet” atau perasaan rendah diri. Teori tersebut memungkinkan Adler menyelami teks untuk mencari bentuk-bentuk pengganti kekurangan dalam diri, akan tetapi dalam penerapannya Adler tidak bisa mencapai kepuasan seperti kepuasan yang dicapai oleh Freud. 

3. Carl Gustaw Jung
Dia terkenal dengan teorinya tentang “Nirsadar social” bahwa yang demikian tersebut merupakan bentuk dari gejala sosial bukan individu penyair, penyair hanya mengungkapkan apa yang terjadi dalam fenomena-fenomena sosial yang terjadi kemudian mengungkapkannya dalam bentuk karya sastra.

Psikologi
Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno Psyche dan logos. Kata psyche berarti “jiwa, roh, atau sukma”, sedangkan kata logos berarti “ ilmu jiwa”. Jadi psikologi secara harafiah berarti “ilmu jiwa” atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa.
Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan Jerman yang bernama Philip Melancchton pada tahun 1530. 

Adapun pendapat dari tokoh-tokoh lain tentang psikologi yakni :

1. Psikologi merupakan suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah laku serta aktivitas-aktivitas, dimana tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Jadi yang dipelajari bukanlah tingkah lakunya “an Sich” (Bimo Walgito, 1981). 

2. Menurut Siswantoro (2005:26)
Psikologi sebagai ilmu jiwa yang menekankan perhatian studinya pada manusia terutama pada perilaku manusia (Human behavioristik or action). 

3. Berbicara tentang manusia, psikologi jelas terlibat erat karena psikologi mempelajari perilaku. Perilaku manusia tidak terlepas dari aspek kehidupan yang membungkusnya dan mewarnai perilakunya. Hal ini dikatan oleh Teeuw (1991:62-64).

Sastra 
Secara kronologis : tulisan. Dilihat dari maknanya sastra adalah kegiatan yang kreatif sebuah karya sastra. Sastra merujuk A. Teeuw, berasal dari kata Sas (Sanksekerta) yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Dengan akhiran tra berarti alat atau sarana. Jadi, secara leksikal sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku pengajaran yang baik. Secara etimologis, sastra diturunkan dari bahasa Latin (Litterature = huruf atau karya tulis). Istilah ini dipakai untuk menyebut tata bahasa dan puisi.
Kaum romantik, sebagaimana dikutip oleh Luxemburg dkk (1988), mengemukakan beberapa ciri sastra antara lain : 
Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan pertama tama sebuah imifasi. Sang seniman menciptakan sebuah dunia baru, meneruskan proses penciptan di dalam semesta alam, bahkan menyempurnakannya.

 Sastra merupakan suatu luapan emosi yang spontan. Dalam puisi terungkapkan nafsu-nafsu kodrat yang bernyala-nyala, hakekat hidup dan alam.

 Menurut Jackobson sastra merupakan suatu yang bersifat otonom. Tidak mengacu pada sesuatu yang lain. Sastra tidak bersifat komunikatif. Sang penyair hanya mencari keselarasannya di dalam karyanya sendiri.

 Menurut Coleridge sastra merupakan suatu yang otonom yang bercirikan suatu koherensi. Pengertian koherensi itu mengacu pada keselarasan yang mendalam antara bentuk atau ungkapan tertentu. 

Psikologi Sastra 
Psikologi sastra meliputi bidang penelitian yang luas. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan.
Istilah psikologi sastra mengandung empat kemungkinan pengertian :
1. Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi
2. Studi proses kreatif
3. Studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.
4. Studi dampak sastra terhadap pembaca (psikologi pembaca).
Dari keempat pengertian di atas yang paling berkaitan dengan bidang sastra adalah pengertian ke-3, sedangkan pengertian nomor (1) dan (2) merupakan bagian dari psikologi seni. Studi tentang psikologi pengarang dan proses kreatif sering dipakai dalam pengajaran sastra, namun dalam penilaia sastra sebaiknya asal-usul dan proses penciptaan sastra tidak menjadi patokan untuk memberi penilaian. 

Kaitan antara Psikologi dan Sastra 
Menurut Robert Downs (1961:1949, dalam Abdul Rahman, (2003:1), bahwa psikologi itu sendiri bekerja pada suatu wilayah yang gelap, mistik dan yang paling peka terhadap bukti-bukti ilmiah.
Psikologi dalam karya sastra mempunyai kaitan yang tercakup dalam dua aspek yaitu : Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Dalam aspek ekstrinsik berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor kepengarangan dan proses kreativitasnya. Sementara unsur intrinsik membicarakan tentang unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam karya sastra seperti unsur tema, perwatakan dan plot.

Psikososiosastra
Paradigma psikosastra adalah pola dasar penelitian. Pola penelitian psikososiosastra merupakan ilmu yang tidak berdiri sendiri. Istilah psikososiosastra memang masih sangat terdengar asing. Konsep ini sebenarnya untuk mewadahi penelitian psikososiosastra yang amat terpaksa mengaitkan dengan sosiologi sastra. Artinya, psikososiosastra pada gilirannya tidak bisa berdiri sendiri. Psikososiosastra adalah suatu interdisiplin sastra dan psikologi, namun memerlukan ilmu lain pula, yaitu sosiologi sastra dan bahkan tidak tertutup kemungkinan ilmu lain. Jika sosiologi sastra memandang karya sastra sebagai hasil interaksi pengarang dengan masyarakat sebagai kesadaran kolektif psikososiosastra memandang sastra sebagai rekaman keistimewaan individu sebagai kesadaran personal.
Penelitian psikologisastra yang bergabung dengan sosiologi sastra, dapat disebut psikososiosastra. Interdisiplin antara psikologi sosiologi dan sastra dapat dibenarkan karena ketiga bidang ini sama-sama memperhatikan fenomena manusia.

Berbagai Psikologi Sastra yang Digunakan dalam Kajian Psikologi 
Adapun berbagai psikologi yang digunakan dalam kajian psikologi antara lain :
Pikologi Pengarang
a. Memori psikologi pengarang
b. Tipologi psikis pengarang
c. Psikobudaya pengarang

Psikologi Pembaca
a. Daya psikis keras dan lunak
b. Resepsi dan kebebasan tafsir psikologis
c. Tipologi psikis pembaca

Psikoanalisis Sastra
Salah satu cabang psikologi yang berkaitan erat dengan telaah sastra adalah psikoanalisis. Psikoanalisis mengemukakan teori tentang adanya dorongan bawah sadar yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Pelopor psikoanalisis adalah Sigmund Freud.
Prinsip-prinsip psikoanalisis adalah sebagai berikut :
1. Lapisan kejiwaan yang paling dalam (renda) adalah lapisan bawah sadar (Libido) atau daya hidup, yang berbentuk dorongan seksual dan persaan-perasaan yang lain yang mendorong kesenangan dan kegairaan.
2. Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dalam kanak-kanak, banyak mempengaruhi sikap hidup dimasa dewasa, yang paling menonjol adalah ikatan kasih antara anak perempuan dan ayahnya dan anak laki-laki dengan ibunya.
3. Semua buah pikirn, mungki tidak berarti, masih tetap bila dihubungkan daerah bawah sadar.
4. Konflik emosi pada dasarnya adalah konflik antara perasaan bawah sadar dengan keinginan-keinginan dari luar. 

Contoh Surat Pernyataan


SURAT PERNYATAAN



Yang bertanda tangan dibawah ini :

                Nama                    : FRENDI SETIAWAN PRADIKDO
                TTL                        : PACITAN, 15 JUNI 1993
                Jabatan                 : GURU YAYASAN
                Unit Kerja              : Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal
                                                Desa Padi Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

                Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya sanggup sebagai Mahasiswa UPBJJ-UT MALANG di Pacitan.

                Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.




Mengetahui
Kepala
Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal




ANAS JAHIDIN FATHONI

Padi, 13 April 2012


Yang bersangkutan




FRENDI SETIAWAN PRADIKDO

Bahasan RETORIKA MODERN


BAB I
PENDAHULUAN


A.               LatarBelakang
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, fikiran , kesenian dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata – kata yang tepat, benar dan mengesankan . ini berarti orang harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif

B.            Rumusan Masalah
1.   Apa Pengertian Retorika Modern?
              2.  Siapa Tokoh pada Retorika Modern ?
3.   Apa prinsip-prinsip dasar Retorika Modern ?

C.          Tujuan Pembahasan
1.    Mengetahui pengertian dari Retorika Modern
2.    Mengetahui tokoh – tokoh dari Retorika Modern
3.    Mengetahui Prinsip – prinsip dasar Retorika



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Retorika Modern
Retorika modern diartikan sebagai seni berbicara atau kemampuan untuk
berbicara dan berkhotbah (Hendrikus, 1991); sehingga efektivitas penyampaian
pesan dalam retorika sangat dipengaruhi oleh teknik atau keterampilan berbicara
komunikator.
Abad Pertengahan berlangsung selama seribu tahun (400-1400). Di Eropa, selama periode panjang itu, warisan peradaban Yunani diabai­kan. Pertemuan orang Eropa dengan Islam - yang menyimpan dan mengembangkan khazanah Yunani - dalam Perang Salib menimbulkan Renaissance. Salah seorang pemikir Renaissance yang menarik kembali minat orang pada retorika adalah Peter Ramus. Ia membagi retorika pada dua bagian. Inventio dan dispositio dimasukkannya sebagai bagian logika. Sedangkan retorika hanyalah berkenaan dengan elocutio dan pronuntiatio saja. Taksonomi Ramus berlangsung selama beberapa generasi.
Renaissance mengantarkan kita kepada retorika modern. Yang membangun jembatan, menghubungkan Renaissance dengan retorika modern adalah Roger Bacon (1214-1219). Ia bukan saja memperkenalkan metode eksperimental, tetapi juga pentingnya pengetahuan tentang proses psikologis dalam studi retorika. Ia menyatakan, "... kewajiban retorika ialah menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik". Rasio, imajinasi, kemauan adalah fakultas-­fakultas psikologis yang kelak menjadi kajian utama ahli retorika modern.
Aliran pertama retorika dalam masa modern, yang menekankan proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologi membahas "teori pengetahuan"; asal-usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia. Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang membahas proses mental).
George Campbell (1719-1796), dalam bukunya The Philosophy of Rhetoric, menelaah tulisan Aristoteles, Cicero, dan Quintillianus dengan pendekatan psikologi fakultas (bukan fakultas psikologi). Psikologi fakultas berusaha menjelaskan sebab-musabab perilaku manusia pada empat fakultas - atau kemampuan jiwa manusia: pemahaman, memori, imajinasi, perasaan, dan kemauan. Retorika, menurut definisi Campbell, haruslah diarahkan kepada upaya "mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".
Richard Whately mengembangkan retorika yang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorikanya juga pada psikologi fakultas. Hanya saja ia menekankan argumentasi sebagai fokus retorika. Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan meng­organisasikannya secara baik. Baik Whately maupun Campbell me­nekankan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (audience-centered) berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles lettres (Bahasa Prancis: tulisan yang indah). Retorika belletris sangat meng­utamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatifnya. Hugh Blair (1718-1800) me­nulis Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Di sini ia menjelaskan hu­bungan antara retorika, sastra, dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citarasa (taste), yaitu kemampuan untuk memperoleh kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun yang indah. Karena memiliki fakultas cita­rasa, Anda senang mendengarkan musik yang indah, membaca tulisan yang indah, melihat pemandangan yang indah, atau mencamkan pidato yang indah. Citarasa, kata Blair, mencapai kesempurnaan ketika kenikmatan inderawi dipadukan dengan rasio - ketika rasio dapat menjelaskan sumber-sumber kenikmatan.
Aliran pertama (epistemologi) dan kedua (belles lettres) terutama memusatkan perhatian mereka pada persiapan pidato - pada penyu­sunan pesan dan penggunaan bahasa. Aliran ketiga - disebut gerakan elokusionis - justru menekankan teknik penyampaian pidato. Gilbert Austin, misalnya memberikan petunjuk praktis penyampaian pidato, "Pembicara tidak boleh melihat melantur. Ia harus mengarahkan mata­nya langsung kepada pendengar, dan menjaga ketenangannya. Ia tidak boleh segera melepaskan seluruh suaranya, tetapi mulailah dengan nada yang paling rendah, dan mengeluarkan suaranya sedikit saja; jika ia ingin mendiamkan gumaman orang dan mencengkeram perhatian mereka". James Burgh, misal yang lain, menjelaskan 71 emosi dan cara mengungkapkannya.
Dalam perkembangan, gerakan elokusionis dikritik karena per­hatian - dan kesetiaan - yang berlebihan pada teknik. Ketika mengikuti kaum elokusionis, pembicara tidak lagi berbicara dan bergerak secara spontan. Gerakannya menjadi artifisial. Walaupun begitu, kaum elokusionis telah berjaya dalam melakukan penelitian empiris sebelum merumuskan "resep-resep" penyampaian pidato. Retorika kini tidak lagi ilmu berdasarkan semata-mata "otak-atik otak" atau hasil perenungan rasional saja. Retorika, seperti disiplin yang lain, dirumuskan dari hasil penelitian empiris.
B.       Tokoh-Tokoh Retorika Modern
Pada abad kedua puluh, retorika mengambil manfaat dari perkem­bangan ilmu pengetahuan modern - khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi. Istilah retorika pun mulai digeser oleh speech, speech communication, atau oral communication, atau public speak­ing. Di bawah ini diperkenalkan sebagian dari tokoh-tokoh retorika mutakhir :
1. James A Winans
Ia adalah perintis penggunaan psikologi modern dalam pidatonya. Bukunya, Public Speaking, terbit tahun 1917 mempergunakan teori psikologi dari William James dan E.B. Tichener. Sesuai dengan teori James bahwa tindakan ditentukan oleh perhatian, Winans, men­definisikan persuasi sebagai "proses menumbuhkan perhatian yang memadai baik dan tidak terbagi terhadap proposisi-propo­sisi". Ia menerangkan pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologis seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Cara berpidato yang bersifat percakapan (conversation) dan teknik-teknik penyampaian pidato merupakan pembahasan yang amat berharga. Winans adalah pendiri Speech Communication Association of America (1950).
2. Charles Henry Woolbert
Ia pun termasuk pendiri the Speech Communication Association of America. Kali ini psikologi yang amat mempengaruhinya adalah behaviorisme dari John B. Watson. Tidak heran kalau Woolbert memandang "Speech Communication" sebagai ilmu tingkah laku. Baginya, proses penyusunan pidato adalah kegiatan seluruh orga­nisme. Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah da­sar utama persuasi. Dalam penyusunan persiapan pidato, menurut Woolbert harus diperhatikan hal-hal berikut: (1) teliti tujuannya, (2) ketahui khalayak dan situasinya, (3) tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) pilih kalimat-ka­limat yang dipertalikan secara logis. Bukunya yang terkenal adalah The Fundamental of Speech.
3. William Noorwood Brigance
Berbeda dengan Woolbert yang menitikberatkan logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. "Keyakinan", ujar Brigance, "jarang merupakan hasil pemikiran. Ki­ta cenderung mempercayai apa yang membangkitkan keinginan kita, ketakutan kita dan emosi kita". Persuasi meliputi empat unsur: (1) rebut perhatian pendengar, (2) usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter Anda, (3) dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan (4) kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
4. Alan H. Monroe
Bukunya, Principles and Types of Speech, banyak kita pergunakan dalam buku ini. Dimulai pada pertengahan tahun 20-an Monroe beserta stafnya meneliti proses motivasi (motivating process). Jasa, Monroe yang terbesar adalah cara organisasi pesan. Menurut Monroe, pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir manusia yang disebutnya motivated sequence.
Beberapa sarjana retorika modern lainnya yang patut kita sebut antara lain A.E. Philips (Effective Speaking, 1908), Brembeck dan Howell (Per­suasion: A Means of Social Control, 1952), R.T. Oliver (Psychology of Per­suasive Speech, 1942). Di Jerman, selain tokoh "notorious" Hitler, dengan bukunya Mein Kampf, maka Naumann (Die Kunst der Rede, 1941), Dessoir (Die Rede als Kunst, 1984) dan Damachke (Volkstumliche Redekunst, 1918) adalah pelopor retorika modern juga.
Dewasa ini retorika sebagai public speaking, oral communication, atau speech communication -diajarkan dan diteliti secara ilmiah di lingkungan akademis. Pada waktu mendatang, ilmu ini tampaknya akan diberikan juga pada mahasiswa-mahasiswa di luar ilmu sosial. Dr. Charles Hurst mengadakan penelitian tentang pengaruh speech courses terhadap pres­tasi akademis mahasiswa. Hasilnya membuktikan bahwa pengaruh itu cukup berarti. Mahasiswa yang memperoleh pelajaran speech (speech group) mendapat skor yang lebih tinggi dalam tes belajar dan berpikir, lebih terampil dalam studi dan lebih baik dalam hasil akademisnya dibanding dengan mahasiswa yang tidak memperoleh ajaran itu. Hurst menyimpulkan:
Data penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa kuliah speech tingkat dasar adalah agen synthesa, yang memberikan dasar skematis bagi mahasiswa untuk berpikir lebih teratur dan memperoleh penguasaan yang lebih baik terhadap aneka fenomena yang membentuk kepribadian.
Penelitian ini menjadi penting bagi kita, bukan karena dilengkapi dengan data statistik yang meyakinkan atau karena berhasil memberikan gelar doktor bagi Hurst, tetapi karena erat kaitannya dengan prospek retorika di masa depan.
A.        Prinsip-Prinsip Dasar Retorika Modern
Prinsip-prinsip dasar retorika modern/ retorika komposisi:
1.    Penguasaan secara aktif sejumlah besar kosa kata bahasa yang dikuasainya. Semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif, semakin mampu memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pikiran.
2.    Penguasaan secara aktif kaidah-kaidah ketatabahasaan yang memungkinkan penulis mempergunakan bermacam-macam bentuk kata dengan nuansa dan konotasi yang berbeda-beda. Kaidah-kaidah ini meliputi bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.
3.    Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa, dan mampu menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih memudahkan penyampaian pikiran penulis.
4.    Memiliki kemampuan penalaran yang baik, sehingga pikiran penulis dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.
5.    Mengenal ketentuan-ketentuan teknis penyusunan komposisi tertulis, sehingga mudah dibaca dan dipahami, disamping bentuknya dapat menarik pembaca. Ketentuan teknis disini dimaksudkan dengan: masalah pengetikan/ pencetakan, cara penyusunan bibliografi, cara mengutip, dan sebagainya.
6.    Dengan demikian pencorakan komposisi dalam retorika modern akan meliputi bentuk karangan yang disebut: eksposisi, argumentasi, deskripsi, dan narasi.
7.    Eksposisi adalah suatu bentuk retorika yang tujuannya adalah memperluas pengetahuan pembaca, agar pembaca tahu mengenai apa yang diuraikan.
8.    Argumentasi merupakan teknik untuk berusaha mengubah dan mempengaruhi sikap pembaca.
9.    Deskripsi menggambarkan obyek uraian sedemikian rupa sehingga barang atau hal tersebut seolah-olah berada di depan mata pembaca.
          10.    Narasi merupakan teknik retorika untuk mengisahkan kejadian –kejadian yang ingin disampaikan penulis sedemikian rupa, sehingga pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami peristiwa tersebut.

Operator Selular.... Sudahkah Puaskan Pelanggan???




Ya, perkembangan telekomunikasi di Indonesia tak dipungkiri dari hari ke hari semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan salah satunya oleh pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin bertambah banyak. Selain itu pula kebutuhan harian masyarakat Indonesia akan aktifitas pertelekomunikasian tak bisa di bendung lagi. Mulai dari telepon, SMS,Internet dan lain sebagainya. Namun pada akhir-akhir ini konsumen lebih banyak prosentasinya dalam penggunaan data internet terutama dalam pemakaian jejaring sosial Facebook, twitter, dan lainnya.

Namun di samping itu semua , tidak sedikit pelanggan yang mengeluhkan akan kualitas jaringan dari berbagai operator di Indonesia tak terkecuali pula yang menyebut nyebut dirinya sebagai operator yang paling Indonesia. Keluhan muncul dari dari berbagai sisi diantaranya masalah jaringan yang bermasalah dalam bertelepon, SMS dan tentunya layanan data yang saat ini lagi booming-boomingnya.

Pertama, menyoroti tentang fasilitas call/telepon yang sangat membantu masyarakat dalam berhubungan dengan orang yang jauh tempatnya. Maslah yang timbul dari sisi ini adalah :
1.      Terputus saat telepon berlangsung
Banyak dari pelangganyang merasa bahwa dirinya belum memencet tombol “end” namun telepon sudah tidak tersambung lagi(mati). Hal ini menjadi pertanyaan para pelanggan, apa ada yang salah ? padahal kita dalam bertelepon pasti di kenakan tarif, lalu, kenapa jika kita sudah membayar namun telepon mati? Sama saja itu tidak membuat nyaman para pelanggan dan pelanggan merasa dirugikan.

2.      Tarif yang tidak sesuai
Banyak operator yang menggembor-gemborkan tarif murah sana sini dengan berbagai cara agar pelanggan tertarik dengan promonya. Namun hal itu hanya sebentar membuat pelanggan tertarik karena ada masalah yang dirasakan pelanggan dengan urusan tarif itu. Diantaranya tarif yang tidak sesuai dengan promo yang di berikan. Pelanggan merasa dirugikan setelah proses telepon selesai. Merasa hanya telepon sebentar dan mengikuti promo yang ditetapkan ,tapi kenyataan tarif yang di potong oleh operator melebihi dari yang di promokan bahakan melonjak berkali lipat dari tarif standartnya.lalu siapakah yang harus disalahkan? Pelanggan yang bertelepon atau operatornya?


3.      Sinyal full suara terputus-putus
Masih dalam hal bertelepon, terlihat di layar HandPhone sinyal full, namun saat digunakan dalam telepon ternyata tidak sesuai dengan keadaan sinyal yang full yaitu terjadi suara yang terputus-putus saat berlangsungnya komunikasi.Mungkin pantas jika banyak operator menyatakan dirinya operator yang jaringannya terluas, namun Pantaskah jika di sebut operator yang jaringannya berkualitas...?


Kedua , masalah Short Message Service atau yang lebih dikenal dengan SMS. Media kirim pesan yang sangat praktis dan tentunya cepat sampai tujuan. Tapi fasilitas ini pula juga tak luput dari permasalahan yang timbul.Mulai dari Tarif SMS yang tidak sesuai, SMS delivered namun kenyataan “0” besar,sinyal full gagal kirim SMS

1.      Tarif SMS yang tidak sesuai
Banyak dialami para pelanggan selular prabayar maupun pascabayar mengenai ketidaksesuaian tarif SMS yang berlaku. Terkadang yang seharusnya setelah kirim 3 SMS lalu selanjutnya gratis namun dalam kenyataannya tidak seperti itu, lalu yang seharusnya tarif per SMS sebesar Rp. 150,- tetapi malah diatas itu bahkan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya atau terlihat seperti main colong-colongan antara operator terhadap pelanggan.

2.  SMS delivered namun kenyataan “0”
            Angkat tangannya dong yang belum mengalami hal ini?
SMS juga merupakan kebutuhan pokok disamping telepon, hal  ini SMS juga sangat berperan penting dalam suatu keadaan tertentu. Sebagai misal jika kita dalam kondisi yang darurat kita harus cepat menyampaikan pesan terfhadap yang diperlukan. Namun pada sisi ini masih banyak pelanggan yang mengeluhkan SMS yang tidak sampai  tujuan padahal di dalam layar HandPhone sudah tertera “Delivered” atau pesan telah tersampaikan ke nomor tujuan tetapi si penerima ternyata belum menerima pesan itu sampai kepadanya. Padahal posisi tidak terkirim ke tujuan tersebut sinyal di HP stabil dan tidak terlihat bermasalah. Mungkin hal itu kecil kemungkinan terjadi jika menggunakan operator yang sama. Tetapi jika ke lain operator? Ya itulah kenyataan yang terjadi di lapangan. Apakah yang terjadi? Persaingan antar operator? Maybe...

3.  Sinyal full gagal kirim SMS
     ( J ) .... nggak malu nih?
            Sinyal full tapi gagal buat kirim SMS???apakah yang terjadi? Tapi itulah yang terjadi. Kondisi sinyal yang baik bahkan full belum tentu baik pula kualitasnya. SMS gagal kirim disaat sinyal full?ya, itulah yang mungkin dikenal dengan sinyal lagi “trouble” , okey.., jika hanya terjadi sekali dan dalam waktu yang singkat, namun terlihat bahwa hal itu terjadi berkali-kali serta dalam waktu yang cukup lama,serta itu dialami oleh beberapa operator di Indonesia bahkan ada slah satu yang dalam permaslahan ini dialah ahlinya trouble. Mungkin beda tempat beda layanan tapi itulah yang saya rasakan sendiri di daerah saya. Apa mungkin kualitas jaringan yang bagus dan berkualitas itu hanya di perioritaskan di Kota besar saja? Dan kota kecil tidak begitu dihiraukan seperti halnya yang terjadi di Kota tercinta ku ini? Mungkin hanya pihak operatorlah yang dapat menjawab mengenai hal ini.

Ketiga yaitu masalah tentang Internet. Internet suatu layanan yang memudahkan para penggunanya untuk banyak hal dalam mengarungi dunia maya. Berbagai kemudahan dapat ditemukan di dalam diri internet. Sebagai contoh dapat digunakan sebagai pencarian data serta sebagai komunikasi menggunakan fasilitas jejaring sosial. Beda operator beda layanan dan kualitas. Ada yang bagus disisi kualitas namun biaya membengkak, namun ada pula biaya sangat terjangkau bahkan dapat dikatakan murah namun kualitas jaringan “no” banget. Sehingga dapat dikatakan bahwa di Indonesia itu belum ada operator yang dapat mengimbagi dua hal yang sangat penting yaitu masalah biaya dan kualitas.

Saya sebagai pelanggan salah satu operator merasakah hal itu pula. Namun apalah daya pelanggan hanya bisa sebagai pengguna saja. Banyak komplain yang di keluhkan ke Customer Service setiap opertor namun tanggapannya kurang membuat puas para pelanggan. Sebagai pelanggan hanya menginginkan operator selular di Indonesia itu mengimbagkan dua hal di atas serta jika membuat tarif harus sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat Indonesia yang tentunya dibarengi dengan kualitas jaringan yang bagus.(frendi)

Kamis, 12 April 2012

Nyamankah Jalan Di Pacitan...???


Dibilang nyaman? belum bisa.


Dibilang tidak nyaman???


Pacitan yang merupakan Kabupaten berstruktur daerah deretas dari Gunung Kidul yang termasuk Pegunungan Kapur yang membentang dari D.I Yogyakarta sampai Kab. Tulungagung. Namun dari beberapa Kabupaten tersebut yang menurut saya paling banyak pegunungan/dataran tinggi daripada dataran rendahnya dalah Kab. Pacitan. Terlihat begitu minimnya dataran rendah yang berada di pusat kotanya,hanya beberapa kali luas keseluruhan kabupaten Pacitan saja.


Dengan banyaknya dataran tinggi tersebut juga sangat berdampak pada sarana transportasi terutama jalan, suatu fasilitas pokok penunjang kehidupan seluruh masyarakat dalam beraktifitas maupun dalam bekerja. banyaknya dataranb tinggi pula berdampak bnyaknya jalan yang menanjak serta berkelok-kelok dengan pemandangan jurang yang curam di kanan kirinya.


ya, itulah pemandangan setiap hari jalan di Pacitan(sebagai contoh: Pacitan-Tulakan). Denagan keadaan yang sedemikian itu haruslah diimbangi standart keamanan jalan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. jalur Pacitan-Tulakan mempunyai banyak kelokan tajam serta ruas jalan yang menurut saya sangat tidak ideal untuk dua jalur berlawanan. karena untuk berpapasan mobil dari dua arah yang berbeda saja harus berjalan sangat pelan atau bahkan berhenti. serta tak jarang yang berhenti mendadak saat dikelokan karena bertemu dengan kendaraan lawan arah.


Selain itu pula ,antara ruas jalan dengan bahu jalan kanan kiri sangat kurang nyaman. Dikarenakan tinggi tanah dengan aspal tidak seimbang yaitu posisi aspal lebih tinggi dibandingan tanah, sehingga banyak menimbulkan kendaraan keluar jalur dari jalan. 


Dan sekarang andalah yang menilainya,....
Nyamankah???
(frendi)

Mungkinkah.... Pacitan tak akan ada supermarket/Mall selamanya??


Pantaskah jika ada masyarakat Pacitan mengatakan seperti itu?
Menurut saya pantas-pantas saja karena dalam kenyataanya sampai sekarang sama sekali belum ada yang namanya Supermarket/Mall di Pacitan satupun. Supermarket/Mall merupakan salah satu tolok ukur suatu daerah itu mengalami perkembangan atau masuk daerah yang maju atau belum. Kalau begitu, menurut anda apakah Pacitan sudah maju??
Semua jawaban ada di tangan anda semua. 


Pendapat orang satu dengan orang yang lainnya memang berbeda-beda. Ada yang bilang dengan adanya Supermarket di Pacitan akan berdampak pada pasar/toko-toko kecil di Pacitan, yang nantinya minat pembeli akan turun dan masih banyak lagi. Di samping itu pula tak sedikit yang mengatakan dengan adanya Supermarket/Mall di Pacitan dapat membantu Kab. Pacitan dalam hal pemasukkan daerah serta Pacitan dapat dikatakan telah maju dan tidak tertinggal dengan kota lain.


Ya, menurut saya memang mempertahankan Pasar Tradisional itu penting. Itu sudah menjadi tugas pemerintah Pacitan untuk mengimbangkan perekonomian di Kab. Pacitan. Namun tambah lebih baik jika Supermarket/Mall berjalan dan pasar Tradisionalpun ikut berjalan beriringan. Tidak mungkin kan semua masyarakat Pacitan itu akan ke Supermarket/Mall dengan harga yang lumayan tinggi? Dan tidak mungkin pula semua masyarakat akan selalu ke Pasar Tradisional? mereka juga butuh tempat berjalan-jalan selain ke tempat pariwisata, serta tempat berbelanja yang baru .


Maka dari itu ,Pacitan memang pantas untuk didirika paling tidak satu Supermarket/Mall saja, agar Masyarakat dapat menikmati pula gaya-gaya hidup yang ada pada kota-kota besar. Serta tidak hanya sebuah mimpi bagi Masyarakat Kab. Pacitan untuk merasakan adanya sebuah Pusat Perbelanjaan yang bergengsi di kotanya.


Pacitan merupakan Kab. di Jawa timur yang mempunyai letak yang strategis , selain berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengan (Kab. Wonogiri),Kab Ponorogo,Kab. Trenggalek ,juga sebagai jalur yang akan dilalui berbagai jenis area nomor kendaraan jika Jalur Lintas Selatan telah rampung di garap. Karena itulah yang akan berbelanja di Supermarket bukan hanya dari masyarakat Pacitan namun juga pendatang dari Kab. lain di Indonesia.
(frendi)

Rabu, 11 April 2012

Gempa Terbesar di Dunia Sepanjang 2012


Gempa Sumatra Terbesar di Dunia Sepanjang 2012JAKARTA--MICOM: Gempa di pesisir barat Pulau Sumatera pada pukul 15:38 WIB diberitakan olehhttp://earthquake.usgs.gov berkekuatan 8,7 Skala Richter dengan kedalaman 32 kilometer merupakan gempa terbesar sepanjang 2012. 

Laman ini melaporkan bahwa terjadi 19 gempa hingga Rabu (11/4) di seluruh dunia dan sebelum gempa di pesisir barat Pulau Sumatera terakhir terjadi di Chile pada 25 Maret 2012 dengan 7,1 SR. Sementara gempa terbesar kedua setelah pesisir barat Aceh adalah gempa di Oaxaca, Meksiko sebesar 7,4 SR yang terjadi 20 Maret 2012. 

Tahun ini, di hari pertama pergantian tahun, 1 Januari 2012, Pulai Izu di Jepang dilanda gempa berkekuatan 6,8 SR. Kemudian masih di bulan yang sama, tepatnya 10 Januari 2012 pesisir barat Pulau Sumatera juga mengalami gempa berkekuatan 7,2 SR. (Eno/OL-9) 



MI