TEMPO.CO, Ponorogo - Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil rute jalan pedesaan di Ponorogo, Jawa Timur, untuk menghindari demo mahasiswa, Kamis siang, 12 Januari 2012. Rombongan presiden mengambil jalan pedesaan di pinggir kawasan kota Ponorogo saat melintas dari arah Madiun menuju Pacitan.
Rute rombongan presiden dirubah dan berbelok mengitari pinggir kota, diantaranya melewati Desa Polorejo dan Desa Gupolo, Kecamatan Babadan, serta Kelurahan Keniten dan Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan Ponorogo (kota). Jalur ini tembus ke Jalan Raya Ponorogo-Pacitan.
Sekitar 50 aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ponorogo sejak pagi sudah menggelar demo di dua perempatan di pusat kota Ponorogo. ”Kami menilai pemerintahan SBY gagal dan kebijakannya tidak pro rakyat,” kata kordinator aksi, Ainur Rofiki, saat berorasi di bundaran Pasar Songgolangit, Ponorogo. Mereka juga sempat merusak dan membakar beberapa spanduk dan bendera untuk menyambut kedatangan SBY.
Kepala Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 081/Dirotsaha Jaya Madiun Mayor Imam Duhri mengatakan, agenda resmi Presiden adalah mengunjungi Kawasan Rumah Pangan Lestari di Desa Kayen, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jum’at, 13 Januari 2012, sekitar pukul 09.00 WIB.
Usai acara di Malang, rombongan SBY bersama ibu negara, Ani Yudhoyono, terbang dari Pangkalan Udara (Lanud) Abdurahman Saleh, Malang, dan mendarat di Lanud Iswahjudi, Madiun, siang tadi. “Dari Lanud Iswahjudi melalui jalur darat dari Magetan, Madiun, Ponorogo, sampai Pacitan,” ujar Imam. "Tugas kami mengamankan selama rute perjalanan."
Dari unsur TNI, jumlah personel yang dikerahkan lebih dari 3 ribu personel dari berbagai kesatuan, di antaranya dari Lanud TNI AU Iswahjudi Madiun, Batalyon Infanteri (Yonif) 500/Raider Kodam V/Brawijaya, Yonif 511/Dibyatama Yudha (DY) Blitar, dan Yonif Lintas Udara (Linud) 501/Bajra Yudha (BY) Madiun.
ISHOMUDDIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar